Part 28

5.6K 345 17
                                    

"Pagi semua." Sapa Zhivanna sambil menarik kursi kemudian mendudukkan dirinya di meja makan, bergabung bersama keluarganya.

Zhivanna sudah berpakaian rapi dengan seragam sekolahnya. Sedari awal dia bangun, tak sedetikpun senyum menghilang dari wajah cantiknya. Dan sepertinya Riana menyadari itu.

"Pagi juga sayang, duh kenapa nih kok anak bunda kok senyum-senyum terus?" Tanya Riana dengan tatapan menggoda.

"Iya nih, kenapa lo dek? Aneh banget." Kevin pun penasaran.

"Sebenarnya ada sesuatu hal yang mau Zhiva omongin sama kalian." Zhivanna menatap satu-persatu anggota keluarganya.

Suasana berubah menjadi serius, Riana yang tadinya tengah mengoleskan selai pada selembar roti meletakkannya ke atas piring kemudian menatap putrinya sepenuhnya. "Mau bicara apa nak? Kok kedengarannya serius banget? Bunda jadi takut nih."

"Zhiva, mau pindah sekolah." Satu kalimat yang keluar dari mulut Zhivanna sukses membuat Kevin, Baskhara dan Riana melotot.

"Kenapa?" Kali ini sang ayah ikut buka suara.

"Zhiva mau cari suasana baru aja." Ujar Zhivanna yang tentu saja tak di percayai oleh anggota keluarganya. Mata Kevin memicing menatap Zhivanna, merasa ada yang tidak beres.

"Lucas selingkuh lagi?" Tanya Kevin yang sukses membuat kedua orang tua mereka melotot lagi, dan kali ini Zhivanna ikut tersedak.

"LAGI?!" Pekik Bhaskara dan Riana berbarengan. Apa maksudnya? Putrinya pernah di khianati oleh Lucas? Bagaimana bisa mereka tidak tahu? Keduanya kompak menatap Zhivanna, meminta penjelasan.

"Emm, enggak kali ini Kak Lucas gak selingkuh." Ujar Zhivanna pelan. Dirinya kini takut setengah mati melihat tatapan dari Bhaskara. Ya, ayahnya sedang marah.

"Jadi Lucas pernah selingkuh di belakang kamu??!" Tanya Bhaskara dengan raut wajah dingin. Entah kemana perginya Bhaskara yang selalu humoris.

"I-iya." Lirih Zhivanna sembari melotot pada Kevin meminta bantuan. Sialan, sejak kapan Kevin tau masalah ini? Kenapa dia diam saja dan tidak pernah bertanya padanya perihal ini? Tiba-tiba berbicara pada ayah dan bundanya.

"Kapan? Sama siapa? Kenapa bisa? Kenapa kamu gak ngasih tau kita? Kenapa juga kamu diam saja??!" Tanya Bhaskara beruntun dengan nada tinggi, dia terbawa emosi. Bagaimana tidak emosi? Putri satu-satunya yang selalu dia jaga dan dia bahagiakan, di khianati oleh orang yang Bhaskara percaya bisa menjaga putrinya. Rupanya Bhaskara salah memilih calon mantu! Lihat saja, tidak akan Bhaskara biarkan curut itu menemui putrinya lagi! Camkan!

Zhivanna menunduk takut, ayahnya jarang sekali marah. Pernah dengar istilah marahnya orang humoris itu lebih mengerikan? Ternyata benar. Kemarahan Bhaskara yang meskipun Zhivanna tahu bukan marah padanya, namun tetap saja aura kemarahan ayahnya membuat Zhivanna takut.

Menyadari putrinya ketakutan, Riana angkat tangan. Riana mengelus puncak kepala Zhivanna, "sayang, bukan maksud ayah marah sama kamu, ayah cuma sedang khawatir." Ujar Riana sambil tersenyum menenangkan putrinya.

Sadar kesalahannya sudah membentak putrinya, Bhaskara merasa bersalah. Dia melemaskan raut wajahnya. "Maafin ayah, ayah terbawa emosi. Ayah gak rela putri kesayangan ayah di sakiti oleh orang yang ayah percaya bisa menjaga anak ayah."

Bhaskara menatap wajah putrinya sayu, kemudian tersenyum. "Sudah, sekarang kamu berangkat ke sekolah biar Abangmu yang antar. Ayah urus secepatnya kepindahan kamu. Kamu bisa pindah ke Surabaya di sana kamu bisa tinggal di rumah Tante Maya."

Zhivanna tersenyum, "terimakasih ayah, tapi biar hari ini Zhiva berangkat sama Lucas. Zhiva gak mau Lucas curiga kalau tiba-tiba Zhiva berubah. Zhiva takut Lucas bakal gagalin kepindahan Zhiva."

Possessive MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang