chap. 16

3 2 0
                                    

Happy reading.
Vote komennya.
.
.
.
.
.
.
.
Pulang kemudian.

"Eh Vin kayaknya buku gue ketinggalan deh di kelas, lu tunggu sini gue ambil sebentar" kata Zahra, belum mendapat jawaban dari Vina Zahra pun berbalik ke arah kelas.

Gak lama ada yang menepuk pundak Vina, awalnya ia mengira itu Zahra yang kembali.
Vina dibius dan dibawa pergi dari sana, ponselnya terjatuh di atas tanah.

"Vin Lo dimana? Eh ini kan hp nya Vina tapi kemana orangnya?" Tanya Zahra ke dirinya
"Halo kak kenapa?" Tanya Zahra saat menjawab telepon dari Zahran
"Loh si Vina kemana Zahra?" Tanya Zahran
"Gak tau, tiba-tiba ngilang gitu aja" jawab Zahra
"Hah kok bisa?"
"Gak tau ini makanya lagi cari dia gue kak, mending lu buruan kesini bantu cari Vina" kata Zahra
"Iya-iya"

Zahran menyuruh bodyguard yang pernah ia suruh untuk menjaga Vina ikut serta mencari Vina yang hilang.

Sedangkan keadaan Vina.

Vina terbangun karena siraman air. Vina terbangun ia tampak terkejut melihat Glen dan Victoria tengah berdiri menatap remeh Vina.

"Apa maksud kalian?" Tanya Vina
"Maksud kami adalah hanya ingin menyekap mu aja tidak lebih" jawab Victoria dengan senyum jahatnya
"Lepaskan aku, lepas" Vina memberontak karena tangan dan kakinya diikat di sebuah kursi
"Glen sebutin syarat kalau dilepasin talinya" kata Victoria
"Pertama kamu harus bercerai dari Zahran dan menikah denganku jika tidak bukan ini saja yang akan kita lakukan, kedua patuhi perintah kami jika kamu melanggar aku tidak segan menggorok leher mu" kata Glen
"Cih lebih baik mati disini daripada harus mengikuti kemauan kalian" ucap Vina
"Oh begitu kah? Baiklah sampai di hukuman selanjutnya tikus kecil"

Vina dikunci di gudang yang kotor dan pencahayaan redup, diikat pula.

"Ah aku harus keluar dari sini sekarang juga" gumam Vina ia berusaha melepaskan ikatannya tapi tetap tidak bisa dibuka.

Back to Zahra dan Zahran.

"Gimana udah ketemu Vina?" Tanya Zahran yang baru datang
"Belum kak, sumpah ih gue takut Vina kenapa-napa" jawab Zahra dengan nada khawatir
"Yaudah kamu tenang dulu sekarang ceritain dari awal gimana bisa Vina tiba-tiba hilang"
"Jadi gue lupa kalau buku catatan sejarah ketinggalan di loker kelas yaudah gue ambil kan nah pas balik si Vina udah gak ada, hp nya jatoh disana yaudah gue ambil gak lama lu telfon kak" jelas Zahra
"Yaudah sekarang kita pencar aja ya kamu ke arah sana nanti sama beberapa bodyguard yang kawal kamu" kata Zahran
"Iya kak"

Zahran sama Zahra mencari Vina di seluruh penjuru kota Seoul, tapi tidak ketemu.

Keesokan harinya Vina mendapat 100 kali cambukkan dari Victoria karena tidak menuruti apa yang Victoria bilang.
Siangnya kelas Zahra masuk tepat pelajaran Glen, dia tampak biasa saja dan masih menggoda Zahra sungguh brengsek si Glen.

Malamnya pun sama bokong Vina dipukul lebih dari 100 kali oleh suruhan Glen sampai darah bercucuran deras.

Zahran sama Zahra masih berusaha mencari keberadaan Vina. Mami sama papi sudah tau mereka juga turut mencari menantu kesayangannya itu.

Glen masih tetap setia dengan kerjaannya yang unfaedah yaitu menggoda Zahra dengan berbagai cara.

Zahra memiliki firasat kalau Vina disembunyikan oleh Glen. Jadi Zahra menanggapi godaan Glen dengan terpaksa, jadi Zahra memasang pelacak di handphone Glen.

