Selamat membaca...
Suasana pagi ini cukup menegangkan. Pasalnya, lelaki hamil tersebut mengalami kontraksi saat ia dan putranya tengah sibuk seperti biasa.
Wang Yibo sudah membawa Xiao Zhan kerumah sakit. Sedangkan Yuchen dan Xuan lu belum tiba. Apalagi anak mereka juga masih bayi. Sehingga memakan waktu lama, untuknya bisa sampai ke rumah sakit.
Yixiao berada di rumah dengan para pembantu dan baby sitter nya. Bocah itu tampak berseri-seri sambil memandangi arah pintu. Ia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan adik perempuannya tersebut.
"Tuan muda... Mari sarapan" ajak bibi Lusi, baby sitter Yixiao. Anak itu menoleh dan mengangguk.
"Tapi disini Ayi, aku ingin menunggu adikku" Ujar Yixiao kegirangan.
"Baiklah, nanti setelah sarapan kita juga akan menyusul kerumah sakit. Jadi Tuan muda tenang saja ya.. Pasti bisa bertemu dengan dedek bayinya kok" kekeh wanita muda tersebut.
"Hehehe, iya Ayi. Oh iya... Apa kau juga pernah melahirkan seperti mommy?" Tanya Yixiao.
Wanita itu tersenyum kemudian menjawab. "Sebenarnya Ayi belum menikah, jadi aku belum pernah merasakan rasanya melahirkan.... Tapi pasti itu sangat sakit." Ucap Lusi.
"Benarkah? Wahh... Kasihan mommy. Dia harus kesakitan demi memberiku adik bayi. Aku jadi tidak tega..." Bocah itu bergumam dengan nada menyesal. Ia menunduk sambil meremat jari jemari kecilnya.
"Tuan muda... Tuan muda tidak usah khawatir, ini bukan kesalahan mu. Mama memberikan tuan muda adik, juga karena keinginannya agar tuan muda memiliki teman di rumah. Jadi tuan muda harus menghormati dan menghargai mama. Dia sudah rela berkorban demi kedua anak anaknya." Jawab Lusi lagi. Dia menceritakan sedikit tentang masa kecil Yixiao saat pertama kalinya ia bekerja. Bocah itu mendengarkannya dengan antusias, sambil terus melahap sarapannya.
.
.
.
.
."Ini tempatnya?" Sambil membawa baby Yuna, Xuan lu bertanya.
"Sepertinya iya... Ayo masuk" kedua nya berjalan dan mulai memasuki lorong pendek rumah sakit. sampai tatapan mereka tertuju, pada seorang pria yg tengah duduk menunggu.
"Yibo!" Seru Yuchen, sambil menggandeng Xuan lu. Keduanya mendekat dengan terburu-buru.
"Ayi? A-shu, kalian datang..." Yibo berdiri. Senyuman lebar mengembang di wajah datar milik pria tersebut.
Ternyata benar, lampu indikator telah padam tanda operasi sudah selesai. Tapi dimana Xiao Zhan dan bayinya? Dan kenapa Wang Yibo menunggu di depan ruangan operasi?
"Kenapa kau masih disini? Dimana Zhan Zhan?" Tanya Xuan lu tidak sabaran.
"Bayi nya sedang di bersihkan, dan Xiao Zhan masih di periksa." Jawab Yibo masih dengan senyuman bahagianya.
"Benarkah? Apa kamar rawatnya sudah di siapkan?' tanya Xuan lu lagi.
Yibo mengangguk seraya mengangkat kedua jempolnya kedepan. "Tentu saja sudah"
Setelah menunggu sekitar lima belas menit, akhirnya Xiao Zhan beserta bayinya, siap di pindahkan ke ruangan selanjutnya. Sebuah kamar rawat VVIP dengan ranjang khusus untuk tamu yang menginap sudah di siapkan sejak tadi.
Setelah sampai, Xiao Zhan yang masih dalam keadaan tidak sadar di pindahkan ke ranjang empuk. Sedangkan sang bayi, di taruh pada sebuah keranjang lucu khusus bayi yang baru lahir.
Dengan langkah tenang, Wang Yibo mendekat ke arah buah hati kecilnya. Dia tersenyum kala bayi itu menguap dalam tidur. Kini, kebahagiaannya sudah lengkap. Ia bersyukur dapat hidup bahagia bersama orang yang tepat. Sesungguh nya Yibo lebih bersyukur sebab sudah di sadarkan dari niat buruk saat ia datang hendak mempersunting Xiao Zhan waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IS MY WIFE AN IDIOT? (Yizhan) End✅
RomanceXiao Zhan adalah anak tunggal seorang CEO kaya di Chongqing. Ia menyandang penyakit keterbelakangan mental sejak usia nya menginjak 3 tahun, dan usianya kini sudah 18 tahun. Ibunya meninggal saat ia masih sangat muda Xiaoming di nyatakan memiliki pe...