New Comers

342 65 0
                                    

"Tapi... bukannya mereka punya kenalan polisi? Bagaimana kalau kita yang tertangkap?"

Benar, meskipun Hyunsuk sudah cukup berkuasa dalam perbisnisan dunia gelap ini tapi kalau masalah koneksi Yoshi lah juaranya.

Setelah kabur dari Korea, Yoshi kabarnya membangun usahanya sendiri dengan menarik orang-orang penting Jepang masuk ke dalam dunia gelap. Semuanya Yoshi lakukan demi meraih kesuksesan yang bisa dia dapatkan saat ini.

Mulai dari perantara pengiriman uang korupsi, menjual narkotik, membuka pasar perbudakan, sampai jadi pembunuh bayaran sekalipun. Yoshi juga membuka bisnis produksi blue film dengan kualitas tinggi.

Sekarang bisa dibilang Yoshi sudah seperti manusia paling penting untuk pemerintahan Jepang, makanya dirinya tak pernah tertangkap ataupun diberi hukuman penjara atas tindak kriminalnya.

Jaehyuk menjentikkan jarinya, "Junghwan!" Katanya tetiba membuat Hyunsuk terbangun dari lamunan.

"Junghwan?" Ulang Hyunsuk penuh kebingungan.

"Junghwan, dia tahu banyak soal orang-orang penting. Aku yakin sekali dia punya informasi yang berguna untuk kita. Benarkan, woo?"

Jeongwoo mengangguk banyak-banyak, "iya! Dia kenal banyak orang tau! Ayo ajusshi telepon Junghwan!"

"L-Loh bukannya kalian musuhan?" Tanya Hyunsuk ragu-ragu.

Dua kakak-beradik itu menggeleng secara serempak, Hyunsuk kemudian menatap Haruto minta konfirmasi dan Haruto hanya mengidikan bahunya tanda tak tahu.

Hyunsuk menghela nafas, "Jihoon telepon Junghwan."

"Baik, Master."

Dengan begitu disinilah, So Junghwan.

Duduk didepan Hyunsuk dengan ekspresi cerah dan polos. Jujur, Hyunsuk tak menyangka anak seumuran Junghwan sudah kenal lebih dalam dunia gelap daripada dirinya.

Junghwan bahkan masih minor.

Tapi ada yang aneh menurut Jihoon, entah kenapa dia merasa pernah melihat wajah pemuda So itu.

"Senangnya bisa diundang langsung oleh Master Choi!" Ucap Junghwan.

Hyunsuk tersenyum, "selamat datang, Ju."

"Terima kasih hehe. Jadi ada apa ini? Kenapa semuanya berkumpul disini?" Tanya Junghwan.

Jeongwoo menceritakan semua rencana Hyunsuk dengan cepat dan semangat, yang mana seharusnya tidak boleh diberitahukan ke Junghwan.

"Jadi begitu..." Jeongwoo mendapatkan tatapan tajam dari Jaehyuk juga tatapan lelah dari Hyunsuk, "... Kenapa? Aku salah bicarakah?"

Hyunsuk memijat kepalanya sementara Jaehyuk hanya bisa menghela nafas lelah.

Namun Junghwan nampak tak begitu peduli, "ohh begitu..." Adalah reaksi pertamanya.

Junghwan mengangguk paham pada persoalan Hyunsuk, "bagaimana kalau tanya Asahi?"

Hyunsuk lantas mengernyit, "siapa?"

Maka Junghwan bukalah salah satu folder di galeri kameranya lalu menunjukkan foto seseorang. Foto itu berhasil membuat Hyunsuk menjatuhkan rahangnya.

"Ini idol bukan?" Hyunsuk terpukau.

"Bukan, Master. Itu Hamada Asahi, pemilik saham terbesar Korea. Dia juga punya klub yang cukup terkenal dikalangan masyarakat elite."

Hyunsuk tercengang mendengar penjelasan Jihoon, astaga dia tak yakin Asahi mau menerima ajakannya.

Jika Asahi memang megang saham paling banyak di Korea, Asahi sudah pasti punya lebih banyak koneksi daripada Yoshi. Kekuatannya pun lebih dominan daripada Yoshi karena Korea adalah daerah kekuasaannya.

Kalau Hyunsuk bisa menyakinkannya... Kalau bisa...

Haduh.

Tiba-tiba telepon entah milik siapa berdering keras memecah keheningan mereka lantaran terpesona pada hasil foto serta objek foto Junghwan itu.

Junghwan meraba tasnya, "Ah, maaf teleponku. Aku harus pergi hehe." Katanya sambil mengangkat telepon.

Hyunsuk mengangguk, "terima kasih, Junghwan."

Junghwan kemudian pergi dari sana diantar oleh Jihoon sampai depan pagar.

"Terima kasih, hyung!" Kata Junghwan dari kaca taksi.

Jihoon menunduk sedikit, "selamat jalan tuan."

Taksi pun menjauh dari pandangan, Jihoon mengangkat kepalanya untuk menatap lebih tajam ke arah taksi itu.

Masih jadi misteri kenapa wajah dan cara bicara anak itu sangat familiar bagi Jihoon.

Therefore [sukhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang