Too Much

121 11 0
                                    

Mata Mashiho terbuka, penglihatannya yang buram berlahan menjadi jelas tak kala ia berkedip untuk beberapa kali.

Terkejut Mashiho melihat dirinya berdiri di depan pintu kayu yang tak asing.

Mashiho menunduk, membulat matanya mendapati kedua tangannya mengenggam satu nampan berisi satu cangkir air minum berwarna putih samar.

Mashiho ingat.

Ia harus mengikuti rencana kakaknya untuk balas dendam kepada Tuan Besar Choi. Peran Mashiho adalah memberikan minuman ini kepada ayahnya agar dia tertidur dan Mashiho bisa membawanya keluar dari sana.

Agar Yoshi bisa membakar rumah ini dan membunuh Tuan Besar Choi.

Mashiho memucat. Kepalanya berputar, Mashiho ingin lari.

"Otou-sama, ini Mashiho."

Mulut Mashiho terbuka sendiri. Pintu kamar itupun terbuka menampakkan wajah ayahnya yang terlihat kekurangan tidur.

Mashiho berusaha menahan mulutnya untuk berkata lagi.

"Apakah ini minum untukku? Terima kasih, anakku."

Mashiho berusaha menggeleng pada ucapan ayahnya itu namun dirinya tetap tak berkutik dan ayahnya pun jatuh ke lantai karena meminum air yang Mashiho berikan.

Mashiho angkat ayahnya keluar ruangan tapi ketika dia melangkah dari sana, mendadak pemandangan di sekitarnya berubah.

Mashiho tak lagi mengangkat ayahnya. Mashiho malah memegang pedang samurai yang entah sejak kapan ada disana.

Mashiho memperhatikan sekelilingnya. Air matanya mengalir melihat Hyunsuk sudah tak bernyawa di kanannya.

"Hyung! Hyung!" Panggil Mashiho.

"Mashiho, ini yang terjadi ketika kau tidak mendengarkan perintah aniki."

Mashiho berpaling, menatap penuh amarah pada kakaknya yang baru saja menurunkan pistolnya.

Yoshi menjentikkan jarinya, lalu Junghwan datang memberikan pedang yang sama kepada Yoshi.

"ANIKI!!!"

Mashiho tanpa basa-basi segera menyerang Yoshi. Ia berlari sekuat tenaga, berteriak keras menyalurkan amarahnya sembari mengangkat pedangnya tinggi ke udara, siap membunuh kakak kandungnya itu.

Yoshi tak bergerak. Senyumnya melebar tak kala Mashiho semakin dekat dan dengan satu gerakan Yoshi menusuk perut Mashiho hingga ujung pedang tersebut menembus badan Mashiho.

Mashiho batuk darah. Pedangnya jatuh. Matanya melirik tak percaya kepada Yoshi.

"Mashiho,"

Mashiho mengalihkan atensinya kepada Junghwan yang berdiri tak jauh dari yoshi dan dirinya.

Anak kecil itu memamerkan seringai yang mengerikan kepadanya.

"Bangun."
.
.
.

"MASHIHO BANGUN!"

Mashiho refleks terduduk di kasur. Matanya terbuka lebar-lebar mendengar suara teriakan Yoshi.

Yoshi berdiri di depan kamarnya dengan ekspresi dingin. Kedua tangannya terlipat didepan dada.

Mashiho segera bangun, "maaf aniki, aku ketiduran."

"Kau ingatkan tugasmu di rumah ini apa?" Tanya Yoshi penuh penekanan.

Mashiho menunduk, "memasak, membersihkan rumah, mendampingi aniki, kontrol keamanan sunshiti..." Jawabnya.

Yoshi berjalan mendekat. Mashiho berlahan mundur takut tetapi Yoshi mencengkram kedua pundaknya, menahan dirinya untuk tak kabur.

"Pull yourself together!" Bentak Yoshi menggoyangkan tubuh Mashiho.

Mashiho teringat pada mimpinya, mulutnya bergumam, "aniki mungkin ada baiknya kita berbaikan dengan hyunsuk hyu—"

Belum selesai Mashiho bicara, Yoshi langsung mendorong tubuhnya membuat punggung Mashiho menabrak dinding kamarnya.

"Apa?" Tanya Yoshi menantang.

Mashiho menatap yoshi dengan nanar, kedua tangannya terkepal di sisi badan.

"Kalau aniki tidak mau, aku keluar dari rencana ini. Aku tidak mau lagi menyakiti orang lain—"

Suara tamparan yang cukup kuat menggema di ruangan dengan nuansa ungu gelap itu.

Mashiho menyentuh sisi wajahnya yang memerah selagi Yoshi menatap tangannya yang baru saja menampar Mashiho itu.

"Aniki..."

Yoshi buru-buru pergi dari sana meninggalkan Mashiho terpaku di posisinya.

Air mata berlahan berkumpul di pelupuknya. Mashiho terduduk di lantai, ia sembunyikan sebagian wajahnya selagi memeluk dirinya sendiri.

"Hyunsuk hyung..."

Author corner te-he

Guys i know the songs was written by women and for women but some of the lyrics really describing a whole lore of mashi...

Pls listen to the original song! It's definitely worth it, trust me

Therefore [sukhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang