Extra

6.1K 504 164
                                    

Selamat membaca...





Suara langkah kaki cepat, menggema dalam ruangan tersebut. Lelaki itu tak mempedulikan apapun yang ada di depannya. Kakinya bahkan menabrak kayu meja dengan sangat kencang. Namun sama sekali tidak terdengar suara ringisan dari Xiao Zhan.

Seketika itu, lelaki dengan marga Xiao tersebut duduk bersimpuh di depan seorang wanita tua sambil memeluk kakinya. Kemudian ia menangis sejadi-jadinya tanpa mau mendongak untuk menatap wajah sang ibu.

Nyonya Xiao menatap bingung, lantas mengusap dan mengangkat sedikit tubuh Xiao Zhan untuk duduk.
"Apa yang sedang kau lakukan nak?" Itu lah yang ia tanyakan.

"Ma ... Hiks ... Jangan tinggalkan Zhan Zhan! ... Hiks ..." Punggung nya terus bergetar saat mengucapkan kalimat itu. Kalian ingat bukan? Xiao Zhan bukan tipe pendendam atau  pun pemarah. Seolah dia manusia yang di ciptakan dari serbuk kristal dan bukan dari tanah.

"Zhan Zhan... Maafkan ibu nak. Kau tidak bersalah, ibu tidak akan meninggalkanmu lagi" Tangis nyonya Xiao pecah. Ia langsung memeluk tubuh ramping putranya sampai kedua wajah itu berubah menjadi merah dan bengkak karena sembap.


Suasana haru menyelimuti dinginnya malam ini. Rasa rindu yang menggebu telah mereka lampiaskan satu sama lain.

Nyonya Xiao agak bingung dengan sikap Xiao Zhan. Dia datang setelah selama puluhan tahun menghilang dan tanpa kabar. Namun putranya dengan sangat mudah menerimanya begitu saja tanpa basa basi lagi. Seolah tidak pernah terjadi apa², sedikitpun Xiao Zhan tidak bertanya soal mengapa wanita tersebut pergi.



"Zhan Zhan..." Angela menghampiri putranya di dapur. Sungguh dia merasa sangat canggung ketika berada di dekat Xiao Zhan. Namun lelaki manis tersebut sama sekali tidak merasa seperti itu. 

"Ya ibu? Ada apa?"

"Aku ingin membantu ..." Jawabnya gugup.

"Ahh, ibu beristirahatlah... Biar aku yang menyiapkan sarapannya. Sekaligus menyiapkan bekal untuk Yibo." Ucap Zhan sopan. Pagi ini senyuman gratis terpampang jelas dalam waktu yang lama.

"Suamimu dimana?" Tanya nyonya Xiao lagi.

"Dia pasti sedang membantu Yixiao mengerjakan PR. Anak itu memang selalu mengerjakannya di waktu yang mendesak." Jawab Zhan sambil terkekeh.

"Cucuku berapa tahun Zhan Zhan? Dia mirip sekali dengan Yibo" kini wanita itu tersenyum.

"Sudah enam tahun ibu... "

"Kalau yang perempuan sudah berapa tahun? Dia sangat cantik sepertimu." Tanyanya lagi.

"Kalau Xiaoyi, dia baru dua tahun..." Jawab Zhan.
"Ibu belum menggendong Xiaoyi?"

Wanita itu tersenyum. " sudah tadi, anaknya sangat ceria. Kontras dengan Yixiao, yang lebih cuek" kekeh Nyonya Xiao yang tanpa sadar sudah berada sangat dekat dengan Xiao Zhan.

"Ibu... Aku boleh bertanya?" Kali ini dengan nada serius.

"Emm, boleh Zhan Zhan"

"Siapa yang berada di makam sebelah ayah? Bukan siapa² kan?" Tanya Zhan lagi untuk memastikan.

Angela langsung terdiam. Hatinya merasa bingung antara ia harus  berkata jujur atau berbohong. Namun tidak mungkin jika dia harus mengatakannya bahwa kuburan itu milik selingkuhan Xiaoming. Sehingga ia harus berbohong.
"Tidak ada siapa² di kuburan itu. Kau tahu kan, semua ini ayahmu yang sudah merancangnya." Jawab Angela ragu².

"Mengapa ayah begitu tega?" Ekspresi sedih terpancar kuat. Wanita itu tidak dapat berbuat apapun selain menjawab dengan hati².

"Itu sudah sangat lama Zhan Zhan... Tapi ini rahasia yang harus kami jaga." Ucapnya pasrah.

IS MY WIFE AN IDIOT? (Yizhan) End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang