Jangan lupa follow @wp_indonesianidol di Instagram dan juga TikTok. Karena disana bakalan update juga mengenai cerita yang Author up di Wattpad.
***
Keesokan harinya. Tiara baru saja sampai di sekolah. Ia melihat Ziva yang sedang berjalan di lorong kelas, ia pun menghampirinya.
"Ziva, Ziva" panggil Tiara.
"Kenapa?"
"Ziv, gue mohon banget sama lo. Tolong kembaliin surat gue dan jangan bongkar rahasia gue. Gue mohon, Ziv"
"Gue kan udah bilang, liat aja nanti"
"Ziv, itu rahasia gue, Ziv. Nggak ada 1 orang pun yang tau tentang penyakit gue ini, termasuk keluarga gue. Gue sengaja rahasiain semua ini, karna gue nggak mau buat semua orang repot hanya karna gue" jelas Tiara.
"Gue mohon, Ziv"
"Tiara keliatannya takut banget kalo rahasia ini gue bongkar. Apalagi keluarganya nggak tau, masa gue bongkar sih. Kasian juga" ucap Ziva dalam hati.
"Oke" Ziva melepas tasnya dari gendongannya dan mengambil surat pemeriksaan milik Tiara.
"Nih, surat lo" Ziva akhirnya mau mengembalikan surat tersebut kepada Tiara.
"Makasih, Ziv. Makasih banget"
"Tapi inget, ya, apa yang gue suruh, harus tetap lo ikutin. Kalo nggak.."
"Iya, Ziv. Gue janji, gue bakal ikutin apa pun yang lo mau. Tapi tolong jangan bongkar rahasia ini, ya" ucap Tiara.
"Iya"
"Makasih, Ziv" Tiara tiba-tiba memeluk Ziva dengan erat.
Dari kejauhan, Samuel melihat mereka berdua yang sedang berpelukan. "Itu Tiara sama Ziva, kan?" tanyanya.
"Ya udah, Ti, gue mau ke kelas" ucap Ziva dan melepas pelukan tersebut.
"Iya, Ziv" Tiara tampak lega setelah surat pemeriksaannya kembali ke tangannya.
Ziva pergi meninggalkan Tiara dan menuju ke kelas. "Ziva!" panggil Samuel.
"Hai, Sam"
"Tadi aku liat, kamu pelukan sama Tiara. Kok tumben, ada apa?"
"Em.. nggak ada apa apa kok. Kita kan temenan, masa nggak boleh pelukan" jawab Ziva.
"Nggak gitu, soalnya aneh aja, kalian kan biasanya ribut"
"Oh ya, Sam. Aku minta maaf, ya" ucap Ziva.
"Maaf kenapa?"
"Itu, yang waktu aku kasi tau kak Nuca tentang camping"
"Iya nggak papa. Udah, nggak usah dibahas lagi. Aku sama kak Nuca udah baik baik aja kok"
"Ngomong ngomong, aku diundang ke ulang tahunnya kak Nuca, nggak?" tanya Ziva.
"Oh iya. Nih, undangannya" Samuel mengeluarkan undangan tersebut dari tasnya dan memberikannya kepada Ziva.
"Sebenernya aku mau kasi kemarin, tapi nggak ketemu sama kamu"
"Yeay! Makasih, Sam. Nanti aku pasti bakalan dateng"
"Ya udah, aku ke kelas, ya"
"Oke. Dadah, Sam"
---
Malam pun tiba, saatnya merayakan ulang tahun Nuca. Ia merayakannya di halaman rumahnya yang sangat luas. Teman-temannya juga sudah ramai yang datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagiyaku (SELESAI)
Teen FictionBanyak orang bilang, kalo masa SMA adalah masa yang paling indah. Tapi bagi aku, masa SMA adalah masa yang paling rumit. Masalah demi masalah aku dapatkan dimasa ini. Mulai dari pacar aku yang mengalami amnesia atau lupa ingatan. Dibenci oleh pasang...