Happy reading.
Jangan lupa dukungannya.
.
.
.
.
.
.
Vina pulang ke rumah orang tuanya.
Vina pergi ke kamar orang tuanya, ia meniduri ranjangnya sambil menangis.Vina rindu dengan orang tuanya sangat rindu.
Besoknya Vina kembali segar lagi setelah menangis semalaman.
Rumah orangtuanya Vina ada satu art yang menjaga rumah tersebut.
Vina menganggap art itu ibunya, iya selama bundanya dirawat Vina memang sudah dekat sama artnya itu.
Ohiya soal bodyguard yang Zahran suruh buat jagain Vina di luar itu cuman buat kemarin aja hari ini nggak lagi.
Sampainya di kampus Vina langsung ke kelasnya, ia tak banyak bicara seperti biasanya suasana hatinya masih tidak bagus sedangkan raut wajahnya ia berusaha senyum serakah mungkin jika ada yang menyapanya.
"Lo kenapa Vin kusut gitu muka Lo?" Tanya Zahra
"Gapapa kok, cuman agak sesak aja" jawab Vina bohong
"Udah minum obat lu?" Tanya Zahra
"Udah kok, pait banget gila obatnya" cerita Vina
"Namanya juga obat, obat kalo gak pait bukan obat namanya"
"Terus apa?"
"Permen"
"Bisa aja lo""Btw mana semua bodyguard lu itu Vin?" Tanya Zahra
"Udah gue suruh bubar aja, ribet gue diikutin bodyguard jadi ngerasa kayak mau keculik gue"
"Iya juga sih wkwk, btw lu dijemput?" Tanya Zahra lagi
"Enggak gue naik ojek online tadi" jawab Vina
"Oh bisa dong nongki kita di cafe depan'" ucap Zahra sambil nyengir kuda
"Ntar aja lah pas ultah gue, nanti gue traktir" kata Vina
"Siyaaappp gue tunggu traktiran lu" kata Zahra
"Iyee"Sementara Zahran.
"Vina sayang kamu dimana nak?" Panggil mami di ruang tamu karena tidak ada yang menjawab akhirnya mami memanggil bibi ahn
"Ajhuma Vina kemana ya?" Tanya mami
"Anu nyonya, non Vina kemarin pergi setelah bertengkar sama tuan saya tidak tahu non Vina pergi kemana" kata bibi ahn
"APA? Zahran mana?" Tanya mami
"Tuan di kamarnya katanya hari ini dia libur dulu" jawab bibi ahn
"Anak ini" mami melangkah kan kakinya ke kamar anaknya, begitu membuka pintu Zahran sedang tidur sambil memeluk baju Vina yang tertinggalMami yang melihat itu ia tidak tega, ia bangunkan anaknya pelan dengan nada suara dingin.
"Zahran bangun nak" kata mami sambil mengguncangkan tubuh Zahran
"Zahran bangun dulu"Zahran terbangun ketika melihat maminya yang sudah duduk di tepi ranjang.
"Mami kapan datang?" Tanya Zahran
"Belum lama, mami dengar kamu kemarin bertengkar sama Vina iya?" Tanya mami
"Dia udah bunuh Clara mi, aku gak habis pikir sama dia" jawab Zahran
"Mami tahu kok Vina anaknya kayak gimana, kasihan loh dia bunda sama papanya udah gak ada dia cuman ada kita aja" mami
"Tapi mi-"
"Mami gak percaya kalau Vina melakukan hal sekeji itu ke Clara, Vina sama Clara gak ada bedanya mereka sama-sama gak punya orang tua kami harus paham sama istri kamu" kata mami lagi
"Tuh kan mata kamu sembab gini pasti semalaman kamu nangis kan? Kenapa nangis?" Tanya mami
"...." Zahran diam ia tak bisa berkata-kata
"Sama mami kamu bisa jujur ke mami, mami gak akan menyalahkan kamu" kata mami
"Vina minta pisah sama aku mi" jawab Zahran sambil menunduk dengan suara lirih"Ayo kamu kejar lagi Vina, kasihan dia ingat gak sama temen kamu yang masa kecil itu?" Tanya mami
"Inget mi" jawab Zahran
"Kamu tau dia siapa?" Tanya mami lagi Zahran hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban 'tidak'
"Dia Vina, dia orang yang selama ini kamu cari dia udah tau kamu tapi kamu masih belum mengerti clue yang dia buat untuk kamu ingat ke masa kecil kalian. Sampai sekarang dia masih mengingat kamu, dia masih menggunakan pemberian kamu" kata mami
"Jadi- maafin Zahran mi Zahran gak tau kalau itu Vina"
"Sudah jangan dipikirkan kembali, besok mami mau ajak Vina ketemuan di cafe depan kampusnya. Mami mau ajak bicara soal hubungan kalian siapa tau Vina berubah pikiran untuk tidak mau berpisah sama kamu" mami bicara di dekat pintu kamar lalu keluarZahran kembali mengambil baju Vina yang ia peluk tadi selama tidurnya lalu menangis dalam diam.
back to vina..
Vina kembali ke rumah lalu merebahkan diri ke ranjang hangat itu, tak lupa ia menyalakan pendingin ruangan dulu soalnya hari ini sangat panas bagi Vina.
Vina tertidur sebelum waktu makan malam, mungkin kelelahan seharian full ia pergi kemana saja bersama Zahra sahabatnya untuk menghilangkan mood jeleknya yang dari kemarin bersarang di hatinya.
Vina terbangun tengah malam, cacing diperutnya sudah berteriak meminta makanan akhirnya Vina k3 kamar mandi untuk mencuci muka dan berganti baju sebentar kemudian turun ke lantai bawah untuk mengambil makan.
Setelah mengambil makan Vina ke kamarnya lagi, ia berniat menonton film horor ya Vina sangat suka horor.
Setelah makan dan menonton Vina menyalakan musik lewat speaker bluetooth dan mulai belajar.
Sebelum belajar ia ingin mencari buku diary nya, ingin meluapkan apa yang ia lakukan hari ini.Tapi mengapa buku tersebut tidak ada di kamarnya? Padahal ia menaruhnya di totebag.
Vina mencari barang yang hilang itu di setiap sudut ruangan mungkin saja buku itu terselip.
Dan berakhir buku tersebut tidak ditemukan di manapun sudut ruangan itu.Next..
Jangan lepit sama vote komen nya loh.
Hargai karya orang lain.
Kalau tidak mau dibaca jangan dimasukin ke library.-salam dari istri baekhyun-
✧◝(⁰▿⁰)◜✧
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa
RomanceCinta bertepuk sebelah tangan emang sakit apalagi kalau sama dia nyesek banget pasti. Don't plagiarize! You can make inspiration, you can also take good things. Jangan lupa beri dukungan kalian✧◝(⁰▿⁰)◜✧