Note: real khayalan author belaka, semoga suka😁
________________
Pemuda mungil dengan Surai abu-abu memasuki salah satu perusahaan untuk bekerja. Dia sudah lama bekerja di tempat itu, bahkan selalu di gosipkan dengan atasannya. Dia sebenarnya sudah lelah bekerja disana. Tapi, setiap kali dia ingin memutuskan untuk resign sebanyak itu pula atasannya melarangnya.
Ayolah, dia tidak bodoh. Mau sampai kapan juga dia akan bergantung pada pemuda yang merupakan atasannya itu, pemuda dengan tampan yang sangat kelewatan, tinggi badan yang sangat proporsional, bentuk badan yang bagus, surai hitam yang cocok dengannya juga jangan lupakan sikapnya yang manis pada siapapun bahkan para karyawan pun merasa senang dengan atasannya itu. Orang itu Na Jaemin, tapi dia sudah cukup bergantung pada pemuda itu.
Pemuda mungil nan cantik itu bernama Huang Renjun, dia selalu saja berusaha untuk bebas dari jaemin, dan berulang kali melakukan kesalahan dengan berharap jaemin akan memecatnya karena demi apapun renjun tidak mau di musuhi semua karyawan yang mengatakan kalau dia layaknya jalang. Dia tidak seperti itu. Jujur saja. Tapi, sekali lagi walaupun dia melakukan semua hal buruk. Jaemin akan selalu memaafkannya dan tersenyum konyol padanya.
Renjun bahkan memaki kedua orangtuanya yang telah membuat renjun bersama dengan pemuda seperti jaemin. Renjun sangat benci pada mereka karena menitipkan renjun pada keluarga pemuda itu bahkan tanpa ikatan yang jelas. Dan satu hal lagi yang berusaha dia sembunyikan yaitu perasaannya untuk pemuda itu, dia sadar kalau dia sangat berbeda tapi, dia juga sadar kalau jaemin benar-benar normal dia bahkan sudah memiliki kekasih yang tidak suka dengan kehadiran renjun. Dan itulah yang menjadi poin penting kalau renjun benar-benar harus pergi. Walaupun malam itu, sempat terjadi kesalahan dan mereka melakukan hubungan badan, tapi tetap saja renjun memang harus pergi apapun yang terjadi. Dengan begitu dia bisa meninggalkan perasannya.
"Lihat itu, dasar jalang. Sudah jelas-jelas Presdir Na itu sudah punya kekasih masih saja mendekatinya seakan ingin menjadi benalu."
"Wah, aku berharap Presdir Na segera memecatnya. Kasihan nona heejin."
"Dasar tidak tau diri, bagaimana mungkin dia melakukan hal seperti itu bahkan tinggal dirumah orangtua Presdir. Apa-apaan dia itu?"
"Lihat? Dia memang cantik tapi sampai kapanpun dia hanyalah seorang pria dan kita perlu tau satu hal kalau Presdir itu normal walaupun terlahir dari pria istimewa."
"Dasar jalang kecil. Aku berharap bisa membunuhnya."
Begitulah bisik-bisik yang didengar oleh renjun, dan sudah biasa dia terima. Tapi, ntah kenapa sekarang dia tidak bisa menahan semuanya dan airmatanya sudah akan beranak Pinak dan berlomba untuk keluar dari matanya. Ntah kenapa dia merasa moodnya sangat aneh sebulan ini. Tapi tetap saja tujuan utamanya adalah berhenti dari tempat ini dan memutuskan untuk menjauh setelahnya.
Renjun terus menunduk dan berjalan tanpa melihat-lihat dan menabrak seseorang.
"Mianhe." Ucap renjun sembari menatap siapa yang dia tabrak dan ternyata itu adalah pemuda yang berhasil memiliki hatinya, Na Jaemin.
"Kau memikirkan apa huang? Kenapa menunduk? Apa ada yang kau cari?" Ucap jaemin dengan senyum ramahnya.
"Tidak." Ucap renjun lalu kembali menunduk dan dia cukup sadar dimana dia sekarang, di lobby kantor dan menjadi tontonan semua karyawan yang semakin memandang jijik pada dirinya.
"Lalu kenapa menunduk? Ayolah jangan menunduk lagi." Ucap jaemin sembari memegang kedua bahunya.
"Eeh?" Renjun melihat tangan yang berada di bahunya lalu mengangkat kepalanya dan bersitatap dengan manik kelam milik jaemin lalu diapun memutuskan kontak mata mereka dan kembali menunduk sembari mengeluarkan amplop dari tasnya dan memberikan pada jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scarlett
FanfictionBerisi one- shot jaemren, nohyuck dan chenji. jaemren area! nohyuck area! chenji area! nct area! bxb homopobic hanya fiksi belaka