18

1.1K 121 1
                                    

Hamparan langit biru luas yang terbentang serta pemandangan gedung-gedung tinggi yang terpampang dari atas Rooftop, menemani Jungkook di tengah-tengah pikiran kalutnya. Memikirkan semua pertanyaan-pertanyaan yang tak satupun dapat ia temukan jawabannya. Hingga kerinduan pun tak mampu mengalahkan rasa amarah yang bergejolak didalam hatinya. Eomma yang selalu ia cinta dan sayangi meski tak pernah berjumpa selama beberapa tahun telah mengecewakannya dengan amat sangat. Ia di buang begitu saja oleh sang eomma tanpa rasa bersalah sedikitpun. 

Kembali Jungkook hisap sepuntung rokok yang diberikan oleh teman sekelasnya untuk meredakan amarahnya yang menggunung. Lalu ia hembuskan perlahan asapnya dari hidung dan mulut yang seketika langsung terbang terbawa angin. Ia terus mengisapnya hiingga tanpa terasa rokok yang semula panjang itu telah berubah menjadi pendek. Lantas ia pun mematikan dan  membuang rokok pendek itu ke sembarang arah. 

"Lagi" Pintanya lagi kepada Liam yang mempunyai 2 bungkus rokok itu. Entah darimana ia mendapatkannya, mengingat jika pelajar tak bisa membeli barang tersebut di manapun. 

"Sudah cukup Jungkook. Sejak kapan kau jadi perokok seperti ini?" Tanya Taehyung heran sebab teman kecilnya tiba-tiba saja berubah menjadi seorang perokok. Bahkan Taehyung yang walaupun berteman cukup lama dengan teman-teman perokoknya, tetap tak bisa menghisap sebatang rokok pun. Pernah ia mencoba untuk merokok karna penasaran akan seperti apa rasanya, tapi ia malah tersedak dan berakhir terbatuk-batuk karna menelan asapnya. 

"Jangan memancingku Tae!" Jungkook memperingatkan Taehyung agar tak mengganggu nya yang sedang tidak mood saat ini. 

"Tapi kau sudah cukup banyak menghisap nya" Ucap Taehyung. 

"Pliss lah jangan ganggu aku saat ini" Alis Jungkook menukik karna ia sedikit kesal dengan Taehyung. 

"Memang ada apa denganmu? Kau baik-baik saja?" Tanya Taehyung khawatir saat melihat perubahan ekspresi Jungkook yang terlihat seperti sedang banyak masalah. 

"Aku tak apa, tapi untuk saat ini tolong jangan menggangguku. Biarkan aku menghisapnya lagi" Jawab Jungkook. 

"Aiishh bukannya gimana-gimana, tapi sekarang kita sudah harus kembali ke kelas. Jadi, kau tidak bisa merokok lagi" Ujar Taehyung. Sudah cukup lama mereka berada disini. Dan sepertinya acara penyambutan pun sudah selesai, jadi mau tidak mau mereka harus kembali ke kelas. 

"Kalian saja yang ke kelas. Aku ingin bolos"

"Yaaak Jungkookah!" 

"Taehyungah jeballll.." 

"Tak tau lah terserah kau saja" Taehyung pasrah. Ia tau jika sepertinya Jungkook punya masalah, jadi ia pun memutuskan untuk mengalah. 

"Liam, beri aku sebungkus rokok dan korek" Ucap Jungkook 

Jungkook kemudian mengeluarkan satu buah lembar uang pecahan lima puluh ribu dari saku seragamnya dan memberikannya kepada sang pemilik rokok tersebut. Sebenarnya Liam tak mematok harga lima puluh ribu hanya untuk sebungkus rokok, tapi karna untuk membelinya tak mudah jadi anggap saja itu sebagai ongkos jalan. Setelah menerima uang tersebut, ia pun kemudian memberikan apa yang Jungkook inginkan. 

"Thanks" Ucap Jungkook

Taehyung dan teman-teman sekelasnya pun pergi meninggalkan Jungkook yang kembali terhanyut dalam pertanyaan-pertanyaan yang bergentayangan tanpa izin di dalam otaknya. 

*******************************************


Kriiiiingggg......kriiiiinggggg.....

Jam istirahat telah datang. Para murid pun telah pergi untuk memakan makan siang mereka di kantin. Berbeda dengan Jimin yang malah celingak-celinguk mencari teman sebangkunya yang belum kembali dari Rooftop sejak tadi. Taehyung bilang, Jungkook akan membolos, tapi saat Jimin tanya alasanya kenapa, Taehyung juga tidak tau. Yang jelas saat ini Jungkook terlihat sedang tidak mood. 

Sosiopat | Kookmin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang