Sudah sebulan berlalu semenjak renjun datang ke mansion utama keluarga Na itu, bahkan saat ini jaemin seperti menikmati perannya sebagai kekasih pura-pura dari pria mungil nan cantik itu, bahkan dia tanpa sengaja mengabaikan pekerjaannya hanya untuk menemani renjun ntah yang mengerjakan tugas, bercerita, menonton atau apapun. Benar-benar bukan seperti jaemin sekali. Bahkan jeno yang tau saja benar-benar tak menyangkah akan seperti itu, dia jadi yakin kalau jaemin mungkin telah jatuh cinta pada renjun, tapi itu tak aneh karena renjun sangat menggemaskan.
Sekarang jaemin tengah membantu renjun mengerjakan tugasnya di mansion milik pemuda mungil itu, bukan hanya mereka yang ada disana tapi juga para maid dan bodyguard, maklumlah keluarga itu menjaga anak sematawayang dengan sangat ketat.
"Apa hyung lelah?" Ucap renjun melihat jaemin yang menjadi objek lukisannya karena memang tugasnya kali ini melukis seorang atasan yang bekerja dengan keras dan tak boleh asal, alias dia harus menyertakan tanda tangan yang bersangkutan juga nama dan foto miliknya. Kenapa dia tak memilih ayahnya? Itu karena sih dosen sialan itu ingin pengusaha muda dan ayahnya sudah tak masuk dalam hitungan lagi.
"Tidak." Ucao jaemin tersenyum walaupun dia akui sekarang badannya sedikit kaku karena hanya duduk dan menatap berkas pura-pura milik renjun yang memang sudah di persiapkan anak itu demi nilai sempurna.
"Maaf hyung, karena aku membuatmu repot " Ucap renjun menunduk, membuat jaemin lantas beranjak dari tempatnya dan diapun merenggangkan badannya lalu mendekat pada renjun dan mengangkat dagu sih cantik itu.
"Hyung tak merasa di repotkan sayang. Tak masalah, Hyung juga senang membantumu." Ucap jaemin tersenyum dan renjun hanya menatap polos padanya. Jaemin benar-benar sangat tersihir oleh kecantikan juga ketampanan kekasih pura-pura nya itu hingga dia mendekat secara perlahan dan menutup matanya hingga benda kenyal beda pemilik itu menyatu, renjun yang mendapatkan ciuman itu kaget bahkan matanya membulat seketika juga tangannya yang mencengkram jas milik dominan tampan itu. Dan tak lama dia mulai menikmati ciuman itu juga menutup matanya. Kedua orang itu menyampaikan perasaan satu sama lainnya dengan ciuman manis mereka itu.
"Injunie Mama dan baba pul—" keduanya lantas menjauh dan melihay kearah pria cantik yang lebih tua, terlihat sangat kaget bahkan menjatuhkan paper bag miliknya.
"Mama?" Ucap renjun malu dan tak ingin sang ibu salah paham padanya.
"Kenapa sayang?" Dominan lainnya datang dan seketika berwajah datar karena melihat dominan lain bersama dengan anaknya.
"Siapa dia injunie?" Ucap yuta datar dengan aura yang tak bersahabat.
"Dia kekasih injunie baba." Ucap renjun menunduk. Membuat orangtuanya kaget bukan main sedangkan jaemin benar-benar tak tau akan bertingkah seperti apa saat ini. Karena dia juga sangat kaget sekali.
"Sa—saya Na Jaemin paman, bibi, saya kekasih renjun." Ucap jaemin yang ntah kenapa menjadi sangat gugup tanpa sebab. Apalagi dia terpergok mencium sih mungil itu dihadapan sang ibu dari submissive itu.
"Apa kau sedang bercanda Huang Renjun?"
"Tidak baba. Injunie serius." Ucap renjun meyakinkan orangtuanya.
"Kau anak Na Jaehyun dan Lee Taeyong bukan?" Datar yuta karena dia sangat tau anak sematawayang sahabatnya yang selalu tak mau menikah itu.
"I—iya Paman."
"Hubungi orangtuamu, suruh mereka datang sekarang juga." Datar yuta lalu diapun pergi kedalam kamarnya yang ada dilantai dua, menyisakan winwin yang masih kaget.
"Mama, maafkan injunie." Ufap renjun mendekat bahkan memeluk lengan winwin.
"Kenapa minta maaf sayang? Itu hal wajar, Mama hanya kaget saja. Untung baba mu tak melihat, kalau dia melihat dapat dipastikan kekasihmu akan babak belur." Ucap winwin.
"Mian mama karena membuat Mama kaget." Ucap renjun.
"Maaf bibi " Ucap jaemin dan winwin hanya tersenyum lalu mengangguk sembari mengelus kepala sang anak yang ternyata sudah sangat dewasa saat ini.
Beberapa menit kemudian, jaeyong benar-benar datang ke mansion utama Huang, dengan keadaan bingung bahkan tambah bingung lagi karena ada anak mereka, saat akan bertanya pertanyaan mereka seolah terjawab karena mereka melihat renjun yang mereka ketahui sebagai kekasih anaknya, dan ternyata itu adalah anak sahabat mereka. Sungguh dunia sangat sempit sekali.
"Jadi? Renjun anak kalian?" Uvap taeyong kaget.
"Ya."
"Yaampun yuta, kau jangan terlalu datar begitu. Lagian aku sufah tau kalau anak kami berkencan dengan renjun, tapi kami tidak tau kalau renjun anak kalian." Ucap taeyong.
"Maaf karena tak memberitahu mommy." Ucap renjun menunduk.
"Tak apa sayang, lagian aku juga tak bertanya." Ucap taeyong tersenyum.
"Lalu kenapa Hyung menyuruh kami datang?" Ucap jaehyun datar.
"Aku ingin membahas soal hubungan anak kita." Membuat semuanya menatap kearah yuta.
"Hyung ingin seperti apa?"
"Kita harus menentukan acara pernikahan mereka. Biar bagaimanapun renjun adalah anak sematawayang ku, aku tak ingin dia tersakiti, dan aku mungkin bisa percaya pada putera kalian." Ucap yuta.
"Aku setuju yut." Ucap taeyong bersemangat. Jaemren benar-benar kaget bahkan tak bisa mengatakan apapun.
"Mama, baba, mommy tae, Daddy jae, injunie pamit ke taman belakang dulu." Ucap renjun lalu diapun pergi. Jaemin mengerti apa yang dipikirkan renjun lalu diapun berdiri membuat keempat orang itu menatapnya.
"Aku pamit ke renjun dulu." Ucap jaemin lalu diapun pergi menyusul renjun.
Taman belakang mansion Huang.
Jaemin melihat renjun yang duduk di bangku taman itu dan diapun mendekat lalu duduk disebelah renjun. Membuat sang empu membuka matanya yang tadi tertutup.
"Hyung tau apa yang kau pikirkan renjun."
"Aku hanya tak mau membuat mereka kecewa Hyung, tapi bagaimana jika meteka tau apa yang terjadi."
"Bagaimana jika aku jujur padamu."
"Maksud Hyung?" Ucap renjun menatap Jaemin.
"Aku tidak tau renjun, tapi aku rasa aku jatuh cinta padamu setelah semua yang terjadi. Aku tak mau membuatmu tertekan. Jadi, apa kau mau memulai semuanya tanpa sandiwara renjun?" Sang empu hanya diam dalam keadaan kaget karena mendengarnya.
"Kau tak perlu menjawab terburu-buru renjun, hyung akan menunggu. Kalau begitu Hyung masuk dulu dan akan membuat mereka menyudahi pembicaraan soal pernikahan." Ucap jaemin lalu beranjak, tapi baru dua langka dia berjalan diapun terhenti karena renjun memeluknya dari belakang.
"Aku juga jatuh cinta sama Hyung, aku mencintai Hyung tanpa sadar. Aku mau melanjutkan semuanya dengan Hyung. Aku mau Hyung." Ucap renjun memeluk erat jaemin. Mendengar hal itu jaemin benar-benar sangat bahagia dan diapun melepaskan pelukan renjun, lalu berbalik dan menatap sang pemilik hati.
"Saranghe Huang Renjun." Ucap jaemin sembari memegang kedua pipi chubby itu.
"Nadoo saranghe Na Jaemin." Balas renjun lalu keduanya saling mendekat dan ciuman itu datang kembali membuat keduanya sama-sama merasakan rasa cinta yang sangat besar.
Fine😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Scarlett
FanfictionBerisi one- shot jaemren, nohyuck dan chenji. jaemren area! nohyuck area! chenji area! nct area! bxb homopobic hanya fiksi belaka