Di sebuah rumah sakit terlihat semua dokter dan para suster sangat sibuk sekali karena ada pasien dari kecelakaan beruntun. Bahkan tidak ada waktu bagi mereka semua untuk bersantai satu sama lainnya.
"Dokter Na." Ucap salah satu suster bernamtage Jeon somi.
"Apa dia juga pasien kecelakaan?" Ucap jaemin melihat pasien yang ada di brankar itu.
"Iya dokter Na. Ini adalah semua data pasien. Dia yang paling parah karena sampai terlempar kedalam sungai. Kita harus cepat menanganinya dokter na kalau tidak nyawanya bisa melayang." Ucap somi.
"Ayo. Hei tolong kemari. Keruang operasi. Somi panggil dokter Lee haechan segera." Ucap jaemin lalu pergi dengan suster lainnya dan somipun langsung berlari untuk mencari haechan dari banyaknya dokter yang berada di ruangan itu untuk menyelamatkan para korban.
"Dokter Lee." Ucap somi ngos-ngosan dan kedua dokter dengan nama yang sama melihat padanya.
"Ada apa somi?" Ucap keduanya berbarengan.
"Maafkan saya. Dokter Lee haechan. Dokter Na membutuhkan bantuan diruang operasi." Ucap somi dan dokter bernama lee haechan itu langsung berlari menuju ruang operasi.
Setelah hari yang berat bagi semua dokter dan perawat rumah sakit, para dokter dan perawat dapat bersantai sedikit. Dan terlihat jaemin, haechan, dengan satu orang dokter juga somi berada di ruangan ICU.
"Bagaimana ini jaem? Aku takut dia tidak akan bisa bertahan." Ucap haechan menatap dokter na sekaligus sahabatnya itu.
"Aku yakin dia akan sadar." Ucap jaemin menatap pasien yang sedang berjuang untuk hidup itu.
"Siapa pasien ini sebenarnya?" Ucap dokter yang satunya bernamtage Lee jeno.
"Namanya Huang Renjun, dia lahir ditanggal 23 Maret 2000, dia mengalami kecelakaan yang lebih parah dari korban lainnya. Dia bahkan terlempar kedalam sungai dan mengalami keretakan pada kakinya juga cidera pada kepalanya. Aku tidak tau akan separah apa kalau dia belum sadar seperti ini." Ucap jaemin.
"Tapi ini sangat menakjubkan dok." Ucap somi.
"Apa maksudmu?" Ucap haechan bingung lalu melihat kearah somi yang merupakan adik sepupunya itu.
"Dia bisa bertahan setelah jatuh kurang lebih satu setengah jam lamanya di dalam sungai. Dan aroma ferenon nya sangat menggoda sekali. Aku juga sudah mengecek semuanya tapi dia bahkan belum memiliki mate. Dia pasti akan merasa sendirian setelah sadar nanti. Orangtuanya mati ditempat." Ucap somi.
"Dia bersama orangtuanya?" Ucap haechan kaget.
"Iya. Mereka bertiga didalam mobil itu. Tapi naasnya saat dia jatuh ke dalam sungai, ibunya terlempar keluar dan sang ayah terbakar." Ucap somi.
"Malang sekali hidupnya. Dia pasti akan mengalami trauma besar setelah ini." Ucap jeno dan haechan menyetujuinya.
"Tapi aku lebih bingung lagi karena sahabat kita menyelamatkannya dengan mengerahkan semua tenaganya bahkan dia memarahiku saat di ruang operasi tadi." Ucap haechan setengah mengadu pada jeno yang merupakan matenya dan mereka adalah pengantin baru.
"Ada apa denganmu jaem? Biasanya kau tidak akan membawa perasaan dalam menyelamatkan pasien manapun." Ucap jeno.
"Ntahlah. Ada sesuatu yang terbangun dari tubuhku. Makanya aku hilang kendali dan memarahi haechan." Ucap jaemin datar tapi gurat kecemasan sangat tercetak jelas pada wajahnya.
Ceklek.
Keempat orang yang berada di ruang ICU itu langsung melihat orang yang masuk kedalam ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scarlett
FanfictionBerisi one- shot jaemren, nohyuck dan chenji. jaemren area! nohyuck area! chenji area! nct area! bxb homopobic hanya fiksi belaka