4

2.5K 255 7
                                    

Pagi yang cerah dengan suasana yang cerah pula. Semenjak pertemuannya dengan Jungkook semalam, suasana hati Jimin meningkat. Tapi sebenarnya dia tak tau apakah itu senang, bahagia, atau apapun. Yang ia tau jika dirinya menjadi 2x lipat lebih bersemangat dalam menjalani aktivitasnya dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.

Sekarang saja Jimin sedang berjalan di koridor sekolah sambil bersenandung ria. Langkahnya juga sangat ringan, bahkan ia seolah-olah terlihat sedang berloncatan kecil. Senyum manisnya juga tak pernah luntur menghiasi wajah tampan nan cantik itu dan memberikan senyum itu kepada semua orang yang berpapasan dengannya.

"Selamat pagi seonbae" sapa Jimin kepada seorang lelaki berkacamata dengan buku ditangannya. Walaupun lelaki itu tampak culun, namun wajah tampannya tak dapat ditutupi walau dengan kacamata kotak besar sekalipun.

"Pagi Jimin. Sepertinya kau sedang bahagia" ujar lelaki tersebut.

"Iya Namjoon seonbaenim, sepertinya aku sedang bahagia" kata Jimin lagi kepada namjoon.

"Why?"

"Molla"

"Eiihh yasudahlah aku duluan ya?" Pamit Namjoon.

"Nee"

Namjoon pergi meninggalkan Jimin dan Jimin pun kemudian melanjutkan langkahnya ke arah ruang kelas. Sesaat setelah ia sampai di depan pintu kelasnya, ia langsung menerobos masuk ke dalam dan menuju ke meja nya yang telah diisi oleh Jungkook disana.

Jimin barlalu melewati meja Taehyung yang berada persis di depan meja miliknya. Taehyung kemudian mengerutkan alisnya, merasa heran dengan Jimin karna biasanya Jimin akan datang ke meja Taehyung terlebih dahulu untuk mengobrol atau hanya sekedar menyapanya. Namun sekarang, Jimin sama sekali tak menghampirinya dan malah melewatinya begitu saja. Bahkan menoleh saja tidak. Tentu saja Taehyung langsung berbalik menghadap Jimin yang berada dibelakangnya untuk meminta penjelasan atas perlakuannya yang berbeda kepadanya.

"Jimin..." Panggil Taehyung.

"Ya?"

"Huh? Kau kenapa sebenarnya?" Fix, ada yang aneh dengan Jimin.

"Aku? Aku tidak apa-apa. Memangnya aku kenapa?" Sekarang Jimin yang terheran dengan Taehyung. Apa Jimin melupakan sesuatu? Sepertinya tidak.

"Kau kenapa tak menyapaku? Biasanya kau akan datang ke mejaku lebih dulu" Taehyung mengerucutkan bibirnya. Ia merajuk dengan Jimin.

"Eo? Ah iya... Aku lupa Tae, mianhae" sesal Jimin. Ia benar-benar lupa dengan kebiasaannya itu. Sangat aneh memang, bahkan jimin mengakuinya. Tapi dia sungguh tak berpura-pura lupa.

"Tidak" Taehyung masih merajuk kepada Jimin.

"Maafkan aku oke?"

"Tidakkk" bibir Taehyung tetap sama, mengerucut. Dan tangannya ia jadikan tumpuan untuk wajahnya.

"Tolong maafkan aku"

"Ti-"

"Shit... apa kalian harus bertingkah menjijikan seperti ini?" Jungkook akhirnya membuka suara. Daritadi ia sudah sangat mual melihat perbuatan kedua insan ini.

"Yaakk... Jika kau tak ingin melihat, cukup tutup saja mata mu itu" balas Taehyung. Anak ini selalu saja cari masalah dengan orang lain. Dari awal, Taehyung tak pernah suka dengannya. Aura yang Jungkook berikan itu seperti aura negatif. Semua orang yang berada di dekatnya selalu saja merasakan ketegangan yang kuat. Mereka selalu terbawa emosi dengan ucapan, bahkan tatapan Jungkook.

"Aku tak mau!!"

"Yasudah kalau begitu aku juga tak mau berhenti"

"Ck, tapi tingkah kalian itu sangat menjijikan. Kalian seperti pasangan homo tau gak?!!" Sarkas Jungkook lagi.

Sosiopat | Kookmin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang