Debu beterbangan tepat sesaat roda mobil yang Wang Yibo kendarai berhenti di depan sebuah gedung terbengkalai tanpa tuan. Di susul dengan empat mobil lainnya yang mengambil posisi parkir di belakang mobil sang Tuan Muda. Suara jangkrik yang bersahutan memenuhi telinga dua manusia yang kini masih terdiam di tempatnya masing-masing.
Seakan tak terganggu dengan suara dari beberapa pengawal juga pekerja lain yang sudah keluar dari mobil, Wang Yibo maupun Xiao Zhan tetap tidak bergeming di tempatnya masing-masing. Hingga suara jenaka Seungyeon —terdengar kembali melalui earpiece, namun keduanya masih terdiam.
"Oke— aku akan memberi sedikit waktu untuk kalian membicarakan yang tadi. Ingat Yibo, sedikit. Jadi cepat selesaikan sesegera mungkin. Kau juga, Zhan."
Lalu setelah itu, keduanya tak lagi mendengar apapun selain sautan jangkrik yang berasal dari luar mobil.
Xiao Zhan memalingkan wajahnya kearah jendela sembari melepas sabuk pengaman menggunakan sebelah tangannya. Hal yang sama di lakukan juga oleh Wang Yibo, dengan raut datar namun di baliknya menyimpan beribu-ribu pemikiran tentang seorang perempuan yang duduk di sampingnya.
Salah satunya adalah Wang Yibo yang ingin mencium kembali Xiao Zhan detik ini juga tapi keadaan yang sama sekali tidak memungkinkan untuk melakukannya.
Maka dari itu, Wang Yibo lebih memilih mencondongkan tubuhnya kearah jok belakang mobil. Mengambil sesuatu yang sedari tadi sudah berada di belakang keduanya, Wang Yibo sempat meminta Cheng Xiao untuk membawa baju ganti untuk Xiao Zhan yang akan di gunakannya sehabis dari club tadi. Alasannya, Wang Yibo hanya tidak mau tubuh semampai Xiao Zhan di lihat lagi oleh orang lain selain dirinya.
"Ganti bajumu."
Kantung berisi baju yang Wang Yibo pikir layak untuk Xiao Zhan kenakan malam ini berakhir diatas paha perempuan itu.
Membuat Xiao Zhan lekas menoleh pada Wang Yibo yang kini sudah duduk seperti semula di balik kemudinya. "Kau sudah menyiapkannya sedari tadi?" Tanya Xiao Zhan kemudian.
Obsidian terang yang hanya tersorot oleh lampu mobil seadanya menatap bergantian kearah kantung diatas paha yang berisi baju, lalu pada Wang Yibo yang pura-pura acuh dengan menatap keadaan luar di hadapannya.
Dengusan keluar begitu saja dari celah bibirnya. Perasaan canggung yang sedari tadi Xiao Zhan rasakan semenjak keduanya masuk kedalam mobil hilang begitu saja ketika matanya melihat kantung yang ia yakini berisi setelan yang lebih tertutup dari pakaiannya sekarang. Muncul lagi, perlakuan baru Wang Yibo padanya yang membuat hatinya menghangat.
Meskipun hanya perihal baju, namun artinya Wang Yibo sedari tadi peduli dengan apa yang ia kenakan meskipun pada awalnya mengomel seperti Ibu-Ibu arisan padanya.
"Terimakasih."
Wang Yibo mengulum bibir bawahnya, menahan senyuman yang akan meluncur begitu saja ketika Xiao Zhan berterimakasih padanya. Sebagai jawaban, kepalanya hanya mengangguk sedikit.
"Aku akan menunggumu di luar—"
"Eh, Yibo! Tunggu."
Sebelum Wang Yibo sempat menarik handle pintu mobil yang akan membawanya keluar, Xiao Zhan sudah lebih dulu menahan pundak juga sikutnya dengan dua tangannya. Membuat tubuh tinggi pemuda Wang itu kembali duduk menyandar di balik kursi kemudi.
Ia menoleh pada Xiao Zhan, hanya untuk menemukan raut wajah perempuan itu yang —entah kenapa, kini berubah menjadi seperti tomat yang sering Wang Yibo jumpai di dapur mansionnya.
Dengan alis yang menyatu karena bingung, Wang Yibo bertanya. "Kenapa? Kau butuh sesuatu?"
Wang Yibo semakin mengernyit ketika Xiao Zhan mengangguk, dengan wajah semerah tomat menunduk sengaja agar tak berpandangan apalagi bertatap muka dengan Wang Yibo di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Widow -yizhan [END]
FanfictionXiao Zhan mengira dirinya mati, namun ternyata takdir berkata lain. ⚠️WARNING : GENDERSWITCH FOR SOME CASTING! 18+ 🔞⚠️