Glen kembali ke gudang tempat Vina dikurung.

"Hi baby, gimana? Sudah dipikirkan kembali syaratnya?" Tanya Glen
"Sampai matipun aku gak akan mempertimbangkan syarat gila kalian itu" jawab Vina

Plak
Satu tamparan mendarat di pipi Vina dan mengeluarkan sedikit darah di sudut kanan bibir.

"Dengar ya, Zahran sama Zahra sudah gak peduli lagi sama kamu dia mementingkan diri sendiri daripada kamu" kata Glen
"Jangan bicara sembarangan kamu"
"Baiklah aku anggap kamu sudah setuju bahwa kamu akan berpisah dengan Zahran, saatnya kamu menyampaikan ini ke dia" kata Glen

"Halo?" Suara Zahran terdengar begitu jelas di telinga Vina
"Halo, ini Vina mau bilang sesuatu ke kamu" kata Glen
"Jangan kamu sentuh Vina seujung rambutnya atau kau akan menyesal" ancam Zahran disana
"Ayo cepat bilang kalau kamu ingin berpisah dengan Zahran sayang" kata Glen

Air mata Vina meluncur bebas di pipinya.
Hati Vina hancur, lebih hancur dibanding dengan perlakuan kasar Zahran.

"ZAHRAN TOLONG AKU HIKS, AKU GAK MAU DISINI TOLONG DISINI ADA PSIKOPAT GILA AKU TAKUT ZAHRAN" teriak Vina ia menumpahkan semua air matanya lalu mendapat tamparan keras dari Glen.

"Cih aku menyuruhmu untuk meminta dia ceraikan kamu bukan itu dasar wanita tak berguna" Glen menampar kedua pipi Vina secara bergantian hingga meninggalkan bekas telapak tangannya di area pipinya.

"JANGAN BERGERAK ANGKAT TANGAN KALIAN" teriak polisi di pintu sambil mengarahkan pistolnya ke depan

Victoria tidak menyia-nyiakan waktunya, ia mendekat ke arah Vina lalu meletakkan pisau di leher Vina.

"Jika kalian berani mendekat akan ku gorok dia sekarang juga" ancam Victoria
"Jangan berani mengancam kami, lepaskan pisaumu dan menyerahlah" ucap ketua polisi

Ikatan Vina melonggar karena Vina banyak bergerak sedari tadi.
Ia berhasil melepaskan tangannya dari ikatan tali itu lalu memegang kasar tangan Victoria dengan cepat memelintir tangannya lalu meletakkan di punggung nya sendiri.

Vina mengambil pisau itu lalu memotong ikatan tali kakinya yang mengganggu itu.

"Kau pikir aku tak tau caranya menghadapi mu?" Tanya Vina
"Cih wanita menyebalkan" Victoria mendorong Vina hingga tersungkur ke tanah dan pisaunya terlempar di dekat kaki Glen.

"Jangan mendekat" ucap polisi lagi.
Glen menendang pisaunya ke arah Victoria dan Victoria bukannya takut malah semakin menjadi gilanya

"Vinaa" teriak Zahran lalu menghampiri Vina yang mesih  terbaring merasakan kesakitan di area perutnya yang terbentur sesuatu.

"Vina kamu gapapa kan sayang?" Zahran membantu Vina duduk ditanah dan menyender di dada Zahran.
"Aku baik aja"  jawab Vina sambil tersenyum

"Akh sial" Victoria melempar pisau itu ke arah Zahran.

Baginya 'jika aku gak bisa bersama Zahran maka semua orang tidak akan bisa bersamanya' itu yang dipikiran Victoria.

Namun sial Vina yang melihat pisau itu melayang dengan sekuat tenaganya Vina melindungi Zahran dari serangan Victoria dan...

Next...
Niatnya kemarin mau up tapi gak bisa WiFi nya mati.
Btw happy birthday to me, kemarin bee ulang tahun  xixi.
Sebagai hadiahnya dari kalian bee minta vote komennya aja deh gak usah yang lain.
Tapi kalau ada yang mau kadoin potocard Exo sih bee teriam aja wkwk.

-salam dari istri baekhyun-
✧◝(⁰▿⁰)◜✧

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang