12. Duka

7.2K 711 188
                                    

Selamat membaca....





Pagi ini, seperti halnya dengan kemarin. Awan hitam telah menyelimuti kota Chongqing di sertai sedikit Guntur.

Di bawah payung hitam, seorang pemuda manis tengah terisak dalam diam. Hatinya begitu sesak ketika melihat orang yg paling di sayanginya terkubur jauh di dalam lapisan bumi untuk selama lamanya.

Seluruh pelayat berkabung, berdoa sambil mengikuti jalannya upacara penguburan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seluruh pelayat berkabung, berdoa sambil mengikuti jalannya upacara penguburan. Bukan tak mungkin, seorang CEO dermawan yg terkenal sangat baik, meninggal tanpa ada berita sedikitpun tentang penyakit yg di deritanya. Kematiannya bagai sebuah kenyataan pahit untuk setiap orang yg berhutang Budi pada pria tersebut.

Setelah mengalami koma selama semalam, Xiaoming menghembuskan nafas terakhirnya dini hari tadi. Pihak keluarga langsung datang dengan duka yg amat dalam. Apalagi putra semata wayang XiaoMing, Xiao Zhan. Ia bahkan jadi mendadak tak mau bicara setelah melihat sang ayah terbaring tak bernyawa di atas brankar rumah sakit beberapa jam yg lalu.

Pemuda tampan yg merupakan suaminya itu, memegang pundak Xiao Zhan. Pemuda itu sama² diam tanpa ekspresi. Beda jauh dengan Yuchen dan Xuan lu, yg sudah tiga kali pingsan.





Setelah upacara pemakaman itu selesai, seluruh pelayat pulang ke rumah masing masing. Sedangkan anggota keluarga, masih berada di sisi batu nisan baru itu.

Dengan susah payah, Zhan mencoba menggapai nisan tersebut hanya untuk sekedar mengelus nya. Melihat itu, Yibo langsung mendekati pemuda manis tersebut. Mengangkat sedikit tubuh rampingnya, untuk turun mendekati makam basah sang papa.

Air mata Zhan tumpah seketika. Dibarengi dengan jatuhnya buliran bening seperti kristal dari langit, membasahi tubuh kecil Zhan yg masih setia memeluk nisan papanya.

"Zhan Zhan....sudah gerimis, kita pulang yuk....". Ajak Xuan lu dengan suara lemah. Xiao Zhan menggeleng kuat menolak ajakan lembut dari wanita cantik yg selama ini merawat papa nya.

Ketika sedang fokus meratapi nisan putih itu, suara derap langkah kaki membuat semua orang yg berada di sekitar makam menoleh kearah sumber suara.





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
IS MY WIFE AN IDIOT? (Yizhan) End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang