DaMil

6.5K 595 109
                                    

Selamat membaca








Zhan duduk di pinggiran balkon sembari menatap sayu ke arah pemandangan kebun sang ayah yg terlihat dari sini. Ia mengelus perut ratanya dengan usapan kasih sayang. 

Tap

Tap

Tap



"Zhan Zhan ...." Seorang pemuda tampan, berjalan menghampiri sang istri.
"Sayang, maaf kan aku sudah bersikap kasar padamu ...." Yibo meraih kedua telapak tangan Xiao Zhan kemudian mengecup lembut kening pemuda manis itu. Zhan hanya bisa diam, menatap kosong ke arah Yibo.

"Tidak apa Yibo, ...kau berhak marah padaku". Bagai tersambar petir di siang bolong, hati Yibo mencelos mendengar penuturan Xiao Zhan.

"Tidak Zhan Zhan, aku tidak menyalahkan mu .... Bajingan itulah yg berani menyentuh istri manis ku ini". Yibo menangkup kedua sisi pipi chubby Xiao Zhan.

"Aku hanya menyesal, kenapa tidak bisa bersamamu sejak dulu. Aku telat menemuimu Xiao Zhan, seharusnya aku berada di sana...menjagamu, merawatmu, bahkan menyerahkan seluruh hidupku untukmu". Yibo memeluk tubuh ramping itu erat.

" Bagaimana dengan Hyung?" Walau ekspresi Yibo seketika berubah, namun pemuda tersebut tetap menjawab pertanyaan Zhan.

"Paman yg mengurusnya. Aku sudah puas menghajar orang itu, sampai² buku jariku sakit...." Keluh Yibo menatap manja ke arah Xiao Zhan. Pemuda manis itu tersenyum kecil lantas memeluk Yibo tak kalah eratnya.

"Aisshh, Zhan Zhan.... Jangan terlalu erat, nanti little Wang terjepit" seloroh Yibo seraya mencubit kecil pipi Xiao Zhan.

"Zhan Zhan, maukah kau menceritakan sedikit padaku soal kejadian itu. Kalau tidak mau itu tidak apa², aku hanya ingin mendengarkannya saja saat ini....."

Zhan menunduk, kemudian mengangguk sebagai jawaban. Ia merentangkan tangannya manja ke arah Yibo.
"Ayo kita bicara di dalam saja"

.
.
.
.


Zhan berbaring di atas tubuh Yibo. Kepalanya di sandarkan pada dada bidang pemuda itu.
"Aku tidak bisa mengingatnya dengan detail Yibo, kau tahu kan saat itu aku belum pulih, bahkan tragedi itu sudah sangat lama." Ucap Zhan sembari mengusap wajah Yibo.

"Yg aku tahu, saat itu papa tidak ada di rumah. Hanya paman Yuchen, walaupun dia memang sibuk mengurus tanaman. Aku sudah terbiasa di jaga oleh Sehun Hyung jika papa sedang bekerja, sehingga tidak ada kecanggungan lagi di antara kami."

Yibo dengan serius, mendengarkan pengakuan Xiao Zhan.

"Itu terjadi di pagi hari, ketika Hyung mengajakku bermain piano."

(" Sean ...bagaimana kalau pagi ini kita belajar main piano?"

"Eum!")

"Kami seperti biasa, akan bermain tebak²an sambil belajar. Hingga dia mengatakan sesuatu, yg berhasil membuatku penasaran"

(" Kau tahu Sean, di dalam perutmu itu ada sebuah wadah yg jika di isi maka akan menghasilkan bayi yg lucu"

"Benarkah? Bagaimana cara membuatnya?")

"benar² bodoh! ... Dengan polosnya, aku menuruti semua perkataan nya." Mata Zhan mulai berair. Bahunya sedikit bergetar tanda ia terisak pelan dan Yibo menyadari itu.

"Ssttt ....cukup, aku mengerti sayang. Jangan ceritakan itu lagi oke" Yibo membawa tubuh ramping Zhan untuk lebih menempel padanya. Ia menghapus air mata yg tampak menetes di sisi pipi kanan pemuda manis itu, kemudian mengecup kening Zhan lembut.

IS MY WIFE AN IDIOT? (Yizhan) End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang