Someday | i

1.9K 231 21
                                    

Malam itu, Taehyung hanya bisa terduduk di lantai kamarnya. Bersandar pada kaki ranjang sembari menekuk kedua lutut dengan kedua tangan menggenggam sebuah foto berpigura. "Hyeong, apa kau lihat? Hari ini adalah hari pernikahanku, dan kau tau hyung aku menikahi wanita itu," monolognya dengan tatapan sayu mengarah pada benda di tangannya.

"Aku tahu hyeong pasti tidak akan setuju aku menikah dengan wanita itu, tapi..." Ia menjeda sebentar, menarik nafas guna melegakan dadanya yang semakin terasa terjepit.

"Aku menikahinya bukan karena aku mencintai wanita milikmu, tapi karena dia telah membuatmu tidak ada lagi didunia ini," Taehyung menunduk dalam, kemudian setetes air mata jatuh membasahi foto mendiang sang kakak.

"Dia ... karena dia ... Semua ini salah wanita itu.." Taehyung menggumam lantas kedua tangannya menggenggam erat pigura foto itu hingga kuku jarinya memutih.

"Aku ingin balas dendam padanya ... Aku ingin dia merasakan kehancuran yang telah kau rasakan selama ini ... Dia harus membayar semuanya." Janji Taehyung dengan cahaya bulan sebagai saksinya. Ia masih bertahan di posisinya, dengan hati yang masih dipenuhi kebencian rasanya Taehyung tak akan sanggup mengampuni siapa pun yang berani berurusan dengan keluarganya.

Tok ... Tok ...

"Oppa?" Suara imut itu terdengar dari balik pintu Taehyung yang tertutup, belum sempat sang pemilik kamar menjawab pintu bercat hitam itu terbuka lebih dulu lantas sosok gadis cantik yang masuk dengan balutan piyama berwarna ungu gelap. Mengulas senyuman lantas duduk di samping Taehyung.

"Oppa .... oppa disini aku sudah mencarimu kemana-mana," ujar Haewon, satu-satunya anggota keluarga yang Taehyung punya setelah kedua orang tua dan kakak tertuanya tiada. Ia mengulas senyum tipis, meletakkan foto mendiang kakaknya di sisi tubuh lalu membawa Haewon dalam pangkuannya, memeluknya erat.

Haewon tersenyum lembut lalu membalas pelukan sang kakak dan mengelus punggung lebarnya. "Oppa, apa benar kau sangat mencintai gadis dari keluarga Park itu?" Taehyung menarik nafas dalam, masih mendekap sang adik hangat.

"Kim Haewon, kau masih terlalu kecil untuk membahas cinta, eoh? Suatu saat nanti aku akan memberitahumu," ucap Taehyung berusaha mengalihkan topik pembicaraan Haewon.

Haewon hanya mendengus, "Tapi aku sudah berusia 12 tahun, Oppa," rengeknya membuat Taehyung melepaskan pelukan dan menatap Haewon dengan kekehan pelan.

"Oh, ya? Tapi bagiku kau masih sama seperti 12 tahun yang lalu. Hanya gadis kecil yang cengeng dan suka mengadu," ledeknya membuat Haewon melotot kesal. Menyadari perubahan wajah Haewon, Taehyung lekas berdiri setelah menurunkan Haewon dari pangkuannya, naik ke ranjang dan berbaring menatap langit-langit.

"Kau mengerikan jika memasang wajah seperti itu." Haewon terkekeh mendengar perkataan sang kakak lalu ia ikut berbaring di samping Taehyung, menjadikan lengan kakaknya sebagai bantal yang nyaman.

"Aku suka tidur di sini," kata Haewon, Taehyung menolehkan kepalanya menatap bagaimana adiknya mulai memejamkan mata. "Tapi kau punya kamar sendiri, Kim Haewon," tukasnya sinis tapi tak berhasil membuat Haewon takut.

"Ck! Oppa akan segera menikah, anggap saja hari ini terakhir kali aku tidur denganmu," balas Haewon kemudian dengan seenaknya mendekap Taehyung dari samping, menjadikan sang kakak sebagai guling dan korbannya hanya bisa menghela nafas pasrah.

.
.

Minjung menatap pantulan dirinya pada kaca rias, menelisik setiap pahatan sempurna pada rupanya kemudian turun mengagumi gaun besar dan mewah yang tengah ia pakai saat ini. Semuanya berjalan begitu cepat bagi Minjung, ia tak bahkan tak bisa memutuskan harus bersikap seperti apa saat ini.

SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang