20. Learn How To Love

2.6K 265 10
                                    

Setelah satu hari merasakan hari tenang —tanpa perlu memikirkan bagaimana kelanjutan rencana untuk mengepung Wang Dylan, kini Wang Yibo mengumpulkan semua orang kepercayaannya kembali di ruangan berukuran sedang yang selalu dipakainya ketika membahas strategi untuk melumpuhkan lawannya.

Kini anggotanya bertambah beberapa orang —ada Yixuan, Wenhan, serta Sungjoo yang sengaja datang untuk membantu Wang Yibo menyelesaikan semuanya.

Dan jangan lupakan Wang Junkai. Adik tiri yang sempat Wang Yibo lupakan kini duduk tepat di samping Xiao Zhan, entah apa yang ia lewatkan dari keduanya itu, namun Wang Yibo seperti tidak masalah lagi akan kehadiran lelaki muda itu di ruangan ini.

Seperti sesuatu sudah berubah jelas diantara keduanya. Atau apapun itu, Xiao Zhan tidak mengetahuinya karena Wang Yibo maupun Wang Junkai tidak memberitahunya sedikitpun.

"Apa selanjutnya, Yibo?" Seungyeon yang mengambil posisi duduk disamping Cheng Xiao bertanya. Sebelah tangan menumpu dagunya sendiri diatas meja di hadapannya.

"Karry." Wang Yibo membalas dengan kedikan bahu yang mengarah pada lelaki muda di sampingnya. Seperti sedang bertukar kode melalui tatapan.

Wang Junkai seolah paham akan tanda yang di berikan Wang Yibo padanya. Tidak menunggu lama lagi ia berdiri dari duduknya kemudian berjalan kearah dimana papan tulis berada di depan ruangan. Meraih spidol yang terletak di sisi papan, Wang Junkai lalu berbalik agar semua orang yang berada disana bisa melihatnya secara jelas.

"Kenapa di panggil Karry? Padahal namanya Junkai." Xiao Zhan bergumam heran di tengah tatapannya kearah adik tiri Wang Yibo itu.

Tidak tahu kalau Wang Yibo yang duduk di sisinya yang lain mampu mendengar celotehan randomnya barusan. Pemuda Wang yang lebih tua itu tersenyum tipis, sebelum berkata; "Dia suka curry."

Xiao Zhan menoleh tanpa ragu kearah Wang Yibo. "Alasannya itu? Astaga, aku kira ada sesuatu yang spesial di baliknya."

"Kakek yang memberikannya nama seperti itu."

Bibir perempuan itu mengatup. "Maaf ..."

Wang Yibo membalasnya dengan usapan singkat pada puncak kepalanya. Membuat Xiao Zhan sempat tertegun beberapa detik karena perlakuan tiba-tiba itu padanya, namun wajah cantik itu dengan cepat berubah kembali menjadi menghadap lurus kearah dimana Wang Junkai berdiri.

"Halo, biarkan aku memperkenalkan diri, beberapa dari kalian pasti belum mengenalku. Aku Wang Junkai —kalian bisa memanggilku Karry kalau mau," tubuh tinggi lelaki muda itu membungkuk sopan sembilanpuluh derajat. "Dan ya, aku adik tiri Yibo-ge."

"Bukannya kau berada di sisi yang sama dengan kakak kandungmu itu?" Pertanyaan dari Yixuan membuat beberapa orang disana melirik tertarik. Terkecuali untuk Wang Yibo, ia seperti sudah tahu alasan apa yang membuat Wang Junkai berada disini detik ini juga.

"Bagaimana mengatakannya, ya?" Ujung spidol yang di genggamnya mengetuk dagunya. "Begini, singkatnya aku juga ingin menghentikan kakakku sendiri agar tidak lagi berbuat hal yang seperti ini."

"Tidak lagi? Kalau begitu, Wang Dylan pernah melakukan hal yang lebih buruk dari ini?" Sungjoo ikut bertanya, drama keluarga Wang ternyata jauh lebih rumit dari yang ia duga.

"Ya, aku sudah muak melihatnya." Tatapan lelaki muda itu berubah. Xiao Zhan seperti melihat kilat dendam juga emosi yang tersirat di kedua maniknya, seperti sesuatu yang lebih rumit lagi dari yang ia duga. "Bisa kita langsung membahas rencananya? Aku takut kalau kakakku itu juga sedang merencanakan sesuatu yang lebih parah dari ini, karena suruhannya menghilang begitu saja tanpa kabar."

Wang Junkai bertanya namun seperti tidak ingin mendapat bantahan dari seorangpun disana. Aura yang di keluarkannya benar-benar mirip dengan Wang Yibo, hanya dengan tatapan matanya saja semua orang yang hadir hari ini terasa terintimidasi padahal Wang Junkai hanya berdiri disana dengan sebuah spidol di tangannya, sama sekali bukan handguns.

Black Widow -yizhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang