24

1.1K 115 1
                                        

Saat ini Jungkook tengah berada di depan pintu sebuah cafe yang pernah ia datangi bersama Hyeri beberapa waktu lalu. Tadi setelah bel pulang sekolah berdering, Jungkook langsung bergegas pergi menuju cafe ini karena telah memiliki janji temu dengan seseorang.

Jungkook sengaja tak langsung masuk ke dalam cafe karna sekarang dirinya sedang mencoba untuk menghilangkan kegugupan yang ada didalam hatinya.

Kemudian, setelah dirinya merasa sudah siap, Jungkook pun mulai membuka pintu kaca didepannya dan mencari keberadaan seseorang didalam sana, hingga akhirnya menemukan sosok yang dicari.

"Hyung..." Ucap Jungkook memanggil seseorang yang telah duduk disebuah bangku cafe sambil melambaikan tangannya.

"Disini" ucap orang tersebut.

Jungkook kemudian berjalan menghampiri meja orang itu. Dan langsung menduduki bangku kosong di sebelahnya, setelah sampai pada tujuan.

"Kau... Memanggilku Hyung tadi?" Orang yang ada di hadapan Jungkook sedang mencoba menahan senyumannya, agar tak terlihat jika dirinya merasa terlalu percaya diri.

"Iya" ucap Jungkook sambil menganggukkan kepalanya beberapa kali.

"Serius? Kenapa?"

"Karnaa.. aku mempercayaimu Hyung. Dan aku juga minta maaf karena telah kasar padamu kemarin" ucap Jungkook. Wajahnya sudah tertunduk lesu karena rasa bersalahnya kepada Seokjin, orang yang ada di hadapannya saat ini.

Seokjin pun memberikan senyumnya kepada Jungkook. Menjelaskan jika dirinya baik-baik saja.

"Iya aku maafkan. Tapi.... kenapa tiba-tiba?" Tanya Seokjin yang heran dengan perubahan pikiran Jungkook yang sangat cepat.

"Jimin memintaku untuk memahami kau dan juga eomma. Dan saat aku memikirkannya kembali, aku jadi paham jika eomma berpura-pura tak mengenalku karna ada Namjoon Hyung disana, jika ia memang Hyung ku maka seharusnya eomma tak perlu berpura-pura seperti itu" jelas Jungkook.

"Iya itu benar, Namjoon memang bukan hyungmu. Dan syukurlah Jimin telah membantumu untuk melihat dari sudut pandang lain"

"Eumm tapi Hyung aku ingin tanya sesuatu.. Bagaimana bisa kau tau jika aku adalah adikmu? Kau tak mungkin tau sejak awal kan?" Tanya Jungkook penasaran. Tak mungkin kan jika Hyung nya tau tentang fakta itu sejak awal mereka bertemu? Karna pertemuan awal mereka itu sangat sangat tidak menyenangkan.

"Jujur, dari awal aku memang sudah curiga ketika melihat mata bulat besar, gigi kelinci, juga namamu yang sama persis dengan milik adikku. Namun... Saat melihat sifat kasarmu, aku pun jadi tak yakin dan malah menyangkalnya. Lalu beberapa hari kemudian, tiba-tiba saja eomma datang ke kamarku sambil menangis dan berkata jika ia telah bertemu adikku di sekolah. Setelah itu, aku pun kembali meyakini firasatku dan mulai mencari tau kebenarannya dengan menanyakan tentang marga dan juga kehidupanmu kepada Taehyung. Dan ya.. ternyata firasatku benar" jawab Seokjin. Ia menceritakan secara detail tentang bagaimana akhirnya ia mengetahui kebenaran itu.

Sedang Jungkook hanya mampu terdiam bisu mendengar semua pernyataan Seokjin. Dirinya tersadar jika semua hal yang telah terjadi padanya adalah kesalahannya. Coba saja ia tetap menjadi anak yang baik, manis, dan santun kepada semua orang, maka pasti ia tidak akan harus melalui ini semua.

"Maafkan aku Hyung. Jika saja sifat ku tak berubah, pasti kau sudah mengenaliku" ucap Jungkook menyesal.

"Sudahlah Jungkook.. kau tak perlu menyalahkan dirimu sendiri. Lagi pula sifat ku pun juga berubah hingga kau tak tau mana yang harus kau percayai. Aku juga minta maaf atas semua perlakuan ku yang menyebalkan" balas Seokjin.

Sosiopat | Kookmin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang