masih menjadi misteri

4.6K 492 27
                                    

Selamat membaca....






Zhan tengah berdiri di depan cermin. Perutnya yang besar membuat pemuda tersebut terlihat seperti badut.
" Usiaku masih muda... Dan sudah memiliki dua anak? Astaga, aku tidak pernah berfikir bahwa aku bisa menemukan pasangan hidup." Gumam Zhan sambil tersenyum ke arah pantulannya.

"Menurut buku yang kubaca... Anak autis tidak akan pernah bisa sembuh. Tapi aku bisa? Sebenarnya apa yang ayah sembunyikan selama ini?" Zhan terlihat berfikir. Dalam benaknya, sebuah ketidak mungkinan seseorang penyandang autis atau down syndrome dapat kembali normal.

Sayup sayup, telinganya mendengar suara keributan dari bawah. Siapa lagi kalau bukan ulah kedua makhluk tampan tersebut.



"Daddy! Kau CURANG!" Yixiao berlari mengejar sang ayah, hendak merebut sebuah kemoceng di tangannya.

"Mweee.... Kejar Daddy kalau bisa, wleeek!" Seru Wang Yibo dengan nada mengejek dan terdengar begitu menyebalkan. Ia menjulurkan lidahnya beberapa kali ke arah bocah berusia empat tahun tersebut.

Zhan yang turun, langsung di suguhi oleh pemandangan itu. Pemuda hamil tersebut menghela nafas panjang, melihat kelakuan Yibo yg seperti anak kecil. Tidak ada sedikitpun niat untuk mengalah kepada anaknya sendiri.
"Wang Yibo!" Akhirnya Zhan membuka suara. Layaknya anak kucing yang tengah di marahi induknya, kedua manusia beda umur tersebut langsung diam seketika itu juga.

Yibo menoleh ke arah sumber suara. Wajah polosnya menatap Zhan seolah tak bersalah.
"Hai sayang... Sudah selesai?" Tanyanya sambil berjalan ke arah pemuda tersebut.

" Apa yang kau bawa?" Zhan bertanya dengan sengaja. Ia benar² tak habis pikir melihat tingkah laku suaminya. Yibo tengah membawa kemoceng sambil menyelipkan serbet pada bagian belakang celananya. 'Menyerupai buntut'

"Mm... Ini... "

"Daddy sedang jadi monyet nakal, mommy! .... Dia mencuri tongkat ku" Pekik Yixiao jelas. Bocah itu dengan polosnya menghampiri Xiao Zhan sambil menatap sebal  ke arah sang ayah. Ia begitu puas melihat Yibo di permalukan di hadapan Xiao Zhan.

"Benarkah?"

"UMM" Yixiao mengangguk yakin. Sedangkan Wang Yibo hanya bisa menyembunyikan wajah malunya.

"Dasar anak nakal!" Gerutu Yibo dalam hati.

"Baiklah... Sekarang, ayo kita makan malam dulu" Zhan mengajak Yixiao dan Yibo untuk makan. Mereka duduk dengan tenang di meja makan.
"Yibo..."

"Um?" Wang Yibo yang tengah mengunyah sayuran hanya bisa mendongak.

"Emm, bisa kita bicara sebentar nanti?" Tanya Zhan.

" Tentu saja sayang... Aku janji akan jadi pendengar yang baik" Jawab Yibo acuh.

"Oke"


.
.
.
.
.



Zhan duduk sambil menyandarkan kepalanya pada pundak Yibo. Ia bersenandung kecil seraya mengusap perutnya yang sudah membesar.
"Yibo?"

"Iya sayang?" Pria itu mengendus lembut leher Xiao Zhan.

"Bisakah kau cari tahu tentang masalaluku, dan soal penyakit yang pernah aku derita?" Tanya Zhan ragu.

"Untuk apa? Kau kan sudah sembuh sayang.... Jangan khawatirkan itu" tegur Yibo sambil membawa wajah sang istri untuk menatapnya.

"Kumohon... Aku hanya ingin tahu. Selama ini, mereka menyembunyikannya dariku. Di tambah, dokter manapun tidak ada yang bisa menjelaskannya..." Ujar Zhan jujur. Telapak tangan mungilnya, mendekap tubuh sang suami.

IS MY WIFE AN IDIOT? (Yizhan) End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang