chap. 4

4 4 0
                                    

Happy reading
Jangan lupa dukungannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Vina membuka matanya dan melihat Zahran sedang memilih pakaian santai di lemari.
Vina mengikat rambutnya asal dan pergi ke kamar mandi.

"Nyonya mau buat apa?" Tanya bibi ahn
"Aku mau buat kue ajhuma bisa mengerjakan yang lainnya"
"Siap, kalau gitu saya ke belakang dulu ya"
"Iya"

Brownies coklat dengan toping keju sudah siap. Ya sebenarnya Vina menggunakan bubuk yang sudah jadi, cuman tinggal mentega nya saja.

"Ajhuma aku ini untuk mu" kata Vina.
"Buat nyonya aja saya mah gak usah" tolak bibi ahn
"Gapapa, ini buat ajhuma kok" Vina
"Makasih banyak nyonya" bibi ahn menunduk hormat lalu membawa brownies tadi.

"Zar cobalah ini buatan ku" ucap Vina
"Hm, mulai sekarang jangan buat apapun kecuali kalau aku meminta mu" kata Zahran lalu pergi meninggalkan Vina yang duduk di sofa
"Ada apa dengannya? Huh harus extra sabar banget"

.

Hari ini Vina masuk pagi karena ada praktek.

"Zahran aku pamit ya" pamit Vina
"Hm"
"Sampai nanti"

"Vin lu udah ngomong ke ka Zahran buat jelasin yang waktu itu?" Tanya Zahra
"Enggak, gue mau dia sendiri yang jelasin ke gue" jawab Vina sambil meminum kopinya
"Tapi Vin si kak zahran-"
"Udah Ra jangan dipikirkan, mending langsung ke ruangan Bu inces kita kumpulin praktek nya" ajak Vina
"Ish Vina"

Sepulang kuliah Zahra mengajak Vina untuk ngongki cantik dulu di star*uck yang ada di mall xxxx.

"Haha lucu lo, eh Vin itu bukannya kak Zahran ya?" Tanya Zahra sambil menunjuk seseorang yang lagi jalan
"Eh iya ya? Sama cewe dia" kata Vina
"Vin lu gimana sih, itu suami lu vinaaa kok lu santai banget" omel Zahra
"Bukan gitu Ra, biarin aja dulu siapa tau nanti dia berubah"
"Kalau dia gak berubah gimana?"
"Gue ajak kak Rangga kabur"
"Eh anjir dia udah punya cewek sialan"
"Iya? Yaudah nanti kalau si Zahran gak berubah gue minta pisah aja"
"Iya nanti panggil gue buat jadi saksi di pengadilan"
"Iya"

.

Vina pulang dari kampus ke apartemen Zahran karena ia mengingat kalau ada bukunya yang tertinggal di ruang belajar Zahran.

"Zar kamu di dalam?" Tanya Vina

Hening gak ada suara sama sekali.

"Oh berarti masih di kantor, aku izin masuk"

Vina mwngambil bukunya di rak lalu memasukkannya ke dalam totebag yang dia bawa.

"Ahh zahranh" dessah seseorang

Langkah Vina terhenti saat membuka pintu ruang belajar, Vina membuka sedikit pintu dan terlihatlah Zahran yang sedang duduk di sofa dan Victoria yang duduk di atas paha Zahran.

"Nakal ya sekarang hum"  Zahran mencium leher Victoria lalu membuat tanda merah disana
"Ish jangan disana" Victoria

"Ohiya aku mau tanya, waktu itu yang perempuan datang kesini itu siapa?" Tanya Victoria
"Oh dia istri aku" jawab Zahran
"Kok kamu-"
"Hei dengar sini, lagipula aku cuman pura-pura cinta aja sama dia, kan kamu tau kalau aku cinta nya sama kamu" Zahran menjeda ucapan Victoria
"Tapi kok"
"Udah-udah jangan bahas dia, aku gak suka"

Vina yang mendengarnya hanya bisa menangis tanpa suara, hatinya bagaikan tercabik-cabik saat mendengar ucapan Zahran yang tadi.

Dengan berani Vina keluar dari ruang belajar Zahran lalu berjalan menuju pintu keluar dengan air mata bercucuran.

Zahran yang melihat Vina keluar dari ruangannya kaget dan langsung menyuruh Victoria turun dari atasnya.

