Someday | xvii

1K 163 130
                                    

Pagi itu Minjung terbangun dengan keadaan telanjang dan hanya terbalut selimut milik Taehyung. Minjung berdecak ketika melihat pria itu sudah menikmati secangkir teh sambil menghadap ke jendela dengan tubuh berbalut bath robe berwarna abu-abu, ah sialan sekali. Wanita itu mendesis ketika merasakan sakit dan nyeri pada kewanitaannya ketika ia bergerak berniat duduk sebelum akhirnya mandi. Taehyung yang menyadarinya akhirnya berbalik, bersandar pada kaca jendela yang masih tertutup kemudian menatap Minjung yang masih berusaha untuk duduk dan tetap menutupi tubuhnya dengan selimut miliknya.

"Aku tidak akan meminta maaf untuk kejadian semalam," katanya enteng membuat Minjung tak habis pikir, "Kenapa--"

"Karena kau juga menikmatinya," sahutnya cepat. Apa katanya? Menikmati? Oh, yang benar saja! Minjung bahkan ingin melempar kepala pria itu dengan lampu tidur sekarang.

Wanita itu menghela nafas, kemudian meraih tasnya yang entah sejak kapan berada di atas nakas. Meraih sebuah botol, mengeluarkan beberapa pil dan menelannya tanpa air, Taehyung mengernyit ketika melihat label yang menempel di botol kecil itu.

"Ah, jadi begitu caramu membunuh spermaku yang berharga?" kata Taehyung dan Minjung hanya pura-pura tuli. Ia berdiri dengan sisa tenaganya, sial! Kewanitaannya sakit sekali, hingga mau tak mau ia berjalan menuju kamar mandi dengan tertarih dan membawa selimut besar itu untuk menutupi tubuhnya tentu saja.

"Kau bisa melakukan apa pun yang kau mau. Aku juga akan melakukan apa yang ku mau," katanya membuat Minjung berhenti melangkah dan menatap tajam.

"Aku akan terus memasukimu ketika aku ingin," katanya enteng membuat Minjung benar-benar kehabisan kesabaran.

"TUTUP MULUTMU, DASAR SINTING!"

.
.

Minjung tak berhenti menggerutu ketika ia tak berhasil menggapai sebuah kotak di kamarnya, di kediaman orang tuanya. Ya, libur hari itu Minjung gunakan untuk mencari tahu tentang pria yang pernah menjalin hubungan dengannya selain Seok Jin dan ya, ketika ia datang ke rumah orang tuanya tidak ada orang di rumah, beberapa pelayan mengatakan jika Ibunya sedang pergi bersama Jimin, dan Ayahnya pergi ke kantor sejak pagi alhasil Minjung harus berjuang sendirian.

Ia yakin, pasti ada sesuatu di dalam kotak yang diletakkan di atas lemari kamarnya. Minjung menyeret sebuah kursi, memanjatnya untuk kemudian meraih benda berukuran cukup besar itu dan memmbawanya turun.

"Park Minjung," Ia membaca tulisan di atas kotak itu, duduk di lantai kemudian membuka penutup kotaknya.

Ada banyak barang di dalamnya, rata-rata foto dan beberapa dokumen kantor sepertinya namun hal yang Minjung temukan selanjutnya berhasil membuat dirinya hancur. Sebuah cincin dan juga dompet usang yang kelihatan sangat kotor. Minjung meraih dua benda yang nampak mencolok itu, memperhatikan cincinnya sebelum kedua matanya mendapati tulisan yang tak pernah ia sangka akan ia baca, terukir manis di cincin itu.

"Jeon Jungkook, Jung Hwayeong," Dari sana Minjung langsung bisa memastikan, ia menggeleng tak percaya kemudian dengan tangannya yang bergetar bergerak membuka dompet yang kelihatan kotor itu.

Hal selanjutnya yang ia lihat berhasil membuat Minjung meneteskan air matanya, di dalam dompet itu ada sebuah kartu tanda penduduk milik Jung Hwayeong, foto Jungkook, dan beberapa kartu atm. Kepala Minjung mendadak sakit, tidak ... ini tidak benar. Tidak mungkin.

Dengan tangan bergetar, ia segera membuka tote bag yang ia bawa, memasukkan semua benda yang ada di dalam kotak ke dalam tasnya kemudian meraih ponselnya, Jungkook ... ia harus bertemu Jungkook.

Sambil mencoba menngembalikan kotaknya kembali, Minjung menghubungi Jungkook dengan tergesa-gesa.

[Halo?]

SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang