Hey na na na na...Ponsel Seokjin berdering. Tautan bibir itu terlepas seketika. Seokjin segera menjawab telepon masuknya menjauhi Taehyung.
Sedang Taehyung masih membeku. Ia tak menyangka hal ini akan terjadi secepat ini. Ia memegang bibirnya yang sedikit bengkak. Kemudian ia tersenyum.
Bibir tebal itu benar benar luar biasa
"Maafkan aku, aku tak bermaksud seperti itu" ucap Seokjin menghampiri Taehyung.
Dapat Taehyung lihat sedikit lipstiknya menempel di bibir dosennya.
Ah, manis sekali.
"Tak apa hyung, eh maksudku Seokjin. Bukan, pak..."
Taehyung gugup. Ia membuang wajahnya dari hadapan Seokjin yang sudah memerah padam.
"Kalau kau tak suka, anggap saja kejadian ini tak pernah terjadi. Okay?"
Taehyung menatap sang dosen sendu.
Tak suka? Bahkan aku sangat menyerangmu sekarang juga
Taehyung menggigit bibir bawahnya tipis.
"Apa aku salah bicara?"
Kini mata Taehyung berkaca kaca. Perang batin di mulai, antara ingin dan menepisnya.
Persetan dengan ini semua.
Taehyung menyerang Seokjin dan mendorong tubuhnya hingga ke tembok. Ia mencium kembali bibir tebal yang membuatnya ketagihan.
Seokjin melingkarkan tangannya di pinggul Taehyung. Deru nafas Taehyung terasa di sela sela ciumannya. Taehyung terbakar nafsunya sendiri.
Seokjin mulai memperdalam ciuman mereka. Ia meraih tengkuk Taehyung dan melesakkan lidahnya. Bak gayung bersambut, Taehyung meremas rambut sang dosen. Ia menyukai bibir tebal yang menghisap bibirnya habis.
Kedua bibir saling beradu panas. Lelehan saliva tergambar jelas di dagu dan leher Taehyung.
"Eeunnngghh...."
Sebuah desahan lolos dari bibir Taehyung, Seokjin langsung menghentikan ciumannya. Namun Taehyung tak rela. Ia mendekatkan terus menikmati bibir Seokjin.
Seokjin berusaha menjauhkan kepalanya ke belakang. Namun Taehyung menatapnya tak suka. Seolah protes, kenapa berhenti?
"Aku tak mau merusakmu. Maafkan aku"
Seokjin melepas tangannya dari pinggang Taehyung. Seokjin memandang sendu pria di depannya.
Bibir bengkak dengan rambut dan baju yang berantakan. Memang pemandangan seperti ini menyulut api nafsunya. Perlu di ingat bahwa hubungan mereka hanyalah sebatas dosen dan mahasiswa.
"Tidak!" teriak Taehyung, seolah tak mau melepas pria hadapannya.
"Kita bisa memulainya sekarang, hyung. Aku berjanji, aku tak akan bertingkah mencolok bila di kampus"
"Kita jalani saja dulu" keputusan Seokjin yang akhirnya mendapat anggukan dari mahasiswanya.
Grrruuuuukk
Perut Taehyung berbunyi. Cacing di dalam perutnya sudah meronta meminta jatahnya.
"Kau lapar?"
Taehyung mengangguk malu.
"Ayo kita lanjutkan memasak dulu. Bukankah kau mau belajar memasak?" goda Seokjin.
Taehyung tersipu. Ia berbisik,
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Ungu JinV
FanfictionBerisi Kumpulan JinV OneShoot Story Mostly NC -Very First Book- Top : Jin Bottom : Taehyung / V Mature Content 21+ Bahasa Baku dan Non Baku Harsh Words