Bagian 10

9.2K 576 8
                                    

[Edited]

-->Vino Pov

"Vin, kakak udah tahu soal kamu yang nerima tawaran dari Carl." Ucak kak Dona yang tengah mengupas apel fuji di kamarku . Aku hanya duduk tegang dengan wajah melotot mulut menganga mendengar kak Dona yang masih mengulum senyum.

"Carl sangat mencintaimu , kakak yakin dia berbeda dari mereka . Dia memang agak protektif tapi dia akan selalu mengabulkan keinginan kamu." Aku tersenyum hambar , ya kak dia memang mencintaiku , tapi aku yang tidak.

Kak Dona menyuapiku potongan apel fuji . Aku jadi ingat , dulu waktu kecil , ketika kami masih satu atap kak Dona selalu menyuapiku yang sudah berumur 7 tahun . Selalu membela bila ada yang jahat . Dan selalu mencium keningku ketika aku tidur.

" Bagaimana Haikal , kak ?" Tanyaku ketika kak Dona mengupas apel kedua. Kak Dona menatapku agak lama setelah itu dia menggeleng . "Entah , Vin! Polisi masih mencari dia." Aku pun hanya mengangguk.

Sudah 21 hari lamanya aku disini tapi aku tidak bosan . Karena ada kak Dona . Bahkan sudah 3 hari lebih aku dipindah kamar , menjadi satu dengan kak Dona. Setiap kamis dan sabtu Dhika dan Mega selalu kesini , memberikan catatan tentang pelajaran kuliah . Bos ku di cafe kemarin juga datang bersama dengan anak-anak yang lain. Carl , setiap hari dia kesini . Setiap pukul 3 sore. 5 menit lagi.

"Kakak pergi dulu , ya ." Pamit kak Dona .

Kak Dona pun pergi sambil mendorong kursi rodanya entah kemana. Aku pun mengubah posisi dudukku . Yang tadinya duduk dipinggir ranjang kini duduk diatas ranjang sambil bersila. Lusa aku sudah boleh pulang . Syukurlah aku bisa masuk kuliah lagi . Entah apa nanti yang akan terjadi.

"Hai." Sapa Carl yang sudah membuka pintu .

"Huuft ! Kerjaan kantor ribet banget tadi . Masa karyawati yang kerja di bagian pemasaran gak becus nulis laporan . Udah 3 kali salah terus , apalagi tingkahnya yang genit amit-amit itu , hiiii. . ." Carl mulai melepas jas kerjanya sambil terus bercerita bagaimana harinya.

"Lusa kamu sudah boleh pulang , kan?" Ucapnya sambil membelai pucuk kepalaku . Aku mengangguk sebagai balasan.

"Jam 3 aku jemput . Barang-barang kamu yang di kosan udah aku ambil semua , kamu tinggal ngurusin aku nanti di apartemenku." Ucapnya sambil tersenyum , aku pun ikut tersenyum , "terima kasih untuk semuanya ." Mendengarku dia lalu mencium dahiku lalu pipiku dan turun kebibirku.

"Carl . . . Aku suka kamu . " Ucapku setelah bibir Carl tidak menempel dibibirku.

"Aku juga." Ucapnya seraya tertawa lepas.

Apa sulitnya mengucapkan suka pada Carl . Aku hanya perlu bersikap manis dan agak manja . Itu akan membuatnya senang . Tapi tidak dengan senyuman palsu , Carl tahu mana senyumanku yang asli.

Tring Triing
Akting nih si Vino ceritanya

18+ Matahari Tak Selamanya Bersinar [Tahap Perbaikan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang