Epilogue #2

3.7K 293 31
                                    

A is for Awal

Pertama kali Xiao Zhan ngidam adalah ketika usia kandungannya menginjak di minggu ketiganya. Yang mana kandungan begitu sensitif akan bau-bau yang menurutnya terlalu aneh, menusuk hidung atau bahkan terlalu enek.

—dan Wang Yibo tidak bisa lepas dari kesengsaraannya ketika Xiao Zhan mulai mengidam.

Awalnya Xiao Zhan hanya mengidam agar setiap pagi di siapkan apel merah, tidak ada alasan khusus di baliknya. Xiao Zhan hanya suka teksturnya yang keras. Lalu minggu berikutnya adalah buah alpukat, dan itu berubah-ubah sampai Xiao Zhan bosan sendiri karena semua buah-buahan sudah ia cicipi semua.

Wang Yibo masih menganggap itu hal wajar, karena istri dari kakaknya —Wang Talu bilang, perempuan hamil itu banyak maunya. Jikalau tidak dituruti mood-nya akan hancur entau sampai kapan. Dan Wang Yibo tidak mau itu terjadi, pasalnya mood Xiao Zhan ketika hancur sebelum kehamilannya saja Wang Yibo ketar-ketir. Bagaimana kalau sekarang di tambah sedang hamil pula? Wang Yibo lebih memilih jalan aman dengan menuruti semua permintaan Xiao Zhan tanpa terkecuali.

.
.

B is for Bau

Wang Yibo pernah bilang, kalau dia akan menuruti semua permintaan Xiao Zhan tanpa terkecuali.

Termasuk ketika Xiao Zhan memintanya menjauh hingga jarak radius paling jauh karena istrinya itu tidak suka dengan baunya yang menurutnya terlalu menusuk. Sungguh, padahal awalnya Xiao Zhan tidak masalah dengan bau Wang Yibo yang bisa di bilang maskulin.

Malah, selalu menempel ketika Wang Yibo selesai mandi karena menurut Xiao Zhan, pemuda itu harumnya berlipat sewaktu selesai mandi.

Tapi semuanya berubah ketika kandungan Xiao Zhan mulai memasuki umur ke-lima minggunya. Hidung perempuan itu berubah menjadi sangat sensitif bahkan sampai meminta mengganti pengharum ruangan kamarnya karena terlalu menusuk hidung, membuat Xiao Zhan pusing lalu ia akan mual-mual dan berakhir memuntahkan semuanya diatas wastafel.

Seperti sekarang —Wang Yibo hanya bisa meremat pintu kamar mandi melihat Xiao Zhan yang kembali memuntahkan isi perutnya ketika ia tidak sengaja mencium bau yang membuatnya mual. Gemas ingin menghampiri Xiao Zhan lalu memeluk erat tubuh istrinya itu, tapi urung ketika Xiao Zhan menyalak meminta Wang Yibo mundur bahkan sewaktu Wang Yibo baru satu kali melangkah.

Ia hanya mampu menatap khawatir Xiao Zhan yang kini mengelap bibirnya dengan Wang Junkai yang tidak bisa berhenti memijat tengkuk kakak iparnya itu. Wang Yibo sengaja meminta adik tirinya itu untuk tinggal sementara bersamanya di mansion, mengingat Wang Yibo tidak bisa menjaga Xiao Zhan secara langsung karena efek sensitif kehamilannya itu.

Dan untung saja Wang Junkai mau, meskipun harus sabar ketika pemuda yang lebih muda darinya itu meminta mobil baru untuk hadiah ulang tahunnya nanti.

"Zhan-Zhan—"

"Mundur, Wang Yibo. Perutku mual sekali, aku tidak tahan baumu."

Wang Junkai menahan tawanya seketika.

Begitu terhibur ketika melihat rupa sengsara kakaknya yang pelakunya hanya Xiao Zhan seorang yang bisa. Orang-orang di luar sana yang begitu takut pada Wang Yibo pasti tidak percaya kalau satu-satunya hal yang di takuti oleh pemuda itu adalah Xiao Zhan, sang istri yang kini tengah hamil dan tidak mau dekat-dekat dengannya karena baunya yang menurutnya terlalu aneh.

.
.

C is for Ciuman

Sesi sengsara untuk hidup Wang Yibo berakhir ketika kandungan Xiao Zhan memasuki minggu kedua-belasnya. Hampir dua bulan lebih lamanya Wang Yibo tidak bisa berdekatan dengan Xiao Zhan, dan itu sungguh membuatnya sangat-sangat tersiksa.

Black Widow -yizhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang