19. POOL

2.6K 303 18
                                    

Wang Yibo melepas kaos hitam yang seharian ini melekat di tubuhnya. Lalu melemparnya keatas kursi kayu yang berada tidak jauh dari sisi kolam renang indoor yang berada di samping mansionnya. Celana jeans pendek ia tanggalkan menyisakan boxer yang tak terlalu ketat menutupi bagian privatnya.

Satu-satunya yang ingin Wang Yibo lakukan adalah menyegarkan pikiran serta jiwanya. Dan salah satu caranya adalah berenang.

Beruntung karena para pekerja rutin membersihkan kolam renangnya, meskipun tempat seluas 30 meter persegi itu jarang Wang Yibo kunjungi. Ia hanya akan mengunjunginya ketika pikiran serta jiwanya benar-benar lelah. Sekedar berenang acak atau menahan napas selama mungkin di dasar air.

Salah satu cara untuk kembali me-refresh pikiran rumitnya. Selain bermain dengan motor besar yang sekarang terpakir di garasi, bersebelahan dengan jajaran mobil mahalnya.

Wang Yibo membiarkan tubuhnya jatuh kedalam air. Hanya mengenakan boxer untuk menutup area privatnya, ia merasakan bagaimana tubuhnya yang perlahan jatuh kedasar kolam sedalam lima meter itu. Air beriak cepat, seiring dengan naiknya tubuh Wang Yibo kembali ke permukaan.

Tangannya menyisir rambut basahnya kebelakang, Wang Yibo berenang ke sisi kolam untuk memulai berenangnya dari ujung keujung. Terus melakukan itu sampai empat kali putaran, Wang Yibo baru menghentikannya ketika napasnya sudah tidak kuat lagi.

Berdiam diri tepat di tengah kolam, napas Wang Yibo memburu membuat dadanya naik turun sembari berusaha mengisi kembali pasukan oksigen di paru-parunya. Sama sekali tidak sadar kalau kini ia tidak sendirian lagi di ruangan yang separuhnya berisi air itu.

Xiao Zhan —dengan binar cokelat menatap polos Wang Yibo yang masih berdiri tengah kolam.

"Orang bodoh mana yang berenang malam-malam seperti ini?" Tanyanya kemudian, kepala sengaja memiring dengan posisi berjongkok di tempat kering di samping kanan Wang Yibo. "Oh, jelas. Tentu saja Tuan Muda Wang Yibo."

Tidak butuh waktu lama untuk menunggu Wang Yibo menoleh. Pasalnya kepala pemuda Wang itu langsung berbalik keasal suara setelah mendengar suara Xiao Zhan.

"Apa kau ada sesuatu yang ingin kau bicarakan?"

Xiao Zhan berseru heboh. "Ho, tepat sekali. Apa pikiranku gampang di tebak?"

"Terakhir kali aku ingat, kau tidak akan mau keluar dari kamar malam-malam begini kalau tidak ada sesuatu yang penting."

"Kau sudah mengenalku luar dalam, Yibo."

"Belum semuanya." Wang Yibo berenang ketepian, mendekat kearah dimana Xiao Zhan duduk di pinggiran kolam yang tidak terkena air. "Jadi, ada apa?"

"Aku ada rencana untuk mengepung Wang Dylan."

"Dengan menggunakanmu lagi sebagai umpan?" Wang Yibo menggeleng cepat. "Tidak."

"Padahal aku belum mengatakannya padamu, tapi kenapa kau sudah mengetahuinya." Bibir merah mencebik. Xiao Zhan melepas pelukan pada lutut berbalut dress tidur sebetis yang dikenakannya malam ini.

"Terakhir kali kau mengatakan punya rencana, semuanya menggunakan dirimu sendiri untuk umpan." Wang Yibo mendengus, kedua tangan menumpu pada tepian dinding kolam yang setinggi dadanya itu. "Serius, Zhan, kau benar-benar bosan hidup sehingga mengobral nyawamu begitu saja dengan cuma-cuma?"

Alis Xiao Zhan mengeryit tidak setuju. "Kenapa kau berpikiran seperti itu?"

"Pertama, kejadian di danau yang membuatmu hampir meninggal. Lalu kau melompat lagi kesana dan kalau saja tidak ada aku, kau bisa saja bisa meninggal detik itu juga. Kau tidak tahu seberapa ingin aku menguras danau sialan itu hingga tidak ada sisa air disana karena takut kau akan melompat lagi."

Black Widow -yizhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang