Part 4

25.8K 1.6K 49
                                    


"Sayang, turun sarapan!" Riana, berteriak dari lantai bawah memanggil putri bungsunya untuk turun.

"Iya Bunda....." Zhivanna memoleskan sedikit lipbalm pada bibirnya, memasangkan jepit rambut kecil pada sisi kanan kepalanya lalu menyambar tas miliknya kemudian berjalan turun ke lantai bawah.

Sampai di ruang makan langkahnya terhenti, matanya melotot tak percaya akan apa yang dilihatnya. Apa dirinya sedang berhalusinasi? Apakah gara-gara semalam dirinya kurang tidur jadi kini ia berhalusinasi? Tapi keberadaan seorang yang paling di hindarinya saat ini di meja makan rumahnya terlihat begitu nyata, tengah ikut sarapan bersama Ayah dan Bunda nya.

Gadis cantik itu melangkah menuju meja makan dengan mata memincing dan kedua lengan yang dia lipat di depan dada. "Ngapain kakak disini?" Dirinya bertanya dengan ketus pada laki-laki yang tengah tersenyum secerah matahari padanya.

"Hush! Kamu kok ngomongnya kayak gitu sama pacar sendiri?" Sang ibunda menegur Zhivanna.

"Dih siapa yang pacarnya dia?" Zhivanna mengarahkan jari telunjuknya pada laki-laki itu, yang masih saja tersenyum padanya, apa laki-laki ini gila?

"Loh? Kalian lagi marahan ya?" Tanya Riana kebingungan melihat sikap putrinya.

"Iya bunda, Anna-nya lagi ngambek," Bukan Zhivanna, tapi Lucas yang menjawabnya sembari menurunkan telunjuk Zhivanna yang tengah menunjuk wajahnya.

"Dih, jangan ngaco ya!" Zhivanna melotot pada Lucas. "Kita emang udah putus bunda!"

"Hah? Kenapa kok putus nak?" Kini sang Ayah ikut bertanya.

"Dia--"

"Ada salah paham Yah." Lucas menyela ucapan Zhivanna, gadis itu lagi-lagi melotot, salah paham ndasmu.

Riana menggelengkan kepalanya, "Kalo ada salah paham di selesaikan sayang, jangan langsung minta putus gitu aja, nanti nyesel loh," tuturnya menasehati pasangan labil ini.

"Iya Bunda." Lagi-lagi Lucas yang menjawab. Bibir Zhivanna hanya komat-kamit mengejek Lucas. Dimana coba, ada mantan yang numpang sarapan di rumah mantannya, dasar gak tau malu!

"Duduk Anna, nanti kita telat." Mau tak mau Anna duduk di samping lelaki itu kemudian memulai sarapan.

***

"Ayo masuk," Lucas berujar lembut pada Zhivanna. Mereka masih di halaman rumah gadis itu. Keduanya berdebat sedari tadi, Lucas yang ingin berangkat bersama dan Zhivanna yang kekeh ingin berangkat naik ojek online.

"Masuk sayang, nanti kita telat.." Lucas masih mencoba membujuk dengan sabar.

"Misik siying..." Zhivanna mengejek menirukan ucapan Lucas. "Gak usah sayang sayangan ya kak. Kita itu cuma mantan! inget! CUMA MANTAN!" Zhivanna menekan dua kata terakhir kalimatnya.

"Gue panggil lo apapun yang gue mau." Ucap Lucas tak terbantahkan, "Sekarang masuk."

"Gak mau! Aku mau naik ojol. Udah sana berangkat duluan."

"Gak." Lucas berujar dengan nada datar, "Gak bakal gue biarin lo di boncengan cowok lain. Kemarin diluar kehendak gue karena lo berangkat duluan, dan itu gak akan terjadi lagi."

Zhivanna menganga mendengar penuturan lelaki di depannya ini, "Kakak gila? Aku berangkat naik ojol, driver nya juga bapak-bapak, cowok lain apa sih?" Kesalnya.

"Tetep aja driver nya cowok, gue gak terima. Udah sekarang masuk, nanti kita beneran telat Anna." Lucas mulai kehabisan kesabarannya.

"Gak, aku udah terlanjur pesen ojol. Udah sana!"

Possessive MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang