chap. 8

2 2 0
                                    

Happy reading.
Vote dan komen nya qaqa..
.
.
.
.
.
.
.
Vina di papah sama bibi ahn ke kamarnya, sebenarnya Vina bisa sendiri tapi bibi ahn khawatir takut nyonya nya jatuh.

"Ajhuma tolong siapkan susu sama cookies ya nanti bawa kesini" pinta Vina
"Iya nyonya"

Sambil menunggu Vina menelfon Zahra untuk menulis absen dirinya tidak masuk kelas karena sakit.
Zahra mengiyakannya lalu bilang kalau mau menjenguk Vina sepulang kuliah nanti.

Vina membuka novel nya yang dia simpan di laci meja sebelah ranjang.

Tak lama Vina terlelap karena membaca, yaa emang gitu kebiasaan Vina kalo baca buku.

Zahran masuk ke kamar Vina lalu melihat Vina tertidur sambil memegang bukunya.

"Kadang gak tega aja gitu lihat Vina terus-terusan nangis sampai dia sakit begini" kata Zahran sambil membwlai rambut Vina.

Zahran berdiri sambil mengambil buku yang dipegangnya dan menaruhnya di meja.

Saat Zahran hendak pergi dari sana ia melihat sebuah buku diary dan diatasnya kotak cincin.

"Cincin? Sepertinya familiar" gumam Zahran saat melihat cincin itu
"Ini pasti buku diary Vina, baca beberapa gapapa kali ya" saat Zahran ingin membuka buku tersebut Vina memanggilnya.
"Sedang apa kamu zar?" Tanya Vina
"Oh tidak ada, tadi hanya melihat keadaan mu saja bagaimana sudah lebih baik?" Tanya Zahran
"Sudah mendingan tetapi dadaku masih terasa sesak" jawab Vina sambil memegang dadanya
"Mau ke dokter?" Ajak Zahran
"Enggak deh mungkin sesak nafas aku lagi kambuh makanya begini, jangan khawatir aku baik-baik saja" Vina turun dari ranjang menuju kamar mandi
"Jika sesak nafas mu tak sembuh juga lebih baik  ke dokter saja mengerti"
"Iya"

Zahran keluar dari kamar Vina dengan senyum tipis entah itu senyum tulus atau senyum paksa?

"Tadi dia lihat apa?" Tanya Vina ke dirinya
"Maaf mengganggu, di bawah ada teman nyonya namanya non Zahra ingin bertemu" kata bibi ahn
"Iya ajhuma, suruh kesini aja"
"Iya nyonya"

"Vinaaa keadaan lu gimana? Ada yang masih sakit?" Tanya Zahra
"Udah lebih baik, cuman masih sesak nafas aja gue" jawab vina
"Ohiya, tadi pagi kak Rangga berangkat ke Inggris" ucap Zahra sambil melihat ke sekeliling ruangan
"Ini kamar lu sama Zahran?" Tanya Zahra lagi
"Enggak ini kamar lainnya sengaja gue tidur disini kalau banyak tugas dari dosen terus tidur larut ya pasti disini, iya? Yah maaf gue gak bisa antar ke bandara" Vina
"Gapapa kok, kak Rangga juga tau kondisi lu kayak gimana sekarang jangan dipikirin lagi" kata Zahra
"Iya deh nanti gue telfon kak Rangga aja kali ya"
"Iya udah nanti lu telfon tapi gue gak tau dia udah sampai apa belum"
"Hmm"

"Ohiya lu kapan masuk lagi?" Tanya Zahra
"Entah, mungkin besok kali ya masuk" jawab Vina
"Gak mau tunggu keadaan lu membaik aja?" Tanya Zahra
"Ketinggalan catetan gue nanti cantik" jawab Vina
"Kan bisa pinjem punya gue"
"Mager catat nya"
"Yeuu, udah ke dokter?" Tanya Zahra lagi
"Gak usah, cuman demam sama sesak biasa aja" elak Vina
"Vin walaupun biasa aja tapi yang namanya penyakit bisa aja jadi bahaya, gue gak mau sahabat gue kenapa-kenapa" kata Zahra
"Gak usah gitu, gue tau lu khawatir tapi beneran kok gue udah sembuh"
"Yaudah tapi kalau ada masalah apa-apa bilang ke gue oke"
"Iya nanti gue kasih kabar ke lu Ra"

"Heh jamet buatin mie instan dong gue laper" ucap Victoria di pintu
"Apa-apaan lu gak lihat Vina lagi sakit begini? Benar-benar nih orang" omel Zahra
"Diem lu bocah, cepet buatin mie sana" Victoria
"Ajhuma gak ada?" Tanya Vina
"Ga ada dia lagi belanja buat keperluan dapur, cepat buatinn"
"Vina masih sakit, biar dia istirahat" ucap Zahran

Zahran membawa semangkuk bubur sama segelas air putih di nampan ohiya ada buah apel yang udah di potong-potong sekalian di kupas kulitnya.

"Sana gih keluar lu" usir Zahra
"Apasih main usir-usir aja" ucap Victoria geram
"Suka-suka gue lagian" Zahra mengambil totebag nya
"Vin gue pulang ya, kasihan mama di rumah sendiri, kak gue mohon jagain Vina jangan lu buat nangis kasihan dia sering nangis setiap malam" kata Zahra
"Apasih Zahra" Vina mencubit lengan Zahra pelan
"Sakit Vin, gue tandain wajah lu kak kalau buat Vina nangis lagi. Minggir" Zahra keluar kamar Vina lalu menyenggol keras lengan Victoria

"Jangan didengerin omongan Zahra dia bohong" Vina sambil menunduk
"Gapapa kok, Vi kamu pindah ke apartemen lagi ya soalnya mami udah mulai curiga" kata Zahran
"Biarin aja sih kenapa harus pindah segala" tolak Victoria
"Vi tolong lah, mami kalau udah bertindak dia gak bisa disebut kawan lagi sekalinya musuhnya di ujung dunia pun mami tetap kejar" kata Zahran
"CK, iya-iya nanti pindah"

"Ohiya ini bubur jangan lupa dimakan ya" kata Zahran
"Iya nanti aku makan"
"Sekarang, mumpung masih panas Vin"
"Nanti dimakan kok"
"Yaudah aku keluar dulu, jangan lupa dimakan buburnya"
"Iyaa aku makan buburnya" kata Vina
"Good girl" Zahran mengacak rambut Vina lalu keluar dari kamar

Malamnya Vina sudah tidur satu kamar lagi sama Zahran.

Zahran baru masuk ke kamar setelah dari ruang kerjanya, ia mengecup kening Vina tetapi bibirnya terasa panas saat menyentuh dahi Vina.

Zahran menempelkan tangannya di dahi Vina benar aja Vina demam lagi.

"Astaga Vina badan kamu panas banget, telfon mami lah ya" ucap Zahran

Zahran menelfon maminya untuk datang ke rumahnya dan membantunya merawat Vina.

30 menit kemudian mami Zahran datang ke rumah.

"Dimana Vina?" Tanya mami
"Dikamar mi" jawab Zahran
"Dari kapan Vina sakit?" Tanya mami
"Baru hari ini, tadi pagi dia bilang kalau hari ini gak ke kampus dulu karena lagi sakit" Zahran hanya melihat maminya cekatan mengompres dahi vina
"Dari tadi yang Vina rasakan apa? Selain panas?"
"Dia juga bilang kalau sesak nafasnya gak hilang-hilang"
"Udah di bawa ke rumah sakit?" Tanya mami sambil mengelus rambut Vina
"Selalu ditolak, alesannya hanya demam biasa" jawab Zahran
"Aish bagaimana bisa kamu mengabaikan Vina seperti ini, kasihan dia" marah mami
"Maaf mi"

"Yasudah besok pagi kita bawa ke rumah sakit" kata mami
"Iya mam"
"Yaudah kamu istirahat aja sana biar mami yang jaga Vina"

Next...
Jangan pelit-pelit lah sama vote komennya ya
Klik bintang di pojok kiri bawah okss

-salam dari istri baekhyun-
✧◝(⁰▿⁰)◜✧

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang