[Edited]
Vino menuangkan air putih dingin ke gelas saat bel apartemen berbunyi. Setelah meminum 3 teguk air Vino bergegas untuk melihat siapa yang datang.
Saat Vino melihat dari lubang pintu . Terlihat seorang wanita paruh baya yang kemarin ada di universitasnya. Miselle dengan sabar menunggu seseorang membuka pintu apartemen.
"Ke-Kenapa?" Vino menegang dan berjalan mundur perlahan.
Ting. Tong.
Wanit itu . Dia yang telah meninggalkan Vino dan Dona sendirian . Menjadi gelandangan selama 15 hari . Dia dan Dona harus mengalami kepahitan . Dipalak . Kelaparan . Kedinginan. Kesakitan . Dibentak . Dan disodomi.
Penderitaan yang membuat trauma.
Mengingat kepingan masa lalu itu membuat airmata berjatuhan dari kelopak mata Vino. Dia gemetar. Dia takut akan sosok yang pernah memukul kepalanya hingga berdarah. Dia marah pada sosok yang tidak menganggap dirinya manusia. Dia mencintai sosok itu sebagai orang yang telah melahirkannya.Perasaannya kacau . Entah apa yang harus diperbuatnya. Diam adalah hal yang selalu disarankan Dona.
Miselle menekan bel lagi. Vino gemetar tidak tahu harus bagaimana . Sudah sekitar 20 menit Vino hanya berdiri menatap pintu apartemen .
"Vino!" Suara yang familiar ditelinga Vino membuatnya sadar akan lamunannya.
Vino mengintip dan melihat Mega serta Dhika dan Dimas tengah berdiri didepan pintu .
"Kamu gak apa ?" Setelah Vino membuka pintu Dhika dan Dimas segera masuk dan menuju dapur . Sedangkan Mega bertanya pada Vino yang terlihat begitu kacau. "Kamu gak apa , kan ?"
"Aku baik kok!" Jawab Vino. Tapi Mega tahu ada sesuatu yang tak beres .
*-*-*-*-*-*
"Kyaaa! Kak Dimas keren!" Teriak Mega excited saat Dimas , sekali lagi , memenangkan game PS3 dan mengalahkan Dhika yang sudah memasang wajah BT.
"Sekarang aku!" Mega segera menarik stick game dari Dhika. Membuat Dhika beringsut menjauh dan menghampiri Vino yang seakan memandang menerawang.
"Vin! Cola lagi ,dong!" Dhika menepuk pundak Vino pelan . Membuat Vino berjengit dan memandang Dhika.
"Ambil sendiri." Vino berusaha menutupi kekagetannya.
"Lu kenapa ?" Dhika tak sabar melihat Vino yang begitu kacau . Mata berkantung , bengkak serta merah . Rambut yang kusut dan ekspresi wajah sedih , bingung , takut . Semua bercampur disana.
"A-aku . . . " belum selesai Vino menyelesaikan kata-katanya Dhika segera memotongnya." Pak Bobi itu siapa elu ? Apa dia orang yang udah ninggalin elu ?" Suara Dhika meninggi membuat Mega dan Dimas melebarkan telinga mereka.
Vino terbelalak. Dia memeluk lutunya diatas sofa. Bahunya mulai gemetar . Vino mengangguk pelan membuat amarah Dhika menjadi.
"Lu tau tujuan tuh orang nyari elu buat apaan ?" Dhika masih dengan emosi menanyai Vino.
Vino hanya diam . Dimas mendekati Vino dan menepuk-nepuk pundak kecilnya."Kalo kamu belum siap cerita gak usah cerita , aku, Dhika dan Mega serta Pak Carl disini untukmu." Ucapan Dimas membuat Vino mendongakkan kepalanya.
Air mata mengalir seketika membuat Mega memeluk Vino. Dhika dan Dimas pun menyusul untuk memeluk Vino . Berharap tubuh yang meringkuk itu kembali tegar.
Dhika tidak suka bila melihat Vino yang ceria menjadi rapuh seperti ini. Temannya ini harus kembali. Harus mendapatkan kebahagiannya lagi.
"Kita kayak-Slurp-teletubies , ya !" Suara parau Vino yang dibarengi oleh kekehan kecil disana membuat ketiga orang itu tertawa.
"We love you Vino." Ucapan Dhika disambut anggukan dari Mega serta Dimas mereka tersenyum lembut kearah Vino.
"I love you more guys." Rasa bahagia serta lega menyelimuti hati parau Vino. Meski ditinggal oleh Dona tapi Vino masih memiliki kekuatan. Para sahabatnya serta kekasih terhebatnya.
"Untung Abang nyuruh kita kesini." Ujar Mega sambil menyeringai lebar . Membuat hati Vino berdebar.
Matahari gak selamanya bersinar Vino. Karena itu kita harus mencari matahari yang lain. Bagi Kakak kamu adalah matahari kakak. Kamu orang yang Kakak sayangi. Kita harus saling bahu membahu . Melakukan sekuat tenaga untuk orang yang kita cinta.
Mungkin kamu belum menemukan matahari kamu . Tapi suatu hari nanti dia akan datang. Orang yang menyinari kamu digelap. Menuntunmu dari kesesatan . Dan selalu ada disisimu dan disekitarmu. Matahari itu harus kita jaga agar tidak redup . Kau segalanya bagi kakak Vino. I love you my lil' brother . Always love you.
"Matahariku adalah Carl." Gumaman kecil yang seperti bisikan keluar dari mulut Vino. Kuluman senyum menghiasi wajahnya.
*-*-*-*-*
Inilah alasan dari judulnya :v
Wkwkwkwkwk
Happy Reading and dont forget Voment
Sorry kalo masih banyak typo disana sini ye :v
Gua kan orangnya geblek
Gua lama kagak apdet soalnya otak , ati ama tangan kagak sinkron kerjanya :v #KekOrangSusah
Wkwkwk lagi ada masalah yang menjuntai panjang diujung sana guys
Belibet banget deh , makanya mohon dukungan lu pada buat gua biar gua kagak ngaret lagi apdetnya :v
Gua mau bikin nih cerita jadi 30+ chapie
Emang ngebosenin kok ceritanya tapi gua sayang ama cast gua :v
kalo bisa sih 40+ baru dah gua PUASSS!!!
VOMENT VOMENT FOR ME AND YOU WILL GET KISS FROM CARL , VINO AND HAIKAL IN HELL :V
See ya :*
KAMU SEDANG MEMBACA
18+ Matahari Tak Selamanya Bersinar [Tahap Perbaikan]
RomanceDhika seorang straight yang berteman dengan Vino seorang gay. Namun fakta Vino gay hanya di ketahui olehnya sendiri dan buku diarynya. Namun suatu hari buku biru kecil itu hilang. Vini kalap mencarinya kemana-mana. Lalu suatu hari lembaran buku itu...