Part 19

7.9K 540 24
                                    

Mohon koreksi jika ada kesalahan penulisan

"Mang, Mie ayam nya dua." Lucas setengah berteriak pada Mang Jaja.

Lucas kini tengah berada di kantin bersama dengan Zhivanna setelah tadi berhasil menyeret gadis itu dari lapangan. Suasana kantin masih sangat sepi, hanya ada dirinya dan Zhivanna karena memang belum waktunya istirahat.

Tadi, Lucas berniat untuk bolos seperti biasanya tapi ketika melihat ke lapangan, mendapati Raga tengah mencoba mendekati gadisnya, buru-buru Lucas berbelok menuju lapangan lalu membawa gadis itu ke kantin.

"Kak, aku takut ada guru yang liat kita bolos." Ujar Zhivanna sambil menengok ke kanan dan ke kiri melihat keadaan sekitar yang sangat sepi.

"Lo bolos sama cucu yang punya sekolah, gak usah takut." Sahut Lucas sombong.

Zhivanna mendengus menanggapi jawaban Lucas. Ini adalah kali pertama dalam hidupnya membolos sekolah, sungguh dirinya takut. Selama ini, tak pernah ada terlintas di benaknya sedikitpun untuk membolos. Jika Riana tahu bahwa ia membolos, pasti Riana akan mendiaminya seharian, itulah cara Riana menghukum anak-anaknya.

"Eh Kak, Katanya ada anak baru loh, cantik banget." Zhivanna menatap Lucas yang tengah bermain ponselnya dari samping.

"Bodoamat." Sahut Lucas acuh.

"Kakak udah liat orangnya?"

"Belum, nggak pengen liat."

"Siapa tau Kakak tertarik, dia model loh."

Lucas buru-buru menoleh, mematikan ponselnya dan menyimpannya ke dalam saku, "lo lagi nyomblangin gue?"

Zhivanna mengangguk antusias beberapa kali, yang rupanya sukses memancing amarah Lucas. "Dalam mimpi lo sekalipun, gue nggak bakal mau sama cewek lain selain lo." Lucas menatap Zhivanna tajam, Zhivanna mencibir.

"Lo emang rela kalau gue punya cewek lain?"

"Ya itu sih bukan urusan saya ya."

"Lo nggak sayang sama gue?"

"Nggak tuh." Jawab Zhivanna sambil memalingkan wajahnya.

"Bohong!"

"Dosa!"

"Ck, lama-lama lo nyebelin ya!" Lucas mulai kesal. Lengannya terulur mencubit hidung mungil Zhivanna hingga memerah.

"Aduh sakit,  gila ya!" Bukannya berhenti, Lucas malah berganti mencubit kedua pipi tembam Zhivanna.

"Lepas, lepas! Ih sakit." Keluh Zhivanna sambil menepuk keras tangan Lucas. Tapi Lucas tak melepaskan cubitannya.

"Woy, KDRT itu namanya." Sebuah suara membuat Zhivanna dan Lucas menoleh. Disana berdiri Justin, Acun, Alex dan Dito. Tentu saja mereka juga ikut membolos mengikuti sang boss.

"KDRT apaan kan udah putus, ya 'kan Bu Boss?" Sahut Acun sewot dengan perkataan Justin barusan.

"Bacot lo." Lucas menyahuti.

Keempat orang yang baru tiba itu langsung duduk di bangku panjang di hadapan Zhivanna dan Lucas.

"Tumben banget nih, Zhiva bolos pasti di hasut setan." Celetuk Justin sambil membuka kerupuk yang biasa tersedia di meja kantin.

"Iya, nih setannya." Tunjuk Zhivanna pada Lucas tanpa takut membuat mereka semua tergelak, kecuali Lucas tentunya, wajahnya sedatar tembok.

"Keren ya Zhiva sekarang, udah berani ngeledek Lucas." Ujar Dito sambil tersenyum mengejek.

"Kata siapa, dari dulu juga berani." Zhivanna membela diri.

"Halah boro-boro, dulu makan bakso aja harus izin sama doi, apalagi ngeledek, mana berani." Timpal Justin.

Possessive MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang