Xiao Zhan. Xiao Zhan.
Wang Yibo mengulang nama itu seperti mantra dalam kepalanya berulang kali, manik tajamnya tidak bisa lepas dari seorang perempuan yang sekarang tertidur begitu damai diatas ranjangnya sendiri. Berakhir berdiri di samping perempuan itu, padahal tadi Wang Yibo yakin kalau ia berniat untuk masuk ke ruang kerjanya. Namun kakinya malah masuk kesalah satu pintu bercat putih yang menjadi kamar Xiao Zhan semenjak perempuan itu pindah ke mansionnya.
Lihat wajahnya yang seperti bayi tanpa dosa itu, Wang Yibo yakin sudah banyak nyawa yang perempuan itu renggut dengan tangannya sendiri. Bibirnya menyunggingkan senyuman miring yang begitu mengerikan mengingat pernikahan mereka hanya sebuah perkara win-win solution yang keduanya sudah di sepakati dari awal.
Semuanya tersimpan begitu apik di balik wajah manis juga ayu perempuan yang bernama lengkap Xiao Zhan itu. Menawarkan sebuah kerja sama karena mereka mempunyai tujuan yang sama, sebelum akhirnya berakhir dengan pernikahan diatas materai yang keduanya setujui.
Wang Yibo bahkan belum pernah menyentuh kulit putih bagai susu itu seinchi pun, ciuman singkat yang terjadi di depan pendeta saat janji pernikahan mereka adalah hal yang paling jauh Wang Yibo lakukan bersama Xiao Zhan. Setelah itu tidak ada lagi kontak fisik diantara keduanya, baik yang di sengaja maupun tidak di sengaja sekalipun.
Keduanya hanya mengobrol tentang perjanjian juga tujuan mereka yang sama, lain daripada itu, mereka tidak pernah saling menyapa satu sama lain. Bahkan setelah misi keduanya berakhir, Wang Yibo belum pernah berbicara lagi dengan Xiao Zhan. Menyapa pun tidak, keduanya seperti orang asing yang terjebak di mansion mewah ini. Padahal ikatan pernikahan masih mengikat kuat keduanya.
Namun mulai sejak hari ini, setelah tangan kanannya memberi tahu kalau Xiao Zhan tenggelam dan sempat kehilangan napasnya, Wang Yibo entah kenapa merasa begitu marah. Dengan cepat ia memanggil dokter pribadinya yang paling mahal dari RS terbesar di Beijing, sampai Xiao Zhan yang terbaring kaku diatas rumput hijau itu kembali bernapas. Baru Wang Yibo bisa meredamkan amarahnya.
Entah, Wang Yibo merasa kalau sekarang belum waktunya perempuan itu mati. Seperti masih ada sesuatu yang harus keduanya urus selain dari misi yang sudah selesai sejak seminggu yang lalu.
Kini Wang Yibo hanya bisa berdiri di samping perempuan yang sekarang tertidur begitu pulas, Cheng Xiao mengatakan kalau Xiao Zhan terasa begitu aneh sejak bangun dari tidur panjangnya. Penasaran dengan apa yang aneh dari perempuan itu, Wang Yibo akhirnya menyempatkan masuk ke kamar perempuan itu setelah mendapat kabar kalau Xiao Zhan sempat pingsan kembali di kamar mandi.
Begitu selesai dengan urusannya, Wang Yibo bahkan langsung menuju kamar perempuan itu. Yang mana pemandangan pertama yang ia lihat dari Xiao Zhan adalah tubuh setengah telanjangnya yang bahkan tidak Wang Yibo harapkan sama sekali.
Pertanyaan yang keluar dari mulut perempuan itu mampu membuatnya mengernyit, bahkan kata suami tidak pernah Wang Yibo bayangkan bisa keluar dari mulut Xiao Zhan. Si perempuan berdarah dingin tak kenal ampun akhirnya menyebut Wang Yibo suaminya setelah satu bulan usia pernikahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Widow -yizhan [END]
FanfictionXiao Zhan mengira dirinya mati, namun ternyata takdir berkata lain. ⚠️WARNING : GENDERSWITCH FOR SOME CASTING! 18+ 🔞⚠️