24. Middle Of The Chaos

2.2K 248 8
                                    

⚠️ C W : blood, handguns, violence ⚠️

Wang Dylan yang memulai.

Menyerang Xiao Zhan lebih dulu ketika perempuan itu lengah. Tangannya menepis ujung handguns yang mengarah pada keningnya sampai terlepas dari genggaman Xiao Zhan. Lalu sebelah kakinya menendang satu kaki tumpuan Xiao Zhan yang membuat tubuh perempuan itu jatuh menumpu pada lututnya sendiri. Hampir saja pukulan mengarah pada wajah perempuan itu, kalau Wang Yibo tidak segera menarik tubuh Wang Dylan agar menjauh dari Xiao Zhan.

Wang Yibo mencengkram kuat kerah kemeja yang di kenakan Wang Dylan saat itu. Tidak peduli kalau adik tirinya itu akan mati kehabisan nafas karena lehernya tercekik, ia terus menyeret tubuh Wang Dylan keluar mansionnya.

Hingga keduanya sampai di halaman luas di samping banyak mobil yang terparkir acak, Wang Yibo dengan sekali sentakan membanting tubuh Wang Dylan keatas rerumputan hijau.

Bersamaan dengan petir menyambar ketika Wang Yibo melayangkan pukulan pertamanya di pipi kanan Wang Dylan. Posisinya duduk diatas perut pemuda itu, menindihnya dengan sepenuh beban tubuhnya yang membuat adik tirinya itu tak bisa bergerak dan hanya bisa menerima serangan Wang Yibo di wajahnya.

Entah sudah berapa banyak pukulan yang Wang Yibo layangkan pada wajah pemuda di bawahnya itu, buku-buku jarinya bahkan sudah berdarah dengan kulit yang mengelupas. Keadaan Wang Dylan tak begitu jauh berbeda dengan kakak tirinya, wajahnya lebam akibat tinjuan Wang Yibo yang sangat tidak manusiawi.

Hanya erangan yang keluar dari bibir pemuda itu. Wang Dylan hanya mampu menutup matanya ketika Wang Yibo terus memukul wajahnya tanpa ampun.

"Jangan sakiti Xiao Zhan."

Bugh!

"Kau hanya punya urusan denganku, bukan wanita itu."

Bugh!

Pukulan kesekian kalinya Wang Yibo tempatkan di rahang kiri pemuda itu. Bersamaan dengan air langit turun membasahi keduanya tanpa jeda.

Wang Yibo benar-benar menulikan semua indranya, bahkan ia tidak mendengar Xiao Zhan yang memanggilnya dari teras depan mansion. Fokusnya kini hanya satu, membunuh Wang Dylan yang kini terkurung di bawah kakinya.

Maniknya mengerjap cepat karena air hujan masuk kedalam matanya, pandangannya sempat kabur namun hanya seperkian detik. Wang Yibo mengarahkan lengannya untuk mencengkram kerah kemeja putih yang sudah basah sepenuhnya itu, mengangkat tubuh Wang Dylan seketika masih dengan di posisi yang sama.

"Kalau kau bersikap baik sejak pertemuan pertama kita, semuanya tidak akan berakhir seperti ini."

Wang Dylan tersenyum remeh. "It's too late." Satu tangannya menyelinap kedalam saku celananya. Mengambil benda yang sedari awal tersimpan apik di sana, ia mengeluarkannya secara perlahan agar Wang Yibo tak menyadarinya sama sekali.

Kemudian—

"Die."

Seb!

Sebilah pisau lipat tertanam pada pinggang kanan Wang Yibo sedetik kemudian. Senyum congkak semakin tercetak jelas pada ujung bibir Wang Dylan ketika kakak tirinya itu menatapnya begitu tak percaya dengan kedua manik membola kaget.

Cengkraman pada kerah kemeja Wang Dylan melonggar bersamaan dengan sentakan kuat Wang Yibo terima dari pemuda yang lebih muda darinya itu. Bunyi gedebuk keras dari punggung yang menghantam tanah yang di pijaknya teredam oleh suara hujan yang mengguyur tanpa ampun. Posisi keduanya kini berubah, menjadi Wang Dylan yang berada diatas tubuh Wang Yibo dengan lengan yang mencekik kuat leher kakak tirinya itu.

Black Widow -yizhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang