chap. 3

15 11 0
                                    

Happy reading
Jangan lupa beri dukungannya...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Disisi Zahran...

Zahran tak pulang ia malah ke rumah sakit.

"Bagaimana keadaan dia dok?" Tanya Zahran
"Keadaan nya membaik tapi masih lemah, jika pasien mendapat berita yang itu membuat pasien terkejut mungkin saja nyawanya akan melayang" kata dokter
"Iya, terimakasih dok"
"Sama-sama, saya permisi dulu kalau gitu"

"Clara aku datang" katanya
"Clara maafkan aku kalau jarang kesini, aku sedang mempersiapkan pernikahanku" kata Zahran lagi sambil menggenggam tangan wanita yang bernama Clara itu

"Bahagia lah dengannya, aku akan ikut bahagia jika kamu bahagia" kata Clara dengan tatapan sendu
"Kamu sadar? Harusnya aku tak usah menceritakan pernikahanku tapi mau bagaimana lagi, hanya kamu yang mengerti perasaan ku saat ini" kata Zahran lalu menunduk
"Aku baik-baik saja, kamu sudah memutuskan hubungan dengan Victoria?" Tanya Clara
"Belum, dia sedang pergi ke Canada jadi aku belum bilang ke dia untuk memutuskan hubungan kita" jawab Zahran
"Cepatlah putus dengannya, dia hanya menginginkan kekayaan mu" kata Clara
"Iya"

"Aku ingin melihat calon istri mu" pinta Clara
"Aku akan membawa dia kesini, dia seorang mahasiswi kuliah jadi agak susah untuk mengajaknya" Zahran mengelus tangan Clara lembut
"Akan ku tunggu dia"
"Oke, aku akan pulang besok pagi aku akan kesini lagi, kamu istirahat ya" Zahran mengecup kening Clara lalu keluar dari sana

Yang tanya Clara itu siapa, dia adalah cinta pertama Zahran eh enggak dia cinta kedua yang resmi pacaran sama zahran, dia punya memiliki penyakit jantung, dia berakhir di rumah sakit itu karena ulah Victoria yang ingin merebut Zahran dari Clara.

Kata dokter Clara memiliki waktu 2 tahun lagi dan sekarang baru 1 tahun 3 bulan Clara terbaring di rumah sakit.

Clara masuk rumah sakit karena di dorong oleh Victoria sampai jantungnya sedikit bocor dan untungnya masih bisa di selamatkan, 2 tahun sisa hidup Clara itu adalah perkiraan dari dokter.

Clara terus menyuruh Zahran untuk menikah dengan wanita lain, karena tak mungkin baginya untuk menikah dengan Zahran.

Zahran menolak permintaan Clara, ia akan menikahi Clara walaupun Clara akan mati. Sampai akhirnya orang tua Zahran menjodohkannya dengan Vina.

Victoria berada di Canada ia menghabiskan waktu di bar dan pergi ke mall untuk shopping, jika tidak di beri uang Victoria akan mengancam Zahran untuk bunuh diri atau membunuh Clara.

Zahran sebenarnya sudah tak tahan dengan tingkah Victoria yang hobinya menghabiskan uangnya, Zahran sudah muak dengan sikap Victoria tapi apalah daya Zahran yang selalu mendapat ancaman seperti itu dari Victoria.

Hari pernikahan..

"Gimana Lo udah siap vin?" Tanya Zahra
"Ahh entah kenapa jantung gue jadi gak karuan gini sih" Vina terus menetralkan jantungnya agar tak berdebar kencang
"Huhu sobat gue, semoga lu bahagia ya sama kak Zahran" kata Zahra
"Amin makasih doanya, eh Ra gue saranin jangan lo jangan begitu mengharapkan pak Glen deh, kemaren pas pulang gue liat dia lagi sama perempuan hamil" kata Vina
"Ngaco lu Vin, kemarin aja gue pulang sama dia" elak Zahra
"Tapi ra-"
"Udah sekarang jangan ngomongin dia ya mending lu fokus sama pernikahan lu, tuh papa lu udah nunggu" kata Zahra
"Iya Ra"

Setelah mengucapkan janji suci, Zahran mengecup bibir Vina kemudian dapat sorakan bahagia dari para tamu.

"Ahhh selamat menempuh hidup baru sahabat guee" kata Zahra yang memeluk Vina
"Makasih Zahra doanya"
"Ka dijaga sahabat gue, lu gak jagain Vina awas aja lu" ancam Zahra
"Gue udah janji tadi kan kalau gue bakal jagain Vina sampai akhir hayat gue" Zahran merapihkan jasnya
"Gue pegang janji lu" Zahra

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang