12. Japan

3.1K 397 30
                                    

Xiao Zhan mengira pagi itu ia akan terbangun di ruang kerja Wang Yibo, namun ternyata dugaannya salah ketika hal pertama yang menyambutnya pagi ini adalah langit-langit tinggi kamarnya yang sering Xiao Zhan lihat. Berpikir mungkin Wang Yibo memindahkannya kemari malam itu.

Karena terakhir kali Xiao Zhan ingat ia tertidur diatas meja keras dengan penuh tumpukan berkas juga tablet. Bersama Wang Yibo duduk di hadapannya.

"Selamat pagi nonna."

Pintu kamarnya terbuka dan Cheng Xiao masuk seperti biasa pagi itu. Xiao Zhan membalasnya dengan senyuman seperti hari-hari sebelumnya, posisinya masih duduk ditengah ranjang. Selimut tebal masih menutupi kaki jenjangnya.

"Yibo yang memindahkanku kemari?" 

Cheng Xiao tanpa ragu mengangguk.

"Ah, begitu."

Xiao Zhan mengangguk paham. Kalau dulu sebelum ada kata damai di keduanya, pasti Xiao Zhan akan mengira Wang Yibo menginginkan sesuatu dari dirinya. Tapi sekarang, Xiao Zhan hanya akan mengangguk paham dan membiarkan kejadian kemarin malam berlalu begitu saja di benaknya.

Karena sekarang, Xiao Zhan tidak harus menaruh curiga lagi pada Wang Yibo. Tepat setelah keduanya setuju untuk berdamai dan memulai semuanya dari awal lagi.

.
.
.
.

Xiao Zhan masih melakukan aktivitasnya seperti biasa. Sarapan pagi, lalu pergi olahraga bersama Cheng Xiao, kemudian berlatih bela diri seorang diri atau kadang di temani Haikuan. Dan pada malam harinya Xiao Zhan akan membantu Wang Yibo menyelesaikan pekerjaannya di ruang pribadi pemuda itu.

Seperti sudah menjadi kebiasaan baru setelah makan malam, Xiao Zhan akan masuk ke ruangan Wang Yibo yang disana sudah ada sang pemilik ruangan duduk nyaman diatas kursinya sendiri. Bersama dua buah tablet juga deretan angka juga grafik yang menemani mereka berdua.

Terhitung sudah dua minggu lebih Xiao Zhan menempati tubuh barunya itu. Ia memuji dirinya sendiri ketika sadar kalau dirinya sudah bertahan sejauh ini. Meskipun terkadang ada masalah dan merasa begitu bangga ketika Xiao Zhan bisa menanganinya sendiri.

Hubungannya dengan penghuni mansion juga bisa di bilang baik, Xiao Zhan hampir mengenal setengah dari penghuninya dan tentu saja, hubungannya dengan pemilik mansion juga bisa di bilang jauh lebih baik jika di bandingkan dengan hari sebelum keduanya berdamai.

Xiao Zhan merasa kalau tatapan Wang Yibo berubah. Meskipun masih begitu menusuk, tapi di dalam manik kelam itu Xiao Zhan bisa melihat binar hangat meskipun sedikit. Dan jangan lupakan, wajahnya yang masih tanpa ekspresi meskipun senyuman miring sudah jarang mampir di ujung bibir pemuda itu.

Setidaknya, ini berjalan baik melebihi perkiraannya.

.
.
.

Malam itu, sama seperti malam sebelumnya. Xiao Zhan duduk di hadapan Wang Yibo yang tatapannya terfokus pada tumpukan berkas di hadapannya. Bergelut dengan deretan angka juga grafik seperti malam-malam sebelumnya.

Namun ada yang berbeda malam ini ketika raut wajah Wang Yibo lebih mengeras dari biasanya. Setelah mendapat pesan masuk yang Xiao Zhan tidak tahu itu dari siapa, tatapan Wang Yibo semakin menajam pada deretan kalimat diatas layar tablet putih itu.

Hawa di sekitarnya berubah. Xiao Zhan merasa bulu kuduknya berdiri ketika hanya melihat Wang Yibo yang duduk begitu tegak di hadapannya. Dengan raut tetap tanpa ekspresi namun Xiao Zhan bisa merasa ada yang tidak beres malam ini.

"You good, Yibo?" Memberanikan diri untuk bertanya, Xiao Zhan tanpa sadar meneguk ludahnya kasar ketika Wang Yibo beralih menatap lurus tepat kearah matanya.

Black Widow -yizhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang