Di liburan musim panas kali ini, Jungkook mengundang beberapa temannya untuk datang ke rumahnya. Berminat untuk membuat party kecil-kecilan atas kebahagian yang sejak beberapa hari yang lalu tak henti-hentinya ia dapat.
Teman yang di maksud pun hanya Jimin, Taehyung, Namjoon, Hoseok dan juga satu orang teman Jimin yang lain bernama Suga. Jimin lah yang meminta Jungkook untuk mengajak Suga karna lelaki itu telah banyak membantunya. Dan ya, Jungkook menyetujuinya karna teman Jimin adalah temannya juga.
Mereka semua sedang berada di kamar Jungkook, memainkan permainan yang ada di dalam ps. Jungkook dan Taehyung yang sedang berduel game Tekken itu terus berkonsentrasi tanpa terganggu dengan Suga yang terus menggoda mereka dengan pizza pemberian appanya yang tadi Seokjin bawa.
"Hoii ini enak loh" ucap Suga mengayunkan pizza tersebut tepat di wajah mereka.
"Ga minat" ucap mereka serempak.
Mendengar kekompakkan keduanya, Suga pun memutuskan untuk menyerah dengan muka yang tertekuk. Lalu kemudian ia balik ke tempatnya semula, yaitu di samping Jimin. Akhirnya ia lebih memilih untuk berbincang dengan Jimin saja daripada harus mengganggu kedua anak yang sudah gila game itu.
"Jiminah...Kau makin cantik saja" ucap Suga menggoda Jimin.
"Hahaha kenapa kau tiba-tiba memujiku seperti itu" Jimin tak paham dengan ke randoman seorang Suga ini.
"Anii.. kau kan tampan+cantik tapi kenapa belum punya yang baru lagi?" Tanya Suga. Sengaja ia tak membawa-bawa nama Taehyung agar tak menyinggung perasaannya.
"Entah" Jimin mengangkat bahunya pura-pura tak tahu. Padahal dirinya sangat tau dengan jelas jika telah ada seorang lelaki yang sedang ia tunggu pengakuan cintanya. Makanya Jimin pun sengaja menjaga jarak dari siapapun.
"Ckckck, yasudah sama aku saja gimana?" Ucap Suga.
"YAKKK!!" Jungkook teriak. Suaranya berhasil mengejutkan seisi ruangan. Bahkan Namjoon dan Hoseok yang sedang bercanda ria pun juga ikut terkejut dibuatnya.
"Apa sih teriak-teriak gitu?" Tanya Taehyung kepada Jungkook yang telah menghentikan permainan mereka.
Jungkook sama sekali tak menjawabnya, dan malah bangkit memindahkan bokongnya untuk duduk di tengah-tengah Jimin dan Suga, memisahkan mereka berdua.
"Jimin punyaku" ucap Jungkook dengan tatapan mata elangnya yang telah menusuk tepat di mata Suga. Serta tangannya yang menggenggam jemari Jimin dengan erat. Tak membiarkan seorang pun untuk mengambilnya dari Jungkook.
"Neee?" Sedang Jimin tak mengerti dengan perkataan Jungkook.
"Kau punyaku Jimin. Jadi jangan dekat-dekat dengan orang lain" Jungkook menangkup pipi Jimin dengan kedua tangannya, yang akhirnya membuat jimin tanpa sengaja memanyunkan bibirnya.
Cupp..
Kemudian ia kecup singkat bibir Jimin dihadapan semua orang. Yang lagi dan lagi telah dibuat kaget oleh tingkahnya. Sampai-sampai saat ini mereka semua membuka lebar mulutnya."Yakk! Berani-beraninya kau mencium Jimin sembarangan!!! Jangan main-main dengan perasaannya!!" Ucap Taehyung memperingati Jungkook. Walau Ia memang sudah tak cemburu lagi dengan Jimin yang dekat dengan Jungkook, karna ia telah menyukai orang lain. Tapi tetap saja, Jungkook harus meminta persetujuan Jimin dulu sebelum menciumnya seperti tadi.
"Aku tak main-main. Aku serius" ucap Jungkook kemudian melepaskan tangannya dari pipi Jimin.
"Maksudnya?" Ucap Jimin.
"Aku sadar jika aku telah mencintaimu Jimin"
"Hah? Kau yakin?" Tanya Jimin sekali lagi. Ingin memastikan apakah Jungkook memang serius saat mengatakannya atau ternyata ia malah hanya bermain-main dengannya.
Jungkook mengangguk tanpa ragu. Ia memang serius bahkan sangat serius saat mengatakan itu semua. Kecantikan Jimin, perhatiannya, juga kelembutannya yang telah berhasil membuat Jungkook terperosok masuk kedalam cinta Jimin padanya.
Jimin. Lelaki mungil yang telah membuat Jungkook banyak belajar. Tentang arti menunggu, kesabaran, dan juga perjuangan dalam hidup ini. Jimin adalah guru, teman, sekaligus hatinya yang selalu bisa membuat Jungkook melawan ego nya sendiri.
"Aku yakin" ucap Jungkook.
Kemudian ia raih dagu Jimin untuk di arahkan menatapnya.
"Jimin, kau memang yang pertama menggenggam tanganku. Tapi untuk melepaskan mu, akan selalu menjadi pilihan terakhirku" ucap Jungkook.
Lalu ia mencium Jimin. Melumat singkat bibir ranum tebal itu untuk yang kedua kali. Namun meskipun begitu, rasa yang tercipta tetap sama. Bahkan sengatan-sengatan kecil yang dirasakan oleh keduanya pun tak ada yang berubah. Segalanya tetap sama.
"Jimin.. apa kau tak keberatan untuk menjadi kekasihku?" Tanya Jungkook setelah ciuman itu terlepas.
"Tentu saja aku tak keberatan. Karena seperti yang telah kau bilang sebelumnya, aku lah yang pertama menggenggam tanganmu"
"WOOOAHHH YUHUUU IHIIIWW PRIKITIWW" Semua nya bersorak heboh untuk pasangan baru ini. Turut merasakan kebahagiaan yang mereka berdua rasakan. Walau rasa tak percaya masih tertanam di dalam kepala mereka, tapi perlakuan yang Jungkook berikan pada Jimin tadi sudah lebih dari nyata.
"Dapet pajak jadian dong nih kita?" Tanya Suga. Ia sama sekali tak menyangka jika candaannya pada Jimin tadi malah menghasilkan kehebohan besar seperti ini. Berterimakasih lah kepada Suga yang telah membuat Jungkook berani menyatakan cintanya.
"Iya nih dapet dong?" Namjoon ikut menimpali Suga.
"Huh kau saja tidak memberiku pajak jadian Sunbae" Jimin mendengus ke arah Namjoon.
"Ooohhh jadi Namjoon udah jadian.. sama Hoseok ya?" Tanya Seokjin. Sebetulnya dia sudah lama tau tentang hubungan Namjoon dan Hoseok. Tapi ia lebih memilih untuk berpura-pura tak tau karna Namjoon yang menyembunyikan semua itu darinya.
Namjoon dan Hoseok pun hanya cengengesan mendengat pertanyaan yang diajukan Seokjin.
"Kau.. tak keberatan Hyung jika aku memacari seorang laki-laki?" Tanya Namjoon."Tentu saja tidak, itu semua pilihanmu" ucap Seokjin.
"Terimakasih Hyung" ucap Namjoon yang Kemudian malah menunjukkan kemesraannya dengan Hoseok didepan Seokjin.
"Yaak... Jangan mesra-mesraan di depan jomblo sepertiku" ucap seokjin cemberut saat melihat semua itu. Kapan sih dirinya punya pacar? Dia kan juga ingin bermanja-manja dengan pacarnya.
"Hahahaha"
Tiba-tiba, seokjin merasakan rangkulan di pundaknya. Ia pun menatap ke arah sebelahnya dan nampaklah Taehyung yang sudah terduduk manis didekatnya dengan tangan yang terulur merangkulnya.
"Tenang saja, sebentar lagi kau akan merubah statusmu " ucap Taehyung dengan senyum smirk di wajahnya.
"Eeh? Maksudnya?" Tanya Seokjin bingung.
"Izinkan aku untuk mendekatimu ya?" Tanya Taehyung.
"Kenapa nanya?" Seokjin blushing. Kalau memang Taehyung berniat untuk mendekati Seokjin, kenapa ia harus nanya dulu sih? Kan seokjin jadi bersemu malu seperti itu.
"Boleh tidak?" Ucap Taehyung sambil memainkan pipi Seokjin dengan tangannya yang telah tersampir di pundak seokjin.
"Iyaa boleh"
****************END***************
Akhirnya ending nih guys....
Btw aku udah punya ide baru untuk ceritaku yang baru loh hehehehe. Sinopsis dan cover nya udah di upload di part selanjutnya.
Terimakasih untuk kalian yang sudah menjadi bagian dari cerita sosiopat ini 💜💜
Jangan lupa vote and commentnya ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sosiopat | Kookmin [✓]
Hayran KurguSosiopat? Tentu saja tidak. Jungkook, laki-laki yang selalu bersikap dan berperilaku kasar itu hanya menginginkan sedikit atensi. Ia tak ingin terus menerus merasa terbuang oleh orang-orang yang ia sayang. Hingga ia pun bertemu dengan sesosok manus...