2. malam yg panjang

9K 1K 56
                                    

Selamat membaca....



Xiaoming mengerjap ngerjapkan matanya. Membiasakan diri saat cahaya berlomba lomba masuk ke dalam kornea matanya. Ia mengedarkan pandangannya ke setiap sisi ruangan yg di rasanya begitu asing. Namun ia tahu bahwa ini adalah rumah sakit.

Dapat dilihatnya pemuda manis dengan piyama biru sedang duduk bermain mobil mobilan, dengan beralaskan karpet. 

"Tuan, tuan sudah bangun?...". Yuchen menghampiri pria setengah baya itu, dan duduk di samping ranjang pasien. Ia memberikan air mineral botol dengan menggunakan sedotan.

"Yuchen...terimakasih,". Gumam Xiaoming kecil karena ia masih lemas tenaganya seperti terkuras habis. Kepalanya juga masih sedikit pusing dan matanya mendadak sedikit rabun.

"Terimakasih untuk apa tuan?...kita tetangga, aku sudah menganggap mu sebagai keluarga sendiri, jangan begitu tuan....". Ucap Yuchen.

"Apa yg terjadi padaku Yuchen? Bisa kau jelaskan?". Xiaoming menatap nanar Yuchen.

"Maaf tuan, tapi untuk lebih jelasnya lebih baik  dokter Xuan lu saja yg akan menjelaskannya pada tuan". Ucap Yuchen, sambil sedikit menahan air mata nya yg hampir menetes.

Yuchen beranjak keluar ruangan untuk menemui dokter. Sedangkan Xiao Zhan, pemuda itu tak memperdulikan apapun selain mainannya. Ia belum tahu kalau ayahnya sudah sadar.

"Zhan Zhan...". Xiaoming memanggil lembut putranya. Xiao Zhan mendongak dengan mata yg berbinar, ia segera berlari menghampiri pria setengah baya itu.

"Papa..."

"Sudah makan hummm?". Tanya Xiaoming, di balas dengan anggukan pelan Xiao Zhan.
"Maaf kan ayah Zhan Zhan,..karena ayah kau jadi tidak bisa menikmati musim dingin yg indah ini". Xiaoming menggenggam tangan Xiao Zhan, menyalurkan sedikit kehangatan pada tangan dingin putranya. Xiao Zhan hanya terdiam, menatap penuh arti kearah sang ayah sambil melakukan stimming jari² nya.

Tidak berselang lama, akhirnya Yuchen kembali dengan membawa dokter Xuan lu dan dua orang suster . Mereka berjalan beriringan memasuki ruangan yg sedikit pengap itu.

"Permisi...". Dokter itu berjalan menghampiri Xiaoming dengan stetoskop yg setia menggantung di lehernya.

"Eumm...Zhan Zhan, kita jalan jalan yuk!". Ajak Yuchen. Ia sengaja mengajak Xiao Zhan agar pemuda itu sementara meninggalkan ruangan. Tentunya Xiao Zhan mengangguk antusias, karena tidak mungkin mereka keluar saat badai salju.

Cuaca nya lumayan buruk malam ini, padahal siang tadi masih biasa² saja.

Blam...

Ketika pintu di tutup, Xuan lu mulai mengecek suhu tubuh Xiaoming. Ia juga memeriksa detak jantung sampai tekanan darah nya.

Dokter Xuan lu berjalan mengambil hasil test rontgen pertama saat Xiaoming.

Dokter Xuan lu berjalan mengambil hasil test rontgen pertama saat Xiaoming

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
IS MY WIFE AN IDIOT? (Yizhan) End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang