Someday | xi

1K 164 43
                                    

Suara ketukan heels memenuhi koridor sebuah apartmen mewah, Hyejung kembali dari tempat kerjanya tepat pukul 10 malam. Tak ingin berbohong jika ia merasa sangat kacau semenjak Minjung hadir, sejak Jungkook memberikan sebuah CV miliknya dan memaksa Hyejung untuk mencari sebuah posisi untuk seorang wanita yang tak pernah ia sangka akan hadir sebagai Park Minjung.

Hyejung membuka pintu apartmennya setelah memasukkan kode pada pintu. Menghela nafas ketika sang kekasih menyambutnya dengan senyuman hangat.

"Kenapa?" tanya Shin Yoongi ketika mendapati kekasihnya pulang dengan wajah lesu. Awalnya, Hyejung tak mengatakan apa pun lantas ia hanya melangkah masuk dan menutup pintu membuat Yoongi semakin bingung sebab yang ia tahu Hyejung-nya bukan pribadi yang seperti itu.

Bruk!

Tubuh Hyejung ambruk dan jatuh terduduk, detik berikutnya tangisan meledak membuat Yoongi sontak menghampiri sang kekasih dan mendekapnya. Hyejung menangis sekeras yang ia bisa, memeluk Yoongi erat dengan wajah yang ia benamkan pada bahu. Sementara sang pria yang masih bingung hanya bisa memeluk Hyejung seerat mungkin.

"Hiks ... hiks, a-aku takut." Hanya kata itu yang keluar dari bibir indah Hyejung, "Apa yang terjadi?" Kali ini Yoongi berujar datar, ia tak bisa tenang sebab Shin Hyejung adalah kelemahan terbesarnya.

"Hiks ... d-dia ... hiks- Park Minjung hiks.." Tatapan Yoongi yang semula sendu menjadi datar dan dingin ketika sebuah nama berhasil terlontar keluar. Hyejung mendongak, menatap Yoongi dengan isakan pelan.

"D-dia belum mati, Yoon. Hiks ... Park Minjung masih hidup."

.
.

"Eonni, jangan pergi lagi, ya?" Minjung hanya bisa mengulas senyuman tipis ketika Haewon menatapnya memelas.

Hari itu, Minjung memutuskan untuk mengambil libur lagi karena hari ini adalah hari di mana Haewon diizinkan meninggalkan rumah sakit. Seharian Haewon terus menempel pada Minjung, tak membiarkannya pergi meski hanya sebentar membuat Minjung pun tak memiliki kesempatan untuk menghubungi atau memberi kabar Jungkook setelah ia meminta izin untuk tidak masuk lagi.

Gadis itu mendekap sang kakak ipar erat, menenggelamkan kepalanys di dada wanita cantik itu sambil menggumam agar Minjung tidak meninggalkannya lagi. Yang bisa dilakukan oleh Minjung hanya memeluk gadis mungil itu, mengelus punggungnya sambil mengulas senyuman tipis.

"Apa yang terjadi ketika eonni tidak bersama Haewon?" Gadis itu mendongak, manatap Minjung kemudian memainkan kancing piyama teratas wanita di depannya.

"Haewon bertengkar dengan oppa," katanya pelan membuat Minjung menatapnya sendu.

"Seberapa buruk?"

"Eonni, maafkan Haewon." Gadis itu berujar lagi membuat wanita bermarga Park itu menggeleng dan mengeratkan pelukannya, "Apa yang terjadi, hm?" tanya Minjung.

"Saat itu Haewon marah karena tidak bisa menemukan eonni di semua ruangan, Haewon kesal dan takut kalau eonni akan pergi seperti Seok Jin oppa. Lalu Taehyung oppa kesal, dia marah dan berteriak pada Haewon. Karena saat itu aku sangat takut juga marah dan kesal jadi aku berlari ke kamar dan membanting pintu. Aku juga berteriak pada oppa." Entah kenapa penjelasan Haewon membuat hati Minjung berdenyut sakit. Ia memainkan helaian rambut Haewon yang sesekali menggelitik penglihatannya sebelum berujar dengan hati-hati.

"Haewon- aah. Aku tahu, hal-hal yang dikatakan kakakmu pasti sangat menyakitkan. Beberapa minggu tinggal bersama kalian membuat aku mengerti bagaimana kerasnya kakakmu, tapi Haewon ... aku juga tahu kalau Haewonie adalah anak baik, mulai sekarang tolong jangan lakukan hal yang bisa kau sesali di kemudian hari, mengerti?" Haewon mendengar penjelasan Minjung dengan sangat baik, kemudian mengangguk patuh. "Anak pintar," bisiknya.

SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang