Jimin dan Taehyung telah sampai di lapangan indoor sekolahnya. Disini sedang tidak ada orang karna semua murid tengah melakukan pembelajaran. Mereka kemudian memilih duduk di salah satu tribun penonton yang menghadap langsung ke arah lapangan.
"Jimin maafkan aku" ucap Taehyung kepada kekasihnya itu sambil tangannya yang panjang terulur untuk mengusap surai indah milik Jimin.
"Jangan meminta maaf Tae. Kau tak salah" Jimin mengamit lengan Taehyung di kepalanya. Kemudian ia meletakan lengan Taehyung di atas paha miliknya dan mengusapnya dengan lembut.
"Kau baik-baik saja kan?" Tanya pria yang memiliki senyum kotak indah di bibirnya juga paras tampan yang nyaris sempurna. Entah mengapa perasaan Taehyung sangat merasa bersalah kepada Jimin sekarang. Padahal ia sama sekali tak melakukan satupun kesalahan.
"Kau ini kenapa sih Tae? Kenapa kau selalu mengatakan hal-hal yang sangat aneh?"
"Entahlah Jimin. Aku hanya merasa jika kau sedih karna aku mengatakan kepada anak baru itu bahwa kau adalah kekasihku" wajah Taehyung terlihat sangat menyesal. Bahkan ia sama sekali tak mampu untuk menatap manik mata sang kekasih. Ia sudah terlanjur merasa bersalah.
"Kenapa aku harus sedih? Kau kan memang kekasihku Taehyung-ah... Sudahlah, berhenti berfikiran yang tidak-tidak oke?" Jimin menangkup pipi Taehyung dengan kedua lengan mungil miliknya sambil memiringkan kepalanya dan memberi senyuman cerah kepada Taehyung.
Taehyung mencubit gemas hidung Jimin hingga berubah menjadi kemerahan.
"Awww sakit Tae"
"Jangan salahkan aku jika kau terlihat sangat menggemaskan"
"Aiiishhh"
Taehyung menertawakan tingkah lucu Jimin. Mau Jimin melakukan apapun, namun Taehyung tetap menganggapnya lucu. Mungkin sudah menjadi takdir Jimin untuk di lahirkan menjadi seorang lelaki yang mungil dan sangat menggemaskan. Bahkan saat ia marah ataupun tak melakukan apapun, ia akan tetap terlihat lucu dimata orang-orang.
"Jiminah... Bagaimana kalau nanti malam kita kencan?" Tanya Taehyung. Sudah lama mereka tak keluar bersama. Hal itu karna Jimin yang tak pernah mengiyakan permintaanya. Alasannya karna ia harus pergi bekerja.
"Baiklah"
"Jjinja? Kau tak bohong kan?"
"Iya Tae, aku serius"
"Yesss, kalau begitu nanti malam aku akan menjemputmu" ucap Taehyung dengan sangat gembira hingga deretan gigi putih bersih miliknya itu nampak terlihat.
"Kau sudah tenang sekarang?" Tanya Jimin.
"Heem" Taehyung menggangguk.
"Kita kembali ke kelas?"
"Neee"
Jimin dan Taehyung berlalu pergi ke kelas mereka karna Jimin pikir jika Taehyung sudah cukup tenang.
***********
Di bawah malam yang indah disertai dengan cantiknya cahaya bintang di langit gelap, Jimin dan Taehyung sedang berkendara dengan motor milik Taehyung menuju ke sebuah restauran yang cukup terkenal di kota Seoul.
Penampilan mereka terbilang sangat sederhana jika dibandingkan dengan pengunjung lain. Orang-orang disana memakai pakaian yang sangat glamour dan berkelas. Lain hal dengan Jimin yang hanya memakai celana jeans dengan kaos putih bertuliskan lover miliknya dan Taehyung yang memakai celana kulot gombrong dengan kaos lengan panjang. Namun walaupun sederhana seperti itu, mereka tetap terlihat sangat mempesona. Hingga banyak wanita yang melirik ke arah mereka berdua. Namun sungguh malang nasib mereka, Jimin dan Taehyung tidak akan tergoda sama sekali. Bagaiman mungkin untuk tergoda jika telah ada kekasih rupawan di sisimu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sosiopat | Kookmin [✓]
FanfictionSosiopat? Tentu saja tidak. Jungkook, laki-laki yang selalu bersikap dan berperilaku kasar itu hanya menginginkan sedikit atensi. Ia tak ingin terus menerus merasa terbuang oleh orang-orang yang ia sayang. Hingga ia pun bertemu dengan sesosok manus...