Part 5

28.1K 1.3K 14
                                    

Jangan lupa pencet bintang yaw!😉

"Kantin gak lo?" Clara bertanya pada Zhivanna yang tengah membereskan buku, bel istirahat baru saja berbunyi.

"Heem," Balas Zhivanna lalu berdiri dari duduknya, kemudian keduanya berjalan keluar kelas.

"Ngapain lo?" Tanya Clara sewot pada seorang laki-laki yang berdiri di depan kelasnya.

"Nyamperin Anna." Jawab laki-laki itu santai.

"Dasar gak tau malu ya! Udah selingkuh masih aja berani nyamperin temen gue. Pergi aja lo, kita berdua muak liat muka lo." Usir Clara berani.

Sudah dibilang, Clara ini cewek pemberani, dirinya akan memarahi siapapun yang bermasalah dengannya, termasuk cowok didepannya ini, siapa lagi kalau bukan Lucas. Semua siswa siswi di SMA Bahtera tunduk pada Lucas yang notabenya ketua geng yang paling di takuti di Jakarta, tapi tidak dengan Clara. Selagi sama-sama makan nasi, nggak ada yang perlu di takutin, prinsip Clara.

"Berisik lo cewek jadi-jadian! Gue kesini nyamperin Anna, bukan nyamperin lo." Clara melotot mendengar bagaimana Lucas memanggil dirinya.

"Lo barusan ngatain gue apa? Cewek jadi-jadian?" Clara yang tadinya sudah emosi, bertambah emosi karena panggilan yang dilontarkan Lucas. "Lo tuh cowok jadi-jadian! Cowok lembek, cowok pengecut yang nyelingkuhin cewek sebaik Zhiva! Cowok gak tau diri! Gak tau diuntung! Gak punya otak! Pengecut! pengecut! pengecut!" Maki Clara pada Lucas sembari mengacung-acungkan jari telunjuknya di depan Lucas.

Lucas merasa tak terima, baru kali ini ada seorang perempuan yang berani mencaci maki dirinya, tidak tahu dirinya siapa?

"Cewek sinting! Lo gak tau gue siapa? Mau mati lo hah?" Lucas bersiap menerjang cewek jadi-jadian itu tapi Zhivanna lebih dulu menahannya. Dia sedari tadi hanya menyimak adu mulut yang terjadi antara sahabatnya dengan mantan kekasihnya. Tapi melihat Lucas yang hendak main fisik, Zhivanna buru-buru maju menahannya.

"Udah kak, masa mau mukul cewek sih?" Zhivanna menyadarkan.

"Dia cewek biasa, dia cewek jadi-jadian! Jadi gak apa-apa di pukul." Clara lagi-lagi melotot mendengarnya.

"Jaga mulut lo ya! Dasar cowok lembek." Clara hendak maju lagi-lagi Zhivanna jadi penengah diantara keduanya.

"Sialan, gue abisin lo!" Ujar Lucas menggebu-gebu dengan wajah yang sudah memerah emosi.

"Udah kalian apaan sih?" Zhivanna mulai jengah. Dirinya lapar, tapi dia tak mungkin membiarkan terjadinya pertumpahan darah antara dua orang yang sama-sama keras kepala ini. "Kayak anak kecil tau nggak!"

"Udah kakak pergi aja, aku mau ke kantin sama Clara!" Zhivanna mengusir Lucas pada akhirnya.

"Nggak bisa gitu, lo ke kantin sama gue. Biar nih cewek jadi-jadian ke kantin sendiri!" Lucas mengejek sinis pada Clara.

"Enak aja! Lo beneran gak tau malu ya? Kalian tuh udah putus jadi lo gak punya hak buat bawa Zhiva!" Jelas Clara tak terima.

"Suka-suka gue lah." Lucas berujar tengil, "Ayo Anna kita ke kantin." Ajaknya lembut menarik lengan Zhivanna.

Buru-buru Zhivanna menghempaskan lengan Lucas, "Aku ke kantin sama Clara, Kakak sendiri aja." Putus Zhivanna final tak terbantahkan kemudian menarik lengan Clara berlalu dari sana.

Possessive MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang