EMPAT PULUH SATU

1.5K 164 42
                                    

SEBELUM PART 40

SETELAH PART 40

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SETELAH PART 40

Halo, KALIAN YANG MAU CURHAT ATAU MEMBAGI CERITA BOLEH DM KOK, JANGAN MALU-MALU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo, KALIAN YANG MAU CURHAT ATAU MEMBAGI CERITA BOLEH DM KOK, JANGAN MALU-MALU.

AUTHORNYA GAK CUEK KOK Hahahaha, GAK JAHAT 😘.

JADI KALAU MISALKAN KALIAN PENGEN CURHAT KE ORANG YANG GAK DIKENAL, SILAHKAN DM.

MASALAH APAPUN BOLEH ❤️.

MAMAK PENDENGAR YANG BAIK ❤️❤️❤️❤️

UDAH BANYAK KOK YANG CURHAT, DARI PADA DI PENDEM MENDING DI LUAPIN ❤️❤️.

Sudah beberapa hari Jendra masih terbaring di ranjang rumah sakit yang semakin hari semakin membuatnya sesak karena bau obat-oabtan. Dan sudah beberapa hari juga Saka sama sekali tak datang menjenguk anaknya.

Hari ini, pukul 15.30 Wib, Saka dengan tekad dan niat mengumpulkan semua orang di ruangan dimana Jendra dirawat, semua bertanya-tanya apa yang akan di lakukan oleh bapak dua orang anak ini.

Ya, seperti yang mereka rasakan, mereka datang beramai hingga memenuhi ruangan tersebut, termasuk semua teman Jendra yang ikut datang ke sini.

Tapi mereka bingung, kenapa Saka belum juga masuk kedalam?

Sudah 15 menit mereka menunggu, tapi belum ada batang hidung bapak Pusaka ini untuk menengok semuanya.

"Gue jadi ragu kalau Saka ngerjain kita," sahut Regar yang berdiri dengan menyenderkan punggungnya di sebelah ranjang Jendra dengan kedua tangan saling bersedekap dada.

Sita yang duduk di depannya seketika mendongak. "Papi, mending ajarin yang baik deh sama anak. Harus berfikir positif!"

Dulu istrinya yang tak bosan mengomeli dirinya, sekarang tambah satu si benih yang juga tak jauh beda dengan Fenita, Istirnya.

JENDRA  (Revisi) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang