Bagian 7

10.5K 661 8
                                    

[Edited]

-->Vino Pov

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Haikal yang datang setelah teman-teman kuliahku pergi dari ruang inap ini.

"Sudah membaik tapi lukaku belum cukup kering." Untunglah Haikal masih menjadi temanku meski dia sudah aku tolak.

"Aku membawakanmu sesuatu" Haikal membuka resleting tas slempangannya , dia mengambil sesuatu dari sana. Perlahan aku melihat sebuah buku bersampul biru keluar tergenggam erat oleh tangan besar Haikal.

"Aku orang yang pendedam." Ucapnya dengan suara serak dan berat ,"dan aku tak terima seorang gigolo biadab seperti kamu malah menolakku dengan alasanmu yang jelas amat bodoh itu." Kini mata indahnya terlihat begitu menakutkan . Entah mengapa bulu kudukku tiba-tiba meremang.

"Para perampok itu adalah suruhanku dan aku menyuruh mereka untuk membunuhmu

PRAAANG

tapi mereka hanya melukaimu."

Haikal mengambil pecahan vas bening yang dia lemparkan dilantai . Aku tidak tahu kenapa Haikal yang baik hati itu kini berubah menjadi iblis. Tanganku bergetar saat Haikal makin mendekat.

Tangan Haikal yang menggenggam pecahan vas berdarah. Ya Tuhan. Aku menutup mataku , nafasku tercekat di ujung tenggorokanku.

"Kau harus mati ! Aku gila karena tiap hari memimpikan dirimu tapi kau malah menolakku. Orang miskin dan kotor sepertimu bisa-bisanya hidup didunia." Geram Haikal yang kurasa sudah ada didepanku .

"Biaya operasi Dona sekitar 200 juta."

Perlahan aku membuka mataku , memberanikan diri untuk membalas tatapan sengit Haikal.

"Bila kamu bisa memberikan aku uang aku mungkin bisa menerimamu. Kau tahu Dhika jauh lebih kaya dibandingkan dirimu , karena itulah aku memilih untuk bersamanya daripada denganmu." Sungutku mencoba tenang sebisa mungkin.

Haikal menggeram lalu dengan cepat dia menusukkan pecahan vas yang digenggamnya pada perut sebelah kananku. Seketika rasa nyeri menjalar kembali melalui perutku keseluruh syarafku . Aku meringis memegang perutku yang sudah mengeluarkan darah.

"Heh! Kau memang pantas mati!" Teriak Haikal yang menggema ditelingaku. Pandanganku langsung buram yang kulihat adalah bayangan Haikal yang keluar dari kamar inapku.

Oh Tuhan . Kak Dona masih membutuhkanku . Aku tidak mau meninggalkan Kak Dona. Kumohon selamatkan aku . Carl!!

18+ Matahari Tak Selamanya Bersinar [Tahap Perbaikan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang