"Nana!" Teriak pria mungil yang saat ini berada di depan sekolah dasar lalu pria yang lebih tinggi menghampiri dengan senyum manisnya.
"Injunie! Kenapa menunggu disini? Nanti kepanasan bagaimana?" Ucap pria itu.
"Tidak. Inikan masih pagi Nana." Ucap pria mungil itu.
"Baiklah Huang Renjun selalu benar " Ucap pria itu sembari membenarkan topi yang digunakan diatas kepala sih mungil dengan nama Huang Renjun itu. Sahabatnya untuk saat ini.
"Memang benar. Dan Na Jaemin akan selalu kalah dari Huang Renjun." Ucap pria yang lebih mungil sembari menatap sahabatnya Na Jaemin yang sama tinggi dengannya untuk saat ini. Lalu mereka berdua masuk kedalam sekolah bersama bahkan kedalam kelas karena mereka berdua satu kelas bahkan satu tempat duduk.
___________________
15 tahun kemudian...
Renjun, pria itu masih saja mungil tapi bedanya sekarang dia sangat cantik dan menggemaskan, dia sekarang baru saja turun dari pesawat karena baru saja kembali dari negaranya China.
Setelah keluar dari bandara diapun membawa kopernya lalu tersenyum melihat papan nama yang bertuliskan namanya. Hingga dia mendekat pada pria yang lebih tinggi yang telah menunggunya dengan senyum lebar dan yang pasti tampan itu.
"Aku merindukanmu sayang." Ucap pria yang menunggu sembari membawa renjun kedalam pelukannya.
"Aku juga sangat merindukanmu." Ucap renjun sembari membalas pelukan pria itu.
"Apa sekarang nyonya Na Renjun sudah siap untuk pulang dengan tuan Na Jaemin ini untuk menemui anak kita?" Ucap pria tampan yang dulunya sangat menggemaskan. Na Jaemin. Yah, mereka sudah menikah sejak 2 tahun yang lalu karena saling mencintai dan memiliki dua anak yang sangat menggemaskan. Bonus dua lagi masih ada didalam kandungan renjun. Renjun terpaksa meninggalkan kedua anaknya yang masih berumur 2 tahun dan 1 tahun itu karena dia harus menghadiri pemakaman pamannya di Jilin, China. Kampung halamannya.
"Hmm. Aku sangat merindukan mereka Nana." Ucap renjun sembari memeluk lengan jaemin dan membiarkan suaminya itu membawa kopernya.
"Mereka juga sangat merindukanmu sayang. Mereka setiap hari bertanya pada mommy dan Daddy kapan kau kembali." Ucap jaemin tersenyum sembari mengingat betapa lucunya anak mereka itu.
"Aku jadi semakin merindukan mereka. Ayo cepat, aku tidak sabar ingin bertemu dengan mereka." Ucap renjun hingga jaemin tertawa pelan lalu menghentikan jalannya dan membuat renjun ikut berhenti lalu menatapnya bingung.
"Ada apa Nana?" Bingung renjun.
"Aku tidak mau kau dan sih kembar yang masih ada didalam sini kelelahan. Jadi mendekatlah." Ucap jaemin sembari menarik renjun dan mengelus perut yang sedikit membuncit itu.
"Lalu? Mau apa?" Ucap renjun bingung. Dan jaemin sangat gemas pada istrinya itu lalu mengecup singkat bibirnya dan langsung menggendong renjun ala koala yang digendong langsung saja tersenyum lalu mengalungkan kedua tangannya pada leher suaminya itu dan diapun menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher suaminya itu.
"Nana yang terbaik, aku memang sangat lelah berjalan. Makasih Nana." Ucap renjun teredam karena dia menyembunyikan wajahnya tapi masih bisa di dengar oleh jaemin sepenuhnya.
"Apapun untukmu sayang." Ucap jaemin bahagia. Karena sekarang kehidupannya sudah sangat lengkap. Menikah dengan sahabat yang dia cintai juga memiliki dua anak. Hidupnya benar-benar lengkap saat ini. Dia berjanji akan selalu menjaga dunianya saat ini.
Fine😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Scarlett
FanfictionBerisi one- shot jaemren, nohyuck dan chenji. jaemren area! nohyuck area! chenji area! nct area! bxb homopobic hanya fiksi belaka