"Dari kapan kamu disini?" Tanya Zahran
"Baru saja, aku hanya mengambil novel yang lupa aku bawa waktu itu" jawab Vina sambil menghapus air mata nya
"Vi aku pulang dulu ya, besok aku kesini lagi bye sayang. Ayo pulang" Zahran menarik lengan Vina kasar sampai lobby

"Siapa yang menyuruh mu datang kesana?" Tanya Zahran
"Sudah ku bilang aku kesana untuk mengambil novel ku yang waktu itu tertinggal" jawab Vina
"Alasan saja, ingat papi mami dan papa jangan sampai tau hal ini paham"
"Aku tak peduli mereka tau atau nggak nya"
"Jangan membantah"

Vina sudah berhenti menangis tapi air matanya terus turun.

"Cengeng sekali kamu" umpat Zahran

Beberapa hari setelah kejadian itu...

"Vinaaaa kemarin gue lihat pak Glen sama cewek di mall hiks" Zahra menangis di pelukan Vina
"Sshh udah gue bilang kan, udah diem jangan nangis lagi. Btw gue mau cerita soal cinta pertama gue dulu ke lu boleh" izin Vina
"Yaudah cerita lah"

"Jadi waktu gue umur 5 tahun gue lagi main di taman sendirian papa di kantornya bunda di butik, trus pas ada yang bully gue boneka beruang gue di lempar sana-sini sampai kotor ya pasti gue nangis pas boneka gue di lempar-lempar gitu. Gak lama ada anak laki-laki yang menurut gue dia umurnya 7 tahun tolongin gue dari anak-anak yang bully gue tadi, anak laki-laki itu bilang gini ke gue lain kali kalau ada yang ganggu lawan aja jangan takut, setelah itu gue di ajarin teknik dasar taekwondo agar gue bisa lawan anak-anak yang bully gue" cerita Vina

"Iya? Ih iri gue sama lu, terus mulai dari situ lu suka sama dia? Berapa kali lu ketemu sama dia?" Tanya Zahra
"Iya gue suka sama dia, ketemu terus sampai akhirnya dia harus lanjut sekolah di London. Ohiya gue dikasih gelang sama dia"
"Mana gelangnya?"
"Di rumah, gue berharap gue bisa ketemu sama dia lagi"
"Semoga aja, gue doain dan fighting"

"Ohiya pulang nanti gue mau ke rumah sakit jenguk bunda lu mau ikut?" Tanya Vina
"Boleh deh, sekalian kenalan iya kan"
"Iya kenalan, tapi bunda gue koma dah 3 tahun"
"Iya? Ih maaf lah gue gak tau kalau bunda lu koma"
"Santai aja, tapi tenang aja bunda gue pasti denger kalau lu ngomong sesuatu ke dia"
"Heeh"

"Hai bunda aku kesini sama temen aku" kata Vina
"Hai bun, aku Zahra sahabat Vina" Zahra menunduk ke bunda Vina
"Kalau boleh tau kenapa bisa bunda lu koma Vin?" Tanya Zahra
"3 tahun lalu gue papa sama bunda baru pulang dari nginep di vila dan terjadilah kecelakaan, disitu bunda gue paling parah, beliau kekurangan darah gara-gara kepalanya kena pecahan kaca" cerita gue
"Astaga, semoga bunda lu cepat sembuh ya biar gue sama sering ketemu sama bunda lu" kata Zahra
"Amin, thx ya doanya"

"Ohiya lu jaga bunda dulu ya gue mau ke kamar sebelah dulu"
"Emang itu siapa?"
"Bukan siapa-siapa sih cuman dia yatim piatu, dia di rawat dari setahun yang lalu, dia sama pacarnya aja tapi gue gak kenal sama pacarnya"
"Oh yaudah sana biar gue sama bunda"
"Iyaa"

Begitu Vina masuk ...

"Hai kak Clara, gimana keadaan kakak?" Tanya Vina
"Baik kok tapi ya gini lah keadaannya, kamu jenguk bunda kamu ya?" Tanya Clara
"Iya kak, ohiya aku minta maaf kalau aku jarang kesini soalnya kenaikan semester udah deket waktunya, terus sekarang aku lagi urus keluarga kecil aku" ucap Vina
"Gapapa kok, kamu udah nikah? Wahh selamat ya semoga langgeng terus sampai tua. Ohiya pacar kakak juga nikah beberapa bulan lalu" kata Clara
"Kakak gak marah?"
"Itu permintaan terakhir kakak, ohiya kakak titip ini ya kalau nanti pacar kakak nanya kamu kasih ke dia aja oke"
"Iya kak, ini aku bawain buah juga buat kakak semoga cepat sembuh kak. Aku pamit ya"
"Iya, makasih ya cantik"

Next...
Jangan lupa vote dan komennya ya
Aku tunggu dukungannya

-salam dari istri baekhyun-

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang