22

1.1K 113 7
                                    

Taehyung tiduran telentang di atas kasur empuknya. Kemudian diangkatnya kedua kaki untuk di sandarkan pada tembok. Sedang tatapannya menerawang jauh pada kejadian siang tadi.

Saat dimana ia bertemu dengan lelaki yang memiliki banyak luka memanjang di sekujur punggungnya, dan mengakibatkan rasa penasaran yang terus bergejolak di kepalanya sejak tadi. Menerka tentang darimana sebenarnya luka yang terlihat sangat perih itu berasal.

Apa ia dikeroyok oleh sekawanan harimau? Atau di gebuk masal pakai tongkat? Oh atau ternyata dia di cakar oleh hantu?

Semua pertanyaannya itu pun hanya bisa ia jawab dengan sebuah kalimat 'bisa jadi, toh dia memang menyebalkan sampai semua makhluk bisa dibuat kesal olehnya'

Namun tak sampai semenit setelah ia mengatakan hal itu, kenyataan lain yang tiba-tiba muncul tentang Seokjin yang telah membantu sahabatnya dengan memberikan minum miliknya, berhasil menghantam kepala Taehyung dengan keras untuk menyangkal pemikiran jahatnya tadi.

"Aahh..tapi jika ku lihat-lihat, sepertinya dia tidak semenyebalkan itu. Apalagi saat ia juga ikut membantu Jimin waktu itu" ucapnya pada diri sendiri.

Taehyung pun hanya bisa menjambak pelan rambutnya. Bisa-bisanya laki-laki itu membuat Taehyung penasaran setengah mati. Lagian, kenapa juga ia harus memikirkan masalah orang lain. Padahal tidak ada yang menyuruhnya untuk melakukan itu.

"Auughhh menyebalkan" Taehyung pun mencoba untuk menghiraukan rasa penasarannya dengan memejamkan kedua matanya, berniat untuk tidur walau waktu masih menunjukkan pukul 8 malam.

Namun baru saja matanya tertutup. Suara dering ponsel yang berisik membatalkan niatnya. Ia lalu mengambil ponselnya yang berada di meja samping tempat tidur dan melihat nomor tak dikenali telah tertera di layar sana.

"Halo siapa ini?" Tanya nya langsung setelah ia menggeser tombol bulat hijau di ponselnya.

Ini aku, Seokjin.

"Ha?" Taehyung bangkit dari posisi tidirannya. Ia terkejut setelah mendengar perkataan dari orang yang berada di seberang sana. Baru saja Taehyung memikirkannya, dan sekarang pria itu sudah mengobrol dengannya di telepon saat ini.

Ini Seokjin...

"Darimana kau dapat nomorku?" Tanya Taehyung lagi. Seingatnya, ia tak pernah bertukar nomor ponsel miliknya dengan seniornya yang satu ini.

Dari Jimin

"Ooh.. Ada perlu apa kau?!" Tanyanya. Langsung pada intinya.

Kau... Berteman dekat dengan Jungkook kan?

"He'em" dehem nya dengan wajah bingung.

Lagi, Seokjin membahas tentang Jungkook lagi. Sebenarnya ada perlu apa sih seniornya ini dengan Jungkook? Tak mungkin kan jika ia berniat untuk bertengkar dengan Jungkook?

Boleh aku minta bantuanmu?

"Bantuan apa?"

Ceritakan semua tentang Jungkook padaku. Tenang, aku tak ada niat jahat kepada temanmu sama sekali. Ucap Seokjin seolah mampu membaca hal yang telah di pikirkan oleh taehyung sejak tadi.

"Kenapa kau tak meminta Jimin saja untuk melakukannya? Kau kan dekat dengan dia" ucap Taehyung. Walau sebenarnya ia tidak bisa menjamin jika Jimin akan memberikan informasi secara mendetail karena hilang ingatannya.

Kau lupa? Dia kan sedang berkerja. Aku tak ingin menganggunya.

"Ah iya, benar" ucap Taehyung sambil menepuk jidatnya. Dirinya lupa jika saat ini sahabatnya itu sedang bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Sosiopat | Kookmin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang