9. dipercepat...

6.2K 720 229
                                    

Selamat membaca...





Siang ini rasanya sungguh panas sekali. Terik matahari membuat seorang pemuda tampan yg tengah menyingcing kantong kresek, kewalahan sambil terus mengelap keringat wajahnya.

"Aarrrghhh....shit! Dasar memang tidak punya otak! Panas² begini aku di suruh beli buku gambar?...dasar bajingan idiot!!". Umpat Yibo. Sungguh, pemuda itu malah terlihat membuang-buang energi dengan terus mengoceh tiada habisnya.

Sambil berjalan, Yibo merogoh ponselnya yg berada di saku kanan jas.
"Terpaksa aku harus, menghubunginya...". Gumam Yibo.

"Halo?...jemput aku di pertigaan, dekat toko steak!!". Ucap Yibo to the point

'memangnya kau tidak bawa mobil huhhh?!..'. tanya seorang wanita dengan nada ketusnya.

"Brisik!...cepat lakukan". Yibo langsung memutuskan panggilan itu. Ia berjalan menghampiri sebuah kursi taman yg berada di bawah rimbunnya pohon apel.

Tak berselang lama, sebuah mobil putih terparkir di trotoar depannya. Wang Yibo langsung bangkit dengan wajah yg selalu saja masam.

"Masuk!".

"Cihhh...". Yibo mendecih pelan. Ia merasa keki terhadap sikap Ziyi yg memperlakukannya seenaknya tidak seperti sepasang kekasih. Yibo masuk dengan segera ke dalam mobil.

"Lain kali jangan ganggu aku kalau sedang belanja!...menyebalkan!!". Sarkas Ziyi.

"Apakah seorang Meng Ziyi mendadak rabun atau amnesia?!!!...bukankah mobil ini milikku?! Dasar tidak tahu di untung!...kenapa kita tidak putus saja?!". Bentak Yibo yg sudah tersulut emosi sedari tadi.

Mendengar kata putus, membuat wanita jahanam itu ciut. Ia gelagapan sambil merutuki dirinya sendiri.
"Ahh..Yibo,....ayolah, jangan marah marah. Maaf aku agak sensi hari ini." Ucap Ziyi dengan nada memohon nya. Ia memasang wajah memelas dengan suara halus yg di buat². Sedang Yibo tidak peduli dengan itu. Ia menatap keluar jendela dimana terik matahari seakan membakar seluruh bangunan.

Yibo memang sering meminta untuk mengakhiri hubungan pahit ini. Namun wanita itu enggan untuk berpisah dari Yibo. Ia datang jika ada maunya saja. Jika di mintai putus atau di usir, maka Ziyi segera berakting dengan mengancam Yibo akan bunuh diri.

.

.

.

Sesampainya di depan rumah sakit, Yibo segera turun tanpa ada sepatah katapun keluar dari mulutnya. Ia mendongak ke atas, menatap dinding kaca rumah sakit tepat pada lantai tiga. Dimana biasanya Xiao Zhan tengah duduk di kursi rodanya sambil menyambut Yibo. Dan benar saja, pemuda manis itu terlihat tersenyum menyambutnya.

Yibo menunduk lagi untuk mengecek barang² yg tadi di belinya. Dan kini Ziyi lah yg mendongak memperhatikan dinding kaca transparant rumah sakit itu.

"Itu Zhan..?". Tanya Ziyi pada Yibo yg masih menunduk.

"Mmm..". Hanya gumaman kecil yg keluar dari mulut pemuda tersebut.

Bukan Zhan manis atau culun yg terlihat di mata Ziyi. Namun seorang pemuda cantik yg menatapnya tajam seolah ingin mencincangnya hingga halus. Tentu saja! Ketika Ziyi mendongak, Zhan langsung mengubah ekspresi dengan memasang wajah sangar walau yg terlihat tetaplah imut. Ia mengacungkan jari tengah nya keatas dan di arahkan nya pada kaca tersebut.

Dapat di lihat gumaman kecil dari mulut Zhan yg menyebutkan.
" Fuck! Wanita jalang!!!"
Zhan masih setia mengacungkan jari tengah. Sambil menatap remeh Ziyi yg sudah menjatuhkan rahang nya.

IS MY WIFE AN IDIOT? (Yizhan) End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang