chap. 17

2 2 0
                                    

Happy reading.
Vote komennya ganteng/cantik.
.
.
.
.
.
.
.
Dan...

Vina terkena pisau yang dilempar Victoria tadi.
Tanpa banyak omong lagi Victoria sama Glen ditarik dan dimasukkan ke dalam jeruji besi alias penjara.

"Vinaa tolong bertahan jangan tutup mata kamu oke aku mohon sama kamu" kata Zahran sambil memeluk Vina
Zahra berlari ke arah Zahran yang memeluk Vina.

"Vin- astaga Vina kenapa kak? Vin bangun lo jangan buat gue panik Vin" Zahra
Tak lama ada mobil ambulans yang datang untuk membawa Vina ke RS.

Vina dimasukkan ke dalam ruangan UGD untuk diperiksa terlebih dahulu.

"Siapa anggota keluarganya?" Tanya dokter
"Saya suaminya dok" jawab Zahran
"Kondisi pasien sangat buruk hingga membuat kankernya semakin sulit dikendalikan, dan luka pasien cukup dalam hingga beliau kehabisan banyak darah" jelas dokter
"Bukan itu saja pukulan keras terhadap punggungnya dan luka luar seperti dicambuk juga mempengaruhi penyakit kankernya" kata dokter lagi

"Apa? Istri saya punya kanker? Ke-"
"Nanti gue jelasin semuanya kek lo kak, sekarang bagaimana sahabat saya dok?" Tanya Zahra
"Kondisinya lemah, kehabisan banyak darah. Kemungkinan istri anda akan koma kami pihak rumah sakit tidak tahu kapan pasien akan sadar" kata dokter
"Vina" lirih Zahra
"Tenang Ra, makasih dokter penjelasannya" Zahran sama Zahra masuk ke dalam ruangan Vina diperiksa tadi.

"Vina maafin gue, kalau aja gue gak ninggalin lo sendiri mungkin gak akan seperti ini kejadiannya" tangis Zahra sambil perluk Vina

Zahran menahan tangisnya ia menahannya agar tak bersuara.

"Hiks Vina bangun ya nanti gue kesepian gak ada lo Vin" tangis Zahra lagi

Zahran langsung telfon mami sama papinya memberitahu kabar Vina sekarang, mereka shock mendengar bahwa Vina masuk rumah sakit.

Begitu mami papi Zahran datang Zahran meminta Zahra untuk menceritakan semua kejadian yang sebenarnya.

Maminya kembali menangis saat mendengar menantu kesayangannya memiliki penyakit yang sangat serius ini, ia memikirkan nasib menantu dan anak nya dimasa depan.

"Kenapa baru bilang sekarang kalau Vina punya penyakit seserius itu?" Tanya papi
"Saya juga tidak tau om, Vina bilang ia yang akan menceritakan semuanya sendiri jika waktunya datang. Sebenarnya saya ingin sekali bilang ke kak Zahran soal ini tapi Vina tetap menolak" jawab Zahra menunduk

"Yasudah hari sudah gelap kamu lebih baik pulang ya, besok pagi kesini kembali" kata mami
"Iya Tante, mari om kak Zahran" pamit Zahra

"Kamu tau soal ini?" Tanya papi
"Zahran gak tau sama sekali soal ini Pi, aku baru tau tadi pas Vina dinyatakan koma" jawab Zahran
"Sudah jangan menangis, papi sebenarnya tau masalah kalian berdua dari ajhuma ahn" kata papi
"Maaf Pi, Zahran gak becus jadi suami Zahran udah melanggar janji sama papa Vina, Zahran juga udah menyakiti hati Vina" kata Zahran
"Janji sama papa kalau Vina sadar kamu harus memperlakukan Vina dengan baik lagi" kata papi
"Zahran janji Pi, kalau Zahran tidak menepati janji Zahran akan turun dari posisi CEO" kata Zahran
"Baik papi pegang janji kamu"

"Mami sama papi pulang, kamu disini jagain Vina ya besok kita kembali kesini" kata papi
"Iya Pi"

Ortu Zahran pulang ke rumah hanya Zahran dan Vina diruangan itu.

"Vin semoga kamu cepat sadar dan kita bisa pergi jalan-jalan berdua" kata Zahran sambil mengecup tangan Vina beberapa kali.

Zahran tertidur sambil terduduk juga meluk Vina di kursi.

Vina POV.
Aku lagi ditempat putih yang indah banget, aku kagum sama tempatnya banyak bunga ada anjing kecil putih.

Aku sendirian disini gak ada siapa-siapa selain aku, para bunga dan anjing kecil itu. Aku namain anjing itu kattie.

Aku disini sudah cukup lama dan aku beneran gak mau pulang, aku juga coba mencari jalan keluar tapi gak ketemu, aku mau ketemu bunda sama papa.

Bunda sama papa selalu aku panggil tapi gak kunjung datang, aku ingat ada banyak orang yang selalu panggil nama aku tapi aku gak tau itu siapa.

Sekitar 3 bulan aku ditempat indah ini aku melihat bunda sama papa menemgenakan pakaian putih panjang, kecantikan bunda gak bisa dikalahkan dari siapapun itu, papa juga gak kalah tampan.

Bunda sama papa berjalan terus dengan bergandeng tangan tanpa melihat ke arah ku.
Aku panggil juga bunda sama papa gak mendengar ucapan ku.

Seketika bunda sama papa berada di belakangku, mereka memelukku lalu aku membalas pelukannya aku kangen pelukan hangat mereka.

"Sayang kamu harus pulang ya gak boleh lama-lama disini" kata bunda sambil membelai rambut panjang aku
"Iya kamu harus tetap disana, bunda sama papa selalu jaga kamu dari atas sini" kata papa
"Maksud papa apa? Aku kangen kalian, aku mau disini aja sama bunda sama papa jug" rengek aku
"Gak bisa sayang, sekarang bukan saatnya kalau udah tiba waktunya kita akan berkumpul disurgaa sini" kata bunda
"Tapi bun-"
"Benar kata bunda kamu, ayo pulang lah sana" papa sama bunda melepas pelukannya lalu pergi dari tempat Vina masih berdiri.

Tes...
Air mata ku jatuh.

Next...
Hayo apa yang terjadi?
Tetap ikuti terus.
Vote komennya.

-salam dari istri baekhyun-
✧◝(⁰▿⁰)◜✧

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang