sebelas

1.1K 114 19
                                    

Selamat membaca sayangku, komen dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca sayangku, komen dong. Biar mamak semangat up nya

Sehat selalu yaaa ♥️♥️♥️♥️

Beberapa hari sudah berlalu, Jendra sudah sembuh dari sakitnya dan kini ia sudah bisa sekolah seperti biasa. Tapi, kehidupan Jendra tak sebebas sebelum ia sakit, justru sekarang hari-harinya semakin dibuat rumit oleh si gadis manis yang menyandang sebagai tunangannya.

Sita begitu posessif kepada laki-laki itu. Bahkan, Jendra yang berkumpul dengan teman-temannya pun akan di interogasi lebih dulu.

Dan kini keduanya tampak adu mulut didepan kelas Jendra.

Sita melingkarkan kedua tangannya didepan dada dengan mata yang menyorot arah Jendra.

"Sit, gue mau ke warungnya mbak Moni!"

"Gue gak percaya."

Jendra menghela nafas, harus dengan apa lagi laki-laki itu membuat Sita percaya. "Kalau gak percaya, ikut gue sekarang,"

Jendra hendak meraih jemari Sita, tapi Sita menolaknya membuat Jendra mengerutkan kening tanya.

"Gak mau," tolak Sita belum difahami oleh Jendra.

"Gue mau pulang sekarang!"

"Yaudah pulang aja sana," Jendra melangkahkan kakinya menjauhi Sita tapi dampratan keras dari Sita seketika menghentikan langkah Jendra.

"ANTERIN GUE!!!"

"Males," Jendra malah berjalan menjauh dari gadis itu dan tak memperdulikan apa yang Sita bicarakan dibelakangnya.

"Kalau gue bareng Angga, Lo marah Je, tapi Lo kayak gini sama gue."

Sita terdiam melihat punggung Jendra yang kian menjauh darinya. Ada rasa tak rela juga ada rasa sesal dihati gadis itu, mungkin Jendra tengah tidak dalam keadaan perasaan yang baik karena berbagai macam tekanan yang laki-laki itu hadapi.

Sita menghembuskan nafas tapi nafasnya seketika tersengal kala benda kenyal jatuh di lengan kanannya. Sita melirik tangannya, matanya seketika membulat kala melihat cicak kecil tengah bertengger disana.

"MAMIIIIII,"

"TOLONGIN SITA. MAMIIII!!!"

"FYUHHH FYUUHH," Sita mencoba meniup hewan kecil itu. "MAMI, TOLONGIN SITA!!!!"

"ALLAHUAKBAR, YA ALLAH YA ROBBI. SITA GAK MAU MATI!!!"

Suara Sita melengking hingga mengisi kekosongan di sekolah itu. Sedangkan Jendra yang kian menjauh kini memberhentikan langkahnya.

Laki-laki itu mengernyitkan kening mendengar gelegar suara Sita yang menggema di setiap sudut sekolah.

"JANDRA TOLONGIN GUE. ADA MOSTER!!!"

JENDRA  (Revisi) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang