[Edited]
-->Vino Pov
Mataku terbuka dengan perlahan. Kulihat dinding putih mengelilingiku. Kukerjapkan mataku beberapa kali untuk mengusir rasa berat disana.
"Pretty boy?" Suara orang itu , itu Carl. Aku mencoba mencari keberadaan Carl.
"Aku akan panggilkan dokter untukmu" ah ,langkah kaki Carl menjauh. Dia tetap tampan seperti biasanya. Gentleman yang aku kenal. Punggungnya pun menghilang dibalik pintu.
Ukh!! Perut sebelah kananku terasa amat sakit. Sungguh , aku dibuat seperti orang lumpuh saja.
"Yo men!!" Seru Dhika yang membuka pintu kamarku. Ah , melihat wajah ceria itu , senyumnya yang menawan entah kenapa rasanya sangat bahagia.
"Ah. . . ke ...kenapa kamu ada disini ?" Tanyaku yang mencoba untuk mengeluarkan seluruh tenagaku.
"Hah!! Lu ngomong apa men ?!" Apa suara ku begitu lirih?
"Hai!" Ah, itu Mega pacar Dhika. Ya , pacar Dhika yang straight.
"Hai."
"Aku ,maksudku kami membelikan kamu buah." Ucapnya dengan senyum yang merekah. Betapa serasi mereka berdua.
"Bro, klub kita mau ngadain drama. Gue dapet peran monster. Keren gak tuuuh !!" Dhika bercerita penuh semangat." Gue bawa kostumnya juga lho bro!" Lanjutnya. Aku hanya tersenyum dan hampir menangis saat tangan Mega melengkung di lengan Dhika.
"Aku bantuin kamu nyoba kostumnya ya!" Mereka pun masuk kedalan kamar mandi didalam kamar inap.
"Pretty boy!Kau baikkan ?" Carl sudah kembali bersama dengan seorang dokter tua dan suster.
Si dokter memeriksaku hanya beberapa menit dan pemeriksaan selesai. Mereka pun pergi meninggalkan aku , Carl , Dhika dan Mega.
"Pretty boy aku akan membayar semua biaya rumah sakitmu beserta kakakmu" ucap Carl dengan wajah seriusnya. Ya kali ini dia benar-benar serius.
"Carl?"
"Aku mencintaimu." Baru kali ini aku melihat mata cool itu memandangku penuh cinta. Aku menunduk untuk menyembunyikan debaran jantungku. Dia bilang juga akan membayar biaya pengobatan ak Dona , andaikan itu benar berarti aku hanya perlu membayar hutangku . Tak perlu gali lubang tutup lubang .
Aku menatap Carl perlahan. Kenapa tak terpikir selama ini . Cari pacar yang kaya tak perlu memikirkan cinta. Buat apa cinta bila tak bisa membiayai semua kebutuhan hidup.
Yah! Aku jadi ingat kedua orang itu. Kedua orang nista yang meninggalkan aku dan kakakku di pasar malam. Kedua orang yang tak mungkin bisa ku maafkan.
"Carl" panggilku pada pria yang berdiri di samping tempat tidurku. Aku merentangkan tanganku. Carl nampak sedikit bingung , tapi sepersekian detik berikutnya tangan kekarnya sudah melingkar dipinggangku dan aroma shampoonya bisa kucium .
Perlahan aku bisa merasakan bibir lembut Carl menyentuh bibirku. Ciuman itu tak berlangsung lama karena terdengar suara pintu kamar dibuka.
Carl segera menarik bibirnya lagi , sedangkan dokter Aldi masuk ditemani Kak Dona ,"aku pergi dulu?" Ucap Carl sambil berlalu.
"Men! Gimana ?" Oh , aku lupa ada Dhika di dalam kamar mandi. Dokter Aldi dan kak Dona melongo melihat Dhika dan Mega yang keluar dari dalam kamar mandi bersamaan. Namun Dhika nampak lucu mengenakan kostum monster ah itu bukan kostum monster itu piayama dengan gambar T-Rex , terlukis gigi tajam di capuccon piayama itu.
Deg.
Oh Tuhan !! Hilangkan perasaanku yang tak seharusnya ini. Perasaan ini masih ada. Aku harus membuangnya dan mulai membangun kembali untuk Carl.
Bagian 5 dudududu dadadadadamm
Yeyeyeyeyeyehehehehehehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
18+ Matahari Tak Selamanya Bersinar [Tahap Perbaikan]
RomansaDhika seorang straight yang berteman dengan Vino seorang gay. Namun fakta Vino gay hanya di ketahui olehnya sendiri dan buku diarynya. Namun suatu hari buku biru kecil itu hilang. Vini kalap mencarinya kemana-mana. Lalu suatu hari lembaran buku itu...