Epilogue #1

2.6K 246 19
                                    

Pagi itu, mansion terasa begitu heboh dari hari sebelumnya. Pengawal serta pekerja lain masih melakukan pekerjaannya seperti biasa, namun yang membedakan pagi itu adalah Xiao Zhan.

Perempuan itu tiba-tiba memuntahkan susu yang di minumnya keatas meja sampai membuat Wang Yibo yang duduk di sampingnya tersentak kaget. Kedua bola matanya spontan membulat sembari memanggil Haikuan dengan nada yang terdengar begitu panik di telinga siapapun yang mendengarnya.

Sarapan di hadapannya terlupakan begitu saja. Fokus Wang Yibo kini hanya tertuju pada Xiao Zhan yang menunduk lesu setelah memuntahkan susu serta isi perutnya yang memenuhi meja kaca itu.

Perempuan itu meringis melihat bagaimana kacaunya meja makan yang selalu bersih kini harus terkotori oleh isi perutnya sendiri. Perlahan ia menoleh pada Wang Yibo dengan mata merunduk sayu sembari mencengkram sisian meja makan karena kini perutnya terasa diputar dengan kecepatan penuh, yang membuatnya terasa mual juga lemas disaat yang bersamaan.

"Yiboo ..." panggilan lemah dari Xiao Zhan membuat Wang Yibo mendengungkan gumaman khawatir.

Pasalnya, Xiao Zhan tidak pernah seperti ini dan perempuan itu tidak pernah sakit sejak pertama kali tinggal di mansionnya. Pola makannya selalu teratur serta mengingat Xiao Zhan juga tidak terlalu pilih-pilih ketika makan, membuatnya semakin bingung.

Xiao Zhan ini, kenapa?

"Kenapa? Kau ingin apa? Biar aku panggilkan—"

"Mual sekali— uekk!"

Lagi, cairan putih itu keluar lagi dari mulut Xiao Zhan. Perempuan itu seolah memuntahkan segala yang ada di isi perutnya itu, sampai membuat Wang Yibo panik karena untuk pertama kalinya pemuda itu berhadapan dengan situasi genting seperti ini.

"Maaf ..."

Pemuda itu langsung menggeleng untuk menjawab perkataan Xiao Zhan yang menurutnya sangat tidak perlu itu. "Tidak, kau tidak perlu meminta maaf untuk semuanya. Tidak apa-apa, apa ada yang sakit? Katakan."

Suara kursi yang berderak beradu dengan lantai ketika Wang Yibo mendorong kursi yang berada di belakang Xiao Zhan, guna memudahkannya untuk mengambil posisi di belakang perempuan itu sehingga dengan leluasa ia bisa memijit tengkuk serta punggung Xiao Zhan dengan perlahan.

Panas, Wang Yibo mendesis pelan ketika kulitnya bersentuhan langsung dengan tengkuk Xiao Zhan. Sementara perempuan itu masih menunduk sembari meremat sisian meja makan seolah itu satu-satunya tumpuan untuknya agar bisa berdiri.

"Tuan Muda, ada—"

"Ueek!"

Bukan hanya Wang Yibo yang tersentak kaget, begitu pula dengan Haikuan yang melihat bagaimana Xiao Zhan memuntahkan isi perutnya begitu saja keatas meja. Seperti semua cairan tubuhnya keluar ketika perempuan itu melakukannya, hingga akhirnya—

"Aku lemas sekali."

Bruk!

"ZHAN-ZHAN!"

Teriakan panik Tuan Muda Wang menggema keseluruh penjuru ruangan ketika Xiao Zhan hilang kesadaran yang untungnya tidak terlambat ketika Wang Yibo menangkapnya. Tubuh perempuan itu terkulai lemas di pelukan Wang Yibo yang kini sibuk menyuruh Haikuan untuk menyiapkan mobil baginya serta Xiao Zhan, dengan tujuan rumah sakit yang satu-satunya muncul di benaknya.

.
.
.

Wang Yibo mengumpat pelan ketika pintu Instalasi Darurat tertutup dengan permintan maaf dari seorang perawat perempuan yang memberitahunya kalau ia tidak bisa masuk untuk menemani Xiao Zhan di dalam. Haikuan berdiri disampingnya dengan raut cemas juga khawatir sembari mengetik pesan di ponselnya entah pada siapa, Wang Yibo tidak terlalu memperdulikannya karena kini fokusnya hanya tertuju pada Xiao Zhan yang berada di dalam ruangan sana.

Black Widow -yizhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang