Snow

2.1K 193 2
                                    










Huang Renjun,  dia adalah seorang dokter yang sekarang telah menjadi kepala rumah sakit yang cukup besar itu. Dia benar-benar sangat sibuk dengan pekerjaannya. Dia adalah dokter yang sangat kompeten dan visualnya yang benar-benar tidak bisa dianggap remeh begitu saja.

Tapi, jauh dari semua keberhasilannya saat ini, kisah cintanya tidak seperti itu. Dia tidak pernah terlihat berkencan dengan siapapun selama lima tahun. Dia selalu menghindari para seme ataupun wanita yang akan mendekatinya. Ntah karena apa, tidak ada yang tau sampai saat ini.

Oke skip.

Renjun keluar dari ruangan operasi setelah berada di dalam ruangan itu selama 4 jam lamanya karena baru saja melakukan operasi besar. Lalu diapun melihat salah satu perawat yang juga baru saja membantunya didalam ruangan operasi itu.

"Sekarang tanggal berapa ya somi-ssi?" Ucap renjun pada perawat yang bernama Jeon somi.

"Ini tanggal 23 dok." Ucap somi tersenyum.

"Aku akan datang saat tanggal 23 mau itu ulangtahunmu ataupun bukan sayang. Karena aku mencintaimu selamanya. Aku tidak akan meninggalkanmu."

"Dokter? Kau baik-baik saja?" Ucap somi melihat renjun yang terdiam begitu saja.

"Hmm. Makasih ya. Saya duluan." Ucap renjun lalu pergi begitu saja dengan wajah murungnya itu. Somi hanya memandang renjun dengan tatapan bingung karena dokter muda itu akan murung ketika tau sekarang adalah tanggal 23 ntah karena apa dia selalu melihat wajah murung dokter itu saat tanggal 23 setiap bulannya.

Renjun terus berjalan tanpa mengindahkan pasien dan perawat yang menyapanya karena sekarang dia sendiri tidak bisa berpura-pura kalau dia sangat baik-baik saja.

Dan tepat saat itu, kakinya berhenti berjalan karena melihat sahabatnya yang tersenyum dan melambai padanya, Lee Dong Hyuck aka Lee Haechan yang baru saja menikah dengan suaminya Lee Jeno. Orang yang telah dia kencani sejak sekolah menengah.

"Apa kau sangat lelah dokter Huang?" Ucap Haechan merangkul sahabatnya itu.

"Hmm." Ucap renjun tersenyum tapi Haechan tau itu bukan senyum yang sesungguhnya. Karena hanya dia orang yang tau tentang apa yang terjadi di tanggal 23 dan membuat renjun murung seperti itu begitu pula dengan suaminya.

"Kalau begitu ayo kita makan di cafe, ini sudah masuk jam makan siang." Ucap Haechan lalu menarik renjun pergi ke cafe terdekat.









At. Cafe.

Haechan dan renjun duduk disalah satu kursi lalu pelayan datang membawakan menu makanannya dan haechanpun memesan lebih dulu.

"Kau ingin pesan apa renjun?" Ucap Haechan.

"Apa saja. Disamakan pun tidak masalah." Ucap renjun datar.

"Karena kami sedang melakukan perayaan ulang tahun pemilik dari cafe ini, kalian bisa makan secara gratis." Ucap pelayan itu.

"Aaa, pemilik cafe ini berulangtahun tanggal 23 ternyata." Ucap renjun dengan wajah murungnya.

"Iya tuan. Suaminya merayakannya dengan sangat mewah makanya dia juga menyuruh kami membuat siapapun pelanggan makan gratis." Ucap pelayan itu.

"Baiklah kami pesan ini saja." Ucap Haechan memberikan menu itu pada pelayan agar pelayan itu segera pergi. Lalu pelayan itupun pergi dan haechanpun menatap sahabatnya itu.

"Kau baik-baik saja renjun?" Ucap Haechan.

"Tidak. Aku tidak baik-baik saja Haechan. Bagaimana kabarnya? Dia pasti sangat baik bukan?" Ucap renjun menatap sahabatnya itu.

Scarlett Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang