Happy reading
Jangan lupa dukungannya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah menjenguk tadi Vina sama Zahra pulang ke rumah masing-masing.Begitu Vina sampai rumah ia terkejut melihat ada Victoria yang sedang menatap foto pernikahan nya.
"Kamu ngapain disini?" Tanya Vina
"Oh yang ini Vina terjyata"
"Kenapa? Anda siapa seenaknya masuk ke sini" omel Vina
"Sebelum lu tinggal disini, gue lebih dulu menempati rumah ini" kata Victoria
"Lalu? Ini sudah jadi milik Zahran dan aku-"
"Ada apa ini?" Tanya Zahran di pintu depan
"Akh Zahran dia menampar ku hiks, padahal aku hanya ingin berkunjung dan tiba-tiba dia hiks menampar ku" bohong Victoria
"Enggak zar aku gak menampar dia"
"Diam kamu, sudah gapapa ko, sekarang minta maaf padanya karena sudah menamparnya" kata Zahran
"Tapi aku gak-"
"Jangan membantah" bentak Zahran
"Aku gak melakukan apapun, dia menampar dirinya sendiri"
"Tidak percaya, cepat minta maaf sekarang"
"Oke itu mau mu, maafkan aku sudah menampar mu tadi"
"Oke, ku maafkan sayang tolong hukum dia" pinta Victoria
"Aku akan mengurungnya selama 3 hari tanpa makan dan minum di gudang"
"Ku mohon jangan kurung aku" mohon Vina
"Seperti yang ku ucapkan sekarang ayo ikut" Zahran menyeret Vina ke arah gudang lalu melemparnya"Zahran kumohon jangan hiks"
"Tidak ada bantahan"
"Tapi hiks-"
"Ah menyebalkan sekali"Zahran mengunci pintunya lalu pergi dari sana.
"Kak Zahran Lo dimana?" Teriak Zahra di pintu depan
"Kak lo dimana anjing, heh lu berani ngunciin Vina di gudang, kak lo dimana anjing" kata-kata mutiara Zahra keluar sudah
"Apa teriak-teriak? Gak sopan banget sih"
"Vina mana? Gue ada urusan sama dia soal kuliah" kata Zahra
"Oh dia berani bantah gue jadi gue kurung dia di gudang"
"Lo gila kali ya, keluarin gak Vina nya atau gue bilang ke papanya nih"
"Ancaman lu gak akan mempengaruhi gue"
"Kak lu gak kasihan sama Vina? Dia masih muda udah lu siksa gini otak lu dimana anjir? Yang bener aja lu kalau ngasih hukuman"
"Terserah, pergi dari sini"
"Gak sebelum lu keluarin Vina"
"Benar-benar lu, security bawa perempuan ini"
"Siap tuan, ayo anda mengganggu aktivitas tuan saya" security menarik lengan Zahra
"Lu bakal nyesel setelah mengurung Vina ka, lepas gue bisa jalan sendiri"Sedangkan Vina.
"Hiks Zahran buka aku minta maaf pada mu" mohon Vina
"Hiks Zahran aku mohon padamu buka pintunya"Gak lama pintu kebuka dan terlihatlah bibi ahn yang membawa senampan makanan dan minuman.
"Ajhuma?"
"Nyonya baik-baik aja kan? Saya takut nyonya kenapa-napa makanya saya bawain makanan buat nyonya" kata bibi ahn
"Makasih banyak bi, tapi zahran-"
"Jangan pikirkan itu, sekarang nyonya makan cepat sebelum tuan datang"
"Hm, makasih ajhuma"Vina hendak menyendokkan nasi ke mulutnya namun itu di ambil dan dibanting ke lantai hingga pecah oleh Zahran.
"Tuan"
"Zahran, aku mohon jangan-"
"Semakin lama semakin membantah ya, ajhuma sudah ku bilang jangan beri dia makanna atau minuman "
"Maaf tuan"
"Jangan salahin ajhuma, ini permintaan ku untuk dibawakan makanan oleh ajhuma"
"Kamu sama aja, benar-benar tidak bisa diharapkan"
"Zahran tolong dengarkan aku dulu"
"Tidak ada, ajhuma pergi ke dapur dan kamu hukuman kurungan mu akan ku tambah menjadi satu Minggu"
"Aku-aku tak akan mengulanginya lagi"
"Sudahlah""Hiks Zahran buka pintunya ku mohon"
"Hiks aku minta maaf padamu hiks aku janji gak akan mengulanginya lagi"
"Zahran hiks, Zahran tolong maafkan aku hiks"Pagi nya di hari terakhir Vina di kurung.
"Zahran hiks aku mohon tolong buka pintunya hiks, aku akan minta maaf ke dia kalau perlu aku minta maafnya sambil berlutut dihadapan dia" kata Vina dengan lemas
"Hiks Zahran aku mohon padamu tolong buka pintunya hiks" ucap Vina lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa
RomanceCinta bertepuk sebelah tangan emang sakit apalagi kalau sama dia nyesek banget pasti. Don't plagiarize! You can make inspiration, you can also take good things. Jangan lupa beri dukungan kalian✧◝(⁰▿⁰)◜